Jumat, 05 Maret 2010

Awal Perjalanan-Ku di Taiwan (Master Degree Programme)-Part Two

Eva Air-Waoo~ maskapai besar neh, aku naik dengan ayahku dan duduk di sampingnya (Seat number24G and 24F) lama perjalanan sebenarnya cumin 4,5 jam sampe 5 jam aja. Begitu duduk, ada cewe (Menurutku cantik dengan paras wajah cute, putih bersinar dan pendiam waktu di pesawat, wakakakak tapi aku tidak tahu dari mana ia berasal). Beruntung atau memang jodohnya ternyata dia kebagian duduk pas dikiriku (Wakakakakakak). 3 Jam perjalanan berlalu seperti biasa (Ada makan dan minuman yang ditawarkan pramugari) dan cewe dikiri aku diam saja. Sampai mendekati waktu pendaratan, cewe kiri aku mengajak aku ngobrol (WOW nice ternyata dia berangkat dengan temannya) ternyata dia orang Surabaya lho, mantan UK Petra juga angkatan 99-Jurusan Interior. Ngobrol dan ngobrol, ternyata dia sekolah di Taiwan mengambil jurusan bakery tapi cuman certificate aja 2th juga. Selesai mendarat kita berpisah dibandara Tao Yuan (Huhuhu sedih juga ditinggal cewe cantik wakakaka). Aku dan ayahku menunggu orang dari Indo yang udah janjian sama aku lewat internet untuk menjemput aku dan mengantarkan ke NTUST (National Taiwan University of Science and Technology), serta menguruskan segalanya hingga selesai. Lama aku dan ayahku menunggu (Sekitar 30menit, takut karena kita masih kurang paham dengan Taiwan), akhirnya aku melihat seseorang dengan paras wajah Indonesia, ternyata dia yang menjemput dan orang ini bernama Fajrin (Lain dengan orang yang janjian dengan aku sebelumnya untuk menjemput aku, karena ternyata dia harus kebagian menjemput di terminal 1 sedangkan aku dan ayahku di terminal 2-yeah not a big deal). Cuaca ternyata tidak sedingin yang di dengung-dengungkan karena ini waktu aku sampai ternyata udah transisi dari musim dingin ke musim rontok jadi cuman dingin seperti di Indonesia kurang lebih seperti di Bandung begitu. Naik bus ke pusat stasiun Taipei (Taipei Station, kurang lebih 1jam dari bandara) lalu naik MRT (WOW besar sekali neh Station, maklum krn inilah stasiun pusat Taipei, semua bus dan MRT disini “ngandok”-nya dan pertama kali pengalaman aku naik MRT neh jadi ya senang sekali wakakaka). Naik MRT sedikit bingung dan repot karene kita bawa tas besar-besar dan masih tidak familiar jadi ya sedikit kerja keras gitu. Akhirnya sampai juga di kampus NTU yang mana jika kita menyeberang udah NTUST (Asal tahu aja bahwa NTU adalah kampus terbesar, tertua dan nomor satu di Taiwan).
Sampainya di NTUST langsung aja aku mengurus dormitory aku. Dapatnya di Dorm-1 kamar nomor 114. Bersama 3 orang Indonesia (2 dari Surabaya lho wakakaka) dan 1 orang Paraguay. Setelahnya lgs mengurus penginapan ayahku dan dapatnya di NTU Guest House ya itu di seberang NTUST (Thx to Henky and his brother). Setelah dapat kamar kami istirahat sebentar untuk merebah badan dan melihat tv atau sekedar memakai fasilitas internet gratis NTU Guest House (Koneksi sangat cepat di banding dgn Indonesia). Setelahnya kami jalan-jalan untuk lebih mengenal kampus NTUST sekaligus makan siang di kantin NTUST (Bingung juga neh jalannya ke kantin soalnya ada 3 kantin tapi 1-2hari jalan-jalan udah bias hafal kok tempatnya soalnya NTUST kl aku bilang jg g seberapa besar). Makan dan setelahnya aku memandang bahwa Negara dan pola kehidupan disini beda sekali dengan lingkungan Negara dari mana aku berasal, disini semua orang sedikit cuek, maunya cepet-cepet dan yang pasti mereka bersih, tingkat percaya diri dan sadar diri yang tinggi. Bagaimana tidak di MRT dan Bus umum (Dan di tempat lain), apabila ada orang tua/ disable people/ ibu dengan bayi, masuk secara otomatis penumpang yang lebih muda langsung berdiri dan menawarkan kursinya untuk diduduki orang-orang dengan kriteria tersebut (Sungguh kesadaran tinggi dan etika yang baik)

Awal Perjalanan-Ku di Taiwan (Master Degree Programme)-Part One

Pada kali ini aku akan bercerita mengenai awal perjalananku di Taiwan dalam meraih gelar M.Sc.Eng (Master of Science in Engineering). Sungguh merupakan sesuatu yang takkan pernah aku lupakan pada perjalanan hidupku kali ini dimana ternyata mimpi di siang bolong tahun-tahun sebelumnya dapat menjadi kenyataan, memang benar kata orang “If there’s a will, there’s must be a hope. If there’s a hope, there’s must be a way and If there’s a way, there’s must be a SUCCESS”. Begitulah moto yang sampai detik ini bergaung di dalam diriku. Pertanyaannya sekarang, “Mengapa aku mengambil jenjang S2 di Taiwan?”, saya tidak akan membahasnya di blog paper saya kali ini, karena ceritanya panjang dan tidak sinkron untuk saya ceritakan disini.

Tanggal 27 Feb 2010 jam 23.30 aku berangkat dari Surabaya-IND menuju Tao Yuan International Airport-Taiwan dengan menggunakan maskapai penerbangan Eva Air (Flight Number BR-232). Sebelum pesawat Flight Off seperti biasa yang kita ketahui bahwa kita harus melakukan Check-In lalu mengurus Immigration & Boarding Pass (Saya tidak membayar biaya viskal seperti yang orang tua katakan bahwa kita harus bayar, ternyata tidak hahaha) dan lain-lain. Namun sungguh merupakan kenangan tersendiri yang takkan pernah aku lupakan bahwa setelah melakukan Check-In, banyak sekali yang datang ke Bandara Juanda hanya untuk mengantar aku (Selain keluarga), sekitar hampir 20 orang yaitu dari anggota Tim Leong & Samsi Ksatria-Surabaya.

Gila tak kunjung reda, bahwa mereka ke bandara juanda setelah melakukan pementasan di Penthouse Central Point. Sungguh kabahagiaan tersendiri bahwa teman2 aku dari grup tarian singa dan naga masih saja meluangkan waktu dan pengorbanan lainnya demi mengantar aku ke Luar Negeri. Bersenda gurau, foto-foto dan konsumsi dari pementasan sebelumnya di bawa ke Bandara demi makan bersama dengan aku. Satu lagi yang kelewatan, waktu foto-foto masih saja job-desk saya sebagai pemain ekor barongsay harus digunakan, yaitu mengangkat pasangan saya (Kurang lebih 5 tahun bersama dengan pasangan saya, sebenarnya berat juga meninggalkannya terlebih meninggalkan “Tim Gila” ini) dan beberapa pasangan lain juga berpose sama untuk mendapatkan gambar foto yang aneh ditempat umum, sungguh sesuatu hal yang gila namun menajdi kenangan tersendiri buat aku. Tak lupa juga banyak sekali dukungan dari teman-temanku melalui SMS, Pemberian buku, Jaket, Mouse, Perlengkapan computer dan masih banyak lagi hal-hal yang tak dapat saya ucapkan (Thanks a lot for you all, thanks for accompanied me before and thank you for your trust, henceforth I can be your “International Independent Watch” for Ksatria Lion & Dragon Dance Troupe).

Sebenarnya masih banyak hal-hal yang membuat aku berat meninggalkan Indonesia, selain Negara yang Elok dan Damai, disitulah jg aku dilahirkan dan dibesarkan, selain itu banyak sekali cita-cita dan pengharapan dari orang tua, keluarga dan teman-teman yg membuat beban di-pundakku semakin berat dan berat saja. Namun kita tahu bahwa hidup adalah sandirawa dan pilihan, dari awal aku telah memilih untuk sekolah di LN (Kalau Tuhan mengijinkanku waktu itu, namun sekarang Dia memberi aku jalan), dan akhirnya tetap aku akan jalani perjalanan di lautan hidup penuh ombak cobaan ini. Berpelukan dengan keluarga dan melakukan TOS KSATRIA dengan teman-teman di Bandara sebelum masuk ke waiting room (Bandara Juanda dibikin heboh oleh kehadiran Tim Ksatria wakakakak I’d like it), yang pada akhirnya naik elevator dan dengan perasaan berat aku melihat semua orang terutama mata tiap orang, seolah2 waktu berjalan sangat cepat dan cepat sekali. Selesai-Itulah kata pertama yang aku dengungkan dihatiku dan setelahnya perjalananku ke Taiwan dimulai (Tentunya dengan ayahku berangkatnya, ia menginap sampai tanggal 2 March 2010 doank, coz he just want to make sure that everything will be all right in Taiwan)