Kamis, 18 November 2010

I had pass my 1st semester (vol2)

Untuk semester satu lalu aku benar2 bekerja keras, tiap hari aku ke-lab "PIM" (Project Intelligence and Management)-Lab. Tiap hari aku melakukan research aku di lingkup decision making support tools yg aku kombinasikan dengan study case renewable energy, sekaligus mengerjakan tugas2 kuliah lainnya. Hampir semua teman2 bilang aku ini workhard dan excelent student (termasuk temen2 vietnam) tapi aku tidak merasa begitu karena memang tugas dan pressure research dari prof lumayan besar, dan karena international student di lab ini hanya aku (tidak ada international student lainnya) jadi ya mau tidak mau aku harus do the best, even I cannot speak english well hahahha. Jadwal efektif S2 ini sebenarnya cuman 4bulan dan 2 bulan lainnya terkena weekend dan hari2 libur, jadi waktu liburan semester yagn panjang (hampir 3bulan) aku tidak pulang Indonesia tapi fokus di lab utk research yg di berikan prof dan sekaligus explore taiwan seperti pergi ke fuloong beach, mall2 taipei, pasar malam taipei, hsinchu, dan lain2. benar-benar pengalaman yang luar biasa.

Oh ya 1 hal yang mungkin masih lengket di hati ini adalah team barongsay dan naga yg aku ikutin di surabaya, yang mana teman2 masih sibuk dgn show dan berbagai tugss dari team ini (www.ksatria-lddt.blogspot.com), terkadang ada sedikit rasa gmn gitu krn tidak dapat ikut merasakan suka duka di dalam team ini lagi, banyak show yg team ini dapat ke luar provinsi dan lain2 terkadang membuat ku iri krn tidak bisa ikut hahaha.........

Tapi melewati semester satu ini pemikiranku semakin berubah dan semakin ada keinginan untu k melanjutkan ke jenjang S3 (Ph.D) sebagai mana prof ku sudah menawariku full scholarship, fund dan lain2. Tapi pemikiranku aku akan S3 di lain negara lain, sehingga pengetahuanku akan hidup akan semakin luas dengan hidup di negara lain lagi, bbrp universitas sudah aku masukan dalam list otak aku seperti University of Reno-Las Vegas, Hongkong University, Tokyo University dan lain-lain. Namun perjalanan S2 aku masih panjang, so..........think about it latter....

Senin, 19 Juli 2010

Next Path for our Team (wish)

Malam2 sewaktu mengutek-utek blog ini sambil melakukan ritual baca paper malam2, ya....sekitar jam 2 pagi, munculah kembali ide lama saya. Kalau sudah besar dan sukses (katakanlah begitu karena hal tersebut bersifat relativ), perlu adanya suatu evaluasi yang bersifat kontinyu, salah satunya dapat berbentuk pengimplementasian "corporate social responsibility". Saya bermimpi kedepan nanti Tim Ksatria akan dapat melakukan hal tersebut, bahkan (mungkin) dapat disebut "troupe social responsibility"/ apalah. Jadi tim ini tidak melupakan azas2 yang dulunya dibentuk sbg landasan sblm take off. Salah satu hal lain dari pada konsep ini antara lain, dapat berupa show di pantiasuhan, pantijompo, atau bahkan bakti sosial. Saya kira hal ini baru mengingat Tim Ksatria adalah tim independent dan saya kira hal tersebut merupakan "obligation" bagi kita untuk masyarakat luas. Menyeimbangkan pelestarian olahraga dan kebudayaan khas tiongkok dengan tetap melakukan kegiatan bersifat social kepada masyarakat luas menjadi salah satu hal terpenting dalam azas2 yang dulunya telah dibentuk. Comercial dan social harus seimbang dalam melakukannya, diiringi realisasi yg benar dalam tindakannya.

Best Regards
Citra Satria O, S.T.
Blog Administrator and Member of Ksatria Lion & Dragon Dance Troupe
National Taiwan University of Science and Technology
Taipei-Taiwan

Jumat, 02 Juli 2010

I had pass my 1st semester (vol1)

Hmph.....lama aku ndak nulis blog ini tapi tak terasa waktu begitu cepat, tanggal 17-11-2010 aku menulis blog ini sejak bulan februari 2010 diriku sampai di taipei-taiwan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ku (S2-master degree). Kali ini aku akan menceritakan sedikit pengalaman aku setelah melewati 1 semester di NTUST (National Taiwan Unversity of Science and Technology). Pada dasarnya untuk lulus dari S2 di NTUST jurusan construction eng (civil eng) diwajibkan menyelesaikan 24credit, maka dari itu aku sudah merencanakan dalam 1 tahun aku harus menyelesaikan 24 sks ini, jadi semester awal ini aku mengambil 12 sks yg terdiri dari 4 pelajaran (@3sks) yaitu:
- Deterioration Engineering Material: Fokus pada proses dan impacr korosi pada material
- Cost management: Dasar2 cost management, tools dan berbagai macam hal experts, hingga random variable (ahahaha g nyambung tapi beneran ini bermanfaat)
- Computational Intelligence: Evolutonary metaheuristic dan algorithm
- Seismic Design: Pembelajaran perilaku gempa, design utk seismic area dan prevention tools

Hehehehe semester ini aku lewati lumayan baik (tapi menurutku juga kurang) dengan berbekal kerja keras, nekat, doa dan bantuan teman2 serta time and self management yg benar dan baik alhasil bisa aku lewati. Uhm ada 3sks lagi tapi ini tidak termasuk persyaratan kuliah yaitu kelas mandarin (pembelajaran bahasa mandarin sehari2). Total GPA yang aku dapat sekitar 3.58 masih kurang menurutku. Tapi seperti biasa semester awal-awal ini aku begitu gugup karena belum mampu berkomunkasi secara benad dan baik menggunakan bahasa inggris, tapi as time goes by aku tetap bljr "learn by doing". 1 Hal yang cukup membuat mataku terbelalak ternyata di sini S2 dan S3 itu sangat umum, dan aku melihat bagaimana pendidikan dan universitas memegang peranan penting dalam pembangunan suatu negara yang mana para penggerak bukanlah hanya orang2 senior dan tua saja tapi profesor disini muda-muda dan bervisi jernih. Setelah tinggal beberapa lama disini aku jadi tertantang untuk mengambil jenjang doctoral (S3) dikemudian hari, namun itu masih mimpi di siang bolong. Hal lain yg tertarik untuk aku ceritakan adalah S2 disini diwajibkan untuk memilih prof untuk menjadi thesis advisor mereka, jadi kita2 mesti mencari prof yang mau menerima kita dan akan disediakan "lab" untuk tempat kita bekerja research, entah research itu dari project negara, project lain (real case), thesis biasa atau untuk educational area (publish paper,conference) dan hal tersebut tergantung prof, namun kita bisa memajukan topik kita sendiri namun hal tersebut berat mengingat prof telah memiliki targetnya sendiri.

Syukurlah aku diterima Prof.Jui-Sheng Chou, prof muda, antusias, berwibawa, mempunyai obsesi yang tinggi dan baru berkarir sekitar 3 tahun di NTUST jadi aku adalah generasai ke-2nya. Namun sungguh beruntung pada saat aku melamar pada prof ini, lab kerjanya tidak seberapa bagus alias aku kira butuh direnovasi, namun setelah aku diterima tak disangka prof mendapat project besar dari negara,segera pun lab disulap menjadi lab yang sangat cantik dan indah. Mungkin aku bisa bilang lab manajemen konstruksi ter-bagus di kelasnya. Kami sebut "Project Inteligence Management" Laboratory. Selain itu ternyata kita juga lumayan sering pergi dan jalan2 bareng lho entah itu makan-makan, keluar kota atau melakukan kegiatan spt conference. Ternyata disini bener2 luar biasa dan menyenangkan, disamping research pressure lumayan tinggi dari prof untuk aku, mengingat hanya aku seorang international student di lab ini (lainnya anak lokal). Selain itu ternyata tiap mingu kita akan rutin mengadakan "lab/group meeting" dimana masing2 kita harus mempresentasikan progress kita kepada prof dan teman2, mengingat lab kami merupakan lab "taipei disaster prevention" jadi lab meeting kami selalu memakan waktu yang tidak sebentar mengingat "researcher" tersebut juga akan mempresentasikan hasil kerjanya.

Melewati semester pertama aku tidak pulang ke indo melainkan keliling taipei dan sekitarnya bersama temen2 dekatku. Dan juga prof memberikan pressure kepadaku agar liburan ini aku mencoba untuk menulis manuscript untuk di publikasikan dan atau mengikuti conference. Jurusanku memang teknik sipil tapi entah manuscript dan research yg aku tulis membahas mengenai decision support tools combined by stochastic method alias mathematic applied science gitu, tapi aku jalani itu semua. Bermula dari ndak ngerti tapi kemudian menjadi ngerti hahahaha. Selain itu ternyata di lab aku di kaish fund perbulan atau kasarannya gaji gitu untuk penelitianku dan tiap semester aku jg apply beasiswa untuk menunjang hidupku disini, mengingat aku tidak mau orang tuaku mengirim duit untuk aku. Oh ya.............pny teman2 dari beberapa negara merupakan hal yang tak terlupakan, beda pandangan, beda bahasa, beda perilaku, beda culture, dll. Vietnam, taiwan, rusia, bolivia, paraguay, indonesia, dll. Hal penting lainnya yang aku lakukan adalah explorasi, mengingat aku di luar negeri kenapa tidak jalan2??hahah aku menghabiskan beberapa waktuku untuk jalan2 dan menikmati segalanya di taiwan, bersama teman, bersama prof, bersama teman lab dan lain2.

Jumat, 19 Maret 2010

Awal Perjalanan-Ku di Taiwan (Master Degree Programme)-Part Five

Check Out dari guest house (2-3-10), aku kembali ke dormitory untuk menata lagi barang-barang aku di kabinet yang sudah ditentukan untuk aku, setelahnya aku dan ayahku berjalan-jalan di sekeliling kampus untuk lebih mengenal lagi beberapa lingkungan sekitar sekaligus melihat tatakelola kehidupan masyarakat taiwan, sekaligus untuk mencoba lagi beberapa makanan khas taiwan. Kami lakukan dengan cepat karena pk.15.00 aku dan ayahku harus ke Tao yuan International Airport karena hari ini ayahku akan kembali ke Indonesia (Dengan maskapai EVA air dengan jam keberangkatan pk.17.27 dan seperti biasa 1-2jam sebelumnya kita harus sudah di aiport)setelah mengantarkanku selama 3 hari dan 2 mlm di Taiwan. Bagi saya pribadi hal tersebut cukup membuat nyali sedikit ciut karena setelah dari airport kembali ke NTUST tidaklah dekat dan harus menggunakan bis dan MRT dengan keseluruhan jalur yang aku sendiri masih buta. Tapi untuk mengantarkan ayah tercinta kembali ke tanah air tercinta pula aku mengambil risiko tersebut. Kami kembali ke guest house dan memanggil taxi (Biaya dari guest house ke airport mahal sekitar Rp.270.000,- karena jarak jauh dengan waktu tempuh sekitar 1-1,8jam). Sesampainya di airport kami langsung mengurus bagasi ayahku di counter Eva Air (Ternyata banyak juga orang Indonesia disini dan juga orang luar yang ingin berkunjung ke Indonesia, saya berharap Indonesia tetap mempertahankan eksistensinya dibidang kepariwisataan). Setelah urusan bagasi selesai kami berjalan2 mengitari airport tersebut untuk sekedar mengetahuinya+ke toilet karena panggilan alam (^O^). Setelah itu kami duduk di tempat yang disediakan,aku mencoba aplikasi WIFI yang disediakan untuk HP aku (Ternyata tidak bisa connect................). Kira-kami menunggu sekitar 1-2 jam untuk jadwal keberangkatan pesawat, sambil menunggu ayahku menyuruhku pulang dahulu ke dorm, aku bilang nanti saja sekalian mau mengantar hingga tuntas (Naik pesawat). Menunggu dan menunggu serta kegiatan kami cuma duduk,melihat-lihat dan makan camilan akhirnya sampailah kami pada inti obrolan (Wejangan dari ayahanda tercinta............ho4)
Sambil ngobrol seperti biasa aku bermain-main dengan HP-ku dan mencoba untuk Online (Tapi tetep g bisa..........). Akhirnya sekitar 1jam sebelum pesawat take off, percakapan inti dimulai, ayahanda memberikan wejangan-wejangan sakti mandraguna sampai menggoncangkan hati dan pikiran aku yang juga berdampak pada keadaan langit dan bumi wakakakakakakak......................Ayahanda cuman berpesan bahwasanya aku harus sukses karena sudah mengambil keputusan untuk S2 dan memilih di negara Taiwan (NTUST), dan di taiwan tidak kerja apa2 alias hanya sekolah, dan tidak usah menghawatirkan permasalahan ekonomi, keuangan naik dan turun (fluktuasi) itu wajar karena memang itulah dunia dagang, jangan berkumpul dengan teman yang aneh-aneh dan bener-bener harus jaga diri, lulus S2 harus sukses dan jadi orang yg berintegritas. Setelah percakapan itu aku sih seperti biasa cuek-cuek aja, namun beberapa detik setelah itu hatiku menggelegar, pintu perasaanku terbuka secara spontan, memberikan reaksi berantai yang tiba-tiba saja air mataku mulai menggenang di pelipis mata untuk volume yg mulai bertambah dan bertambah, namun aku seperti biasa berusaha kuat tidak menampilkan sisi lemah aku (Pada saat ini aku diambang-ambang menangis dan tidak karena aku paling benci hal-hal berbau melankolis, maklum lah saya kan koleris dan sanguin sejati wakakakakka, posisi mata udah merah dan mulai berair-air huh lebay...........).
Setelahnya akhirnya orang tuaku masuk ke waiting room dimana kondisi itu sudah untuk terakhir kalinya aku melihat ayahanda di Taiwan bersamaku alias aku akan mulai sendirian Taiwan untuk waktu yg relatif lama. Akhirnya cuma salam perpisahan biasa dan sekedar salam-salam perpisahan serta melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan sementara waktu bagi kita(Aku menahan gengsi dan menolak untuk melakukan, salam dan berpelukan seraya berkata salam-salam perpisahan-perlu anda ketahui bahwa saya dan keluarga saya jarang sekali, bisa dibilang hampir tidak pernah melakukan hal spt ini jadi bagi saya ini adalah hak yang membuat saya menjadi canggung dan tampak bodoh). Namun setelah ayahanda tak terlihat (Karena kaca di blur-jadi tidak dapat melihat masuk ke ruang tunggu seperti di juanda) akhirnye perlahan-lahan tapi pasti dan tidak pasti aku menitihkan air mata...............setelah sekian laam aku tak menangis karena sesuatu kali ini aku mulai merakan kembali menangis karena di tinggal oleh orang tua yang jarang bagi aku untuk melakukan kontak dengan mereka (Karena saya tipe orang yang tidak suka di ceramahi oleh mereka dan mereka tipe orang tua yg protektif dengan anaknya, bukan hyperprotektif lho wahahahaha). Akhirnya aku menyerah dengan gengsi dan kekuatan kelelakian aku akhirnya aku menitihkan airmata berulang-ulang dan mulai tersedak-sedak, dan aku sangat, sangat dan sangat menyesal karena tidak dapat (tepatnya tidak mau) berpelukan,bersalaman dan salam perpisahan dengan ayahhanda tercinta seperti yg telah kulakukan dengan semua anggota keluarga sebelum berangkat dari surabaya. Aku menangis sambil berjalan kesana-kemari, melihat jam dan menunggu pesawat take off dan memastikan semuanya OK, sendirian di Tao Yuan International Airport dan dilihat oleh byk orang karena aku menangis sambil berjalan kesana kemari. Dalam hati aku hanya berkata "Im so sory......." karena gengsi dan ego aku tidak melakukannya............dan dalam hati aku berkata "Seandainya tuhan kasih aku sekali lagi kesempatan lihat ayahhanda, aku pasti akan memeluknya dan berkata salam perpisahan". Namun aku tahu hal tersebut hanya keinginan pribadi semata. Akhirnya aku ke toilet pipis dan menunggu di daerah waiting room yang dijaga oleh security, aku hanya berdiri disana sambil mereka melihati aku karena aku cowo dengan tinggi lumayan tapi menitihkana air mata dan berusaha menutupinya tapi aku cuek..........Aku berlagak cuek dan kuat.
Jalan dan berjalan kesana kemari sambil melihat-lihat serambi dalam keadaan yang amat sangat bersalah dan menyesal karena tidak mengucapkannya.........Tiba-tiba waktu aku kembali mengunjungi tempat baggage check in aku melihat ayahanda ku di sana lagi lagi kebingungan dengan stiker yang telah di tempetl ditas-nya, dia bingung dan setelah melihat aku dia memanggil aku (Waktu itu aku benar2 sudah dalam kondisi OK dan terlihat semua baik2 saja,jadi tidak ada yg harus aku permalukan di depan ayah aku, tapi perasaan masih bergoyang dan aku menahan-nahan air mata yg udah memberikan tekanan beribu-ribu Ton di pelipis mata aku wakakakaka), ayahku ternyata mempertanyakan stiker untuk mengambil bagasinya dan ternyata hanya terjadi miss kecil yang ternyata ayahku yang tidak tahu bahwa stiker sudah ada di tiketnya (Batin aku kali ini harus aku lakukan, karena mungkin ini hadiah tuhan supaya aku dapat melakukannya kali ini................).
Setelah miss diselesaikan, pada akhirnya ayahanda akan memasuki waiting dan check room yang sebelumnya di cek dulu oleh petugas setempat (Tempat aku berdiri dan menunggu seraya menitihkan air mata sambil diliati petugas ini, mereka 2 orang), setelah ayah aku di cek surat-suratnya seperti biasa sebelum memasuki waiting room aku langsung memanggil ayahku, dia berbalik dan aku langsung memeluknya, sangat erat (Perlu kalian tahu sewaktu aku memanggil ayahku dan melewati garis perbatasan antara penumpang dan pengantar, petugas sempat men-stop-aku dengan lampu merahnya, namun aku tidak mengindahkan dan langsung aku peluk ayahku di depan orang-orang), aku pelu erat selama beberapa detik, I said Thank You for everything, aku peluk dan tepuk bahunya, dari posisi kepala di kiri adan kanan akhirnya ayahanda membalas dengan perkataan "Hasilnya yang bagus yah"...............setelahnya aku melepa pelukan itu aku berbalik arah langsung dan seketika bendungan air mataku hancur berantakan alias aku menangis sejadi-jadinya dan tersedu-sedu tentunnya dengan aku tutup mukaku dan berjalan menjauh (Aku rasa ayahku hanya melihat 1/10 detik dan langsung memasuki waiting room), menangis dan menangis tersedu-sedu, aku melihat di pantulan cermin yang ada disana serasa aku kembali ke 10-20 tahun silam ketika aku masih bocah dan suka menangis tak disangka kali ini aku menangis lagi sungguh ironi dan lucu untuk diingat. Tapi airmata dan tersedu-sedu masih tersisa, aku tak dapat menolak yang aku lakukan hanya berdiri dan menangis sekitar 10menit dan akhirnya aku berhentikan secara paksa dan berkata "The journey begis.....", tetap dalam kondisi masih mata merah aku menunggu pesawat take off.
Jam jadwal menunjukan bahwa pesawat take off dan akhirnya aku pulang menuju dorm (Bingung dan nekat karena sendirian), aku hanya mengginakan ingatanku sewaktu aku di jemput pertama kali, rute dan cara membeli tiket serta jalur-jalur dan sistem MRT yang begitu besarnya, namun dengan bekal nekat, ingin tahu dan pantang menyerah, sampailah daku ke NTUST dan langsung datang ke lounge room untuk rapat ICE 2010. Sekian cerita pengalaman 3hari bersama ayahhanda dan perkenalan NTUST serta taiwan kepada teman-teman sekalian. Pengalaman ini semoga bisa menjadi pelajaran bagi anda semua. Apabila ada yg kurang berkenan saya mohon maaf. Sukses selalu untuk kita.

Senin, 08 Maret 2010

Awal Perjalanan-Ku di Taiwan (Master Degree Programme)-Part Four

Jalan-jalan dan akhirnya melihat damper, melihat dan melihat sampe luas serta foto-foto naiklah kami ke lantai paling atas yang boleh dikunjungi yaitu lantai 91 (Lantai 88 sampai lantai 91 hanya dapat dijangkau melalui tangga). Sampai di lantai 91 ternyata outdoor dan disinilah kita benar-benar di ketinggian 580m++ kita dapat melihat segala penjuru kota Taipei, udara dingin dan banyak sekali turis disini menbuat perasaan semakin menggelora untuk berputar-putar dan mengambil foto di sekitar situ. Sekitar 30 menit kami berputar-putar dan mengambil foto sekaligus mengamati dan mempelajari pula masyarakat sekitar dan perilaku turis kami kembali ke lantai 89 untuk jalan-jalan lagi, dalam perjalanan kembali ke lantai 89 kami ke ruangan teather untuk melihat sekilas film yang menceritakan sejarah pembangunan Taipei 101 (Penjelasan dari film di theater mininya kebanyakan bercerita mengenai berbagai hal dari segi konstruksi dari Taipei 101 itu sendiri-jadi pas lah dengan bagianku wakakakaa) dan berisitirahat serambi mengamati masyarakat sekitar yang bagi kami mungkin masih asing. Sambil istirahat aku melihat berbagai gambar-gambar yang menerangkan berbagai macam keterangan mengenai sejarah, metode konstruksi,ketinggian dan berbagai hal lainnya. Lupa waktu ternyata kami sudah 1,5 jam didalam tower ini, takut di usir aku menanyakan mengenai batas waktu kepada salah satu security (Security yg aku tanya adalah cewe-jadi cukup grogi juga she soalnya security begituan cakep lho wakakakakaka). Ternyata bagi visitor tidak ada ketentuan batasan lama waktu untuk berada di dalam tower, as long as you want, you can stay in here. Cukup lama dan sudah puas serta sudah membayar untuk membeli foto aku bersama ayahku, kamipun turun, sewaktu turunpun kami masih harus mengantri lagi karena sama dengan para turis yang ingin ke lantai puncak, kondisi masih ramai sedangkan lift tercepat didunia hanya ada 2 unit dengan kapasitas yang terbatas juga. (Note: security cewe untuk urusan mengatur turis yang ramai juga cantik-cantik ^O^ dan tidak gaptek, mereka dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang pelayanan kepada turis-turis asing, karena turis yang dating tidak 1-2 orang tapi terkadang dalam bentuk rombongan).
Sepulang dari Taipei 101 kita kembali ke guest house, merebah badan sebentar, mandi, dan akhirnya makan malam kami kembali ke distrik Gong Guan untuk mencoba kembali berbagai macam model makanan (Yang pasti sudah berpengalaman dan tidak akan tersesat lagi). Kali ini kami makan di bagian makanan model celup-celup dengan memilih menu sendiri, porsi besar dengan harga lumayan pantas dan kenyanglah kami. Setelahnya kami tidak membuang waktu lagi, kami melanjutkan lagi dengan jalan-jalan di distrik makanan dan membeli berbagai macam model makanan ringan dan berat sekedar memuaskan nafsu keingintahuan dan pemenuhan nafsu makan porsi lelaki serta jaga-jaga untuk malam hari agar tidak kelaparan, jalan dan jalan akhirnya kami melambatkan alur jalan kami di pusat teramai distrik makanan ini sambil melihat-lihat berbagai macam makanan yang dijual ada satu penjual ibu-ibu menyiapkan adonan makanan untuk dimasak, anehnya ibu ini berbicara sendiri, ayahku melihatnya dan beropini bahwa sang ibu penjual ini ada kelainan jiwa namun setelahnya aku tertawa terbahak-bahak sangat keras yang ternyata ibu itu memakai head set yang disambungkan dengan perangkat komunikasi yang ada dibelakangnya (Ayahku mengira ibu itu gila). Sebelum balik ke guest house NTU kita coba tahu bau alias chou do fu cumin 40NT$ untuk 2 orang, (You know, we had already full~). Setelah puas kami kembali ke guset house NTU untuk mempersiapkan bebagai macam barang yang akan dibawa pulang oleh ayahku dan berbagai macam keperluan lainnya yang harus di tata mlm hari karena besok nya (Selasa 2-3-10) ayahku akan pulang ke Indonesia lagi.
Pagi hari kami langsung balik ke kamar asrama aku untuk melakukan bersih-bersih kabinet sebelum aku gunakan selama 2 tahun, berbagai perlengkapan ini dan itu di tata sedemikian rupa agar rapi(Note: kami pagi sudah check out duluan sebelum ke NTUST dan tas kami titipkan front office).

Minggu, 07 Maret 2010

Awal Perjalanan-Ku di Taiwan (Master Degree Programme)-Part Three

Waktu terasa berjalan sangat cepat disini, minggu malamnya aku dan ayahku berjalan-jalan di distrik yang dinamakan Gong Guan. Wao pusat makanan yang berbasis entrepreneurship, banyak sekali stand-stand penjualan makanan dengan berbagai macam cirri khas tersendiri, juga ada yang berupa depot-depot kecil (Wilayah ini bersih lingkunganya dan orang-orangnya tidak grusa-grusu). Jalan-dan jalan aku dan ayahku mencoba makanan ini itu dan membungkus juga makanan ini itu untuk di hotel (Untuk di coba, padahal tidak lapar lho wakakakak). Makanan khas,enak-enak dan patut dicoba alias wisata kuliner neh wakakakkaka. Hari-hari pertama malam hari aku dan ayahku menghabiskan waktu di distrik Gong Guan hanya untuk window shopping dan mencoba makanan. (Malam pertama sempat nyasar dan g bias pulang, masyarakat di tanyai kampus juga bingung jadi sempat buta gitu, tapi akhirnya bias pulang kok)
Hari ke-2 (Senin 1-3-1987), aku memulai hari ini dengan mengurus administrasi study aku ya itu di kantor graduate office bersama mas Munif (Anak mantan ITS). Urus punya urus ternyata suratku ada yg bermasalah di bagian Financial Statement jadinya bbrp surat aku kirim lagi lewat kantor pos kampus dan di urus lagi di Jakarta (Untuk dan gara-gara urusan ini jadi berabe neh soalnya kaga bias urus-urus lainnya). Selesai urusan ini (Pending dulu) aku ama ayahku jalan-jalan ke tempat yang telah aku rencanakan sebelumnya yaitu: TAIPEI 101~!, inilah impianku agar ke negeri orang dan ke Icon Negara tersebut, berangkat kesana cumin nekat doank Tanya naik bus apa dan tanya-tanya ama sopir busnya, perjalanan dengan bus kode: 650 selama 20 menit dan tibalah kita di sisi samping TAIPEI 101. Eh, Ngomong-ngomong naik kendaraan umum, kl MRT cumin bayar 15-50NT$, kalo bus cumin 15NT$. Jadi cukup murah dan fasilitas OK kqk, udah cepat, tepat waktu, bersih dan yang pasti aman kok. Sampe di TAIPEI 101 kita ke lanti 5F dulu untuk membeli tiket 400NT$ per orang dan harus antri, soalnya banyak orang juga mau lihat ke atas. Setelah antri kita naik ke lantai 89 menggunakan lift tercepat di dunia dengan kecepatan 1010m/minute. Ada petugas cewe yg nerangin ini itu bahwa lift ini tercepat didunia bla2 tapi aku sibuk ngerekam dan ngliatin dia aja soalnya lumayan she tuch cewe wakakakakaka, setelah nyampe (Bbrp detik aja di dalam lift) ternyata aku dah di ketinggian 580m++ alias lantai 89, yeaaaaah lgs aja aku keliling disana dan foto2 wakakakakakak (Soale ndeso) dan tidak lupa mampir ke lantai 88 utk melihat Super Wind Damper (Impianku melihatnya soalnya dari dulu diajarin ini itu di teknik sipil tapi g pernah yg namanya penahan angin di Taipei 101 yg beratnya 800 ton), eh tidak lupa yah aku foto-foto ama ayahku ahahahaha, wew ada bbrp tempat souvenir ini itu yg jaga juga lumayan-lumayan lah wakakakaka. Eh ketinggalan sbebelum kita naik lift tercepat itu kita akan difoto dahulu oleh petugasnya dgn setting-an background gedung Taipei 101 yang mana nantinya di lantai 89 kita bisa memilih untuk membelinya atau tidak seharga 250NT$.

Jumat, 05 Maret 2010

Awal Perjalanan-Ku di Taiwan (Master Degree Programme)-Part Two

Eva Air-Waoo~ maskapai besar neh, aku naik dengan ayahku dan duduk di sampingnya (Seat number24G and 24F) lama perjalanan sebenarnya cumin 4,5 jam sampe 5 jam aja. Begitu duduk, ada cewe (Menurutku cantik dengan paras wajah cute, putih bersinar dan pendiam waktu di pesawat, wakakakak tapi aku tidak tahu dari mana ia berasal). Beruntung atau memang jodohnya ternyata dia kebagian duduk pas dikiriku (Wakakakakakak). 3 Jam perjalanan berlalu seperti biasa (Ada makan dan minuman yang ditawarkan pramugari) dan cewe dikiri aku diam saja. Sampai mendekati waktu pendaratan, cewe kiri aku mengajak aku ngobrol (WOW nice ternyata dia berangkat dengan temannya) ternyata dia orang Surabaya lho, mantan UK Petra juga angkatan 99-Jurusan Interior. Ngobrol dan ngobrol, ternyata dia sekolah di Taiwan mengambil jurusan bakery tapi cuman certificate aja 2th juga. Selesai mendarat kita berpisah dibandara Tao Yuan (Huhuhu sedih juga ditinggal cewe cantik wakakaka). Aku dan ayahku menunggu orang dari Indo yang udah janjian sama aku lewat internet untuk menjemput aku dan mengantarkan ke NTUST (National Taiwan University of Science and Technology), serta menguruskan segalanya hingga selesai. Lama aku dan ayahku menunggu (Sekitar 30menit, takut karena kita masih kurang paham dengan Taiwan), akhirnya aku melihat seseorang dengan paras wajah Indonesia, ternyata dia yang menjemput dan orang ini bernama Fajrin (Lain dengan orang yang janjian dengan aku sebelumnya untuk menjemput aku, karena ternyata dia harus kebagian menjemput di terminal 1 sedangkan aku dan ayahku di terminal 2-yeah not a big deal). Cuaca ternyata tidak sedingin yang di dengung-dengungkan karena ini waktu aku sampai ternyata udah transisi dari musim dingin ke musim rontok jadi cuman dingin seperti di Indonesia kurang lebih seperti di Bandung begitu. Naik bus ke pusat stasiun Taipei (Taipei Station, kurang lebih 1jam dari bandara) lalu naik MRT (WOW besar sekali neh Station, maklum krn inilah stasiun pusat Taipei, semua bus dan MRT disini “ngandok”-nya dan pertama kali pengalaman aku naik MRT neh jadi ya senang sekali wakakaka). Naik MRT sedikit bingung dan repot karene kita bawa tas besar-besar dan masih tidak familiar jadi ya sedikit kerja keras gitu. Akhirnya sampai juga di kampus NTU yang mana jika kita menyeberang udah NTUST (Asal tahu aja bahwa NTU adalah kampus terbesar, tertua dan nomor satu di Taiwan).
Sampainya di NTUST langsung aja aku mengurus dormitory aku. Dapatnya di Dorm-1 kamar nomor 114. Bersama 3 orang Indonesia (2 dari Surabaya lho wakakaka) dan 1 orang Paraguay. Setelahnya lgs mengurus penginapan ayahku dan dapatnya di NTU Guest House ya itu di seberang NTUST (Thx to Henky and his brother). Setelah dapat kamar kami istirahat sebentar untuk merebah badan dan melihat tv atau sekedar memakai fasilitas internet gratis NTU Guest House (Koneksi sangat cepat di banding dgn Indonesia). Setelahnya kami jalan-jalan untuk lebih mengenal kampus NTUST sekaligus makan siang di kantin NTUST (Bingung juga neh jalannya ke kantin soalnya ada 3 kantin tapi 1-2hari jalan-jalan udah bias hafal kok tempatnya soalnya NTUST kl aku bilang jg g seberapa besar). Makan dan setelahnya aku memandang bahwa Negara dan pola kehidupan disini beda sekali dengan lingkungan Negara dari mana aku berasal, disini semua orang sedikit cuek, maunya cepet-cepet dan yang pasti mereka bersih, tingkat percaya diri dan sadar diri yang tinggi. Bagaimana tidak di MRT dan Bus umum (Dan di tempat lain), apabila ada orang tua/ disable people/ ibu dengan bayi, masuk secara otomatis penumpang yang lebih muda langsung berdiri dan menawarkan kursinya untuk diduduki orang-orang dengan kriteria tersebut (Sungguh kesadaran tinggi dan etika yang baik)

Awal Perjalanan-Ku di Taiwan (Master Degree Programme)-Part One

Pada kali ini aku akan bercerita mengenai awal perjalananku di Taiwan dalam meraih gelar M.Sc.Eng (Master of Science in Engineering). Sungguh merupakan sesuatu yang takkan pernah aku lupakan pada perjalanan hidupku kali ini dimana ternyata mimpi di siang bolong tahun-tahun sebelumnya dapat menjadi kenyataan, memang benar kata orang “If there’s a will, there’s must be a hope. If there’s a hope, there’s must be a way and If there’s a way, there’s must be a SUCCESS”. Begitulah moto yang sampai detik ini bergaung di dalam diriku. Pertanyaannya sekarang, “Mengapa aku mengambil jenjang S2 di Taiwan?”, saya tidak akan membahasnya di blog paper saya kali ini, karena ceritanya panjang dan tidak sinkron untuk saya ceritakan disini.

Tanggal 27 Feb 2010 jam 23.30 aku berangkat dari Surabaya-IND menuju Tao Yuan International Airport-Taiwan dengan menggunakan maskapai penerbangan Eva Air (Flight Number BR-232). Sebelum pesawat Flight Off seperti biasa yang kita ketahui bahwa kita harus melakukan Check-In lalu mengurus Immigration & Boarding Pass (Saya tidak membayar biaya viskal seperti yang orang tua katakan bahwa kita harus bayar, ternyata tidak hahaha) dan lain-lain. Namun sungguh merupakan kenangan tersendiri yang takkan pernah aku lupakan bahwa setelah melakukan Check-In, banyak sekali yang datang ke Bandara Juanda hanya untuk mengantar aku (Selain keluarga), sekitar hampir 20 orang yaitu dari anggota Tim Leong & Samsi Ksatria-Surabaya.

Gila tak kunjung reda, bahwa mereka ke bandara juanda setelah melakukan pementasan di Penthouse Central Point. Sungguh kabahagiaan tersendiri bahwa teman2 aku dari grup tarian singa dan naga masih saja meluangkan waktu dan pengorbanan lainnya demi mengantar aku ke Luar Negeri. Bersenda gurau, foto-foto dan konsumsi dari pementasan sebelumnya di bawa ke Bandara demi makan bersama dengan aku. Satu lagi yang kelewatan, waktu foto-foto masih saja job-desk saya sebagai pemain ekor barongsay harus digunakan, yaitu mengangkat pasangan saya (Kurang lebih 5 tahun bersama dengan pasangan saya, sebenarnya berat juga meninggalkannya terlebih meninggalkan “Tim Gila” ini) dan beberapa pasangan lain juga berpose sama untuk mendapatkan gambar foto yang aneh ditempat umum, sungguh sesuatu hal yang gila namun menajdi kenangan tersendiri buat aku. Tak lupa juga banyak sekali dukungan dari teman-temanku melalui SMS, Pemberian buku, Jaket, Mouse, Perlengkapan computer dan masih banyak lagi hal-hal yang tak dapat saya ucapkan (Thanks a lot for you all, thanks for accompanied me before and thank you for your trust, henceforth I can be your “International Independent Watch” for Ksatria Lion & Dragon Dance Troupe).

Sebenarnya masih banyak hal-hal yang membuat aku berat meninggalkan Indonesia, selain Negara yang Elok dan Damai, disitulah jg aku dilahirkan dan dibesarkan, selain itu banyak sekali cita-cita dan pengharapan dari orang tua, keluarga dan teman-teman yg membuat beban di-pundakku semakin berat dan berat saja. Namun kita tahu bahwa hidup adalah sandirawa dan pilihan, dari awal aku telah memilih untuk sekolah di LN (Kalau Tuhan mengijinkanku waktu itu, namun sekarang Dia memberi aku jalan), dan akhirnya tetap aku akan jalani perjalanan di lautan hidup penuh ombak cobaan ini. Berpelukan dengan keluarga dan melakukan TOS KSATRIA dengan teman-teman di Bandara sebelum masuk ke waiting room (Bandara Juanda dibikin heboh oleh kehadiran Tim Ksatria wakakakak I’d like it), yang pada akhirnya naik elevator dan dengan perasaan berat aku melihat semua orang terutama mata tiap orang, seolah2 waktu berjalan sangat cepat dan cepat sekali. Selesai-Itulah kata pertama yang aku dengungkan dihatiku dan setelahnya perjalananku ke Taiwan dimulai (Tentunya dengan ayahku berangkatnya, ia menginap sampai tanggal 2 March 2010 doank, coz he just want to make sure that everything will be all right in Taiwan)