Jumat, 16 Mei 2008

7 Habits of Highly Effective Adeniumania

Artikel menarik ini telah dipublish pada milis Adeniumania dan ditulis oleh moderatornya sendiri Argy. Seperti halnya Covey yang banyak mengajarkan pikiran dan ide-ide yang sangat universal, diharapkan tulisan ini dapat memberi insprisasi betapa pentingnya kegiatan eksplorasi dan terobosan-terobosan baru dalam pemuliaan adenium. Salam Adeniumania, Berbagai permasalahan dan pengalaman sudah begitu banyak di-share di milis ini (juga di milis tetangga tentunya). Mungkin tidak semua bisa terjawab dengan memuaskan karena begitu banyak perspektif yang harus ditinjau. Karena pengalaman harus diuji secara empiris, dikaji nggak hanya tekstual (teoritis) tapi kontekstual (praktis). Tidak ada jawaban yg 100% tepat, karena resep' yg tepat dan 'super-jitu' belum tentu sesuai dengan kondisi yg ada. Dalam minggu di awal bulan Mei ini saya akan posting beberapa topik bertajuk '7 Kebiasaan Adeniumania yang Sangat Efektif' (7 Habits of Highly Effective Adeniumania) poin demi poin. Saya sengaja menggunakan bahasa yg tidak terlalu 'botanist' atau 'agriculturist', karena selain karena saya tidak kompeten dibidang itu, juga saya yakin, dimilis ini lebih banyak orang awam (termasuk saya) dari pada yg sudah pakar. Harapan saya Adeniumania, terutama yg pemula bisa terinspirasi oleh tulisan ini. Kritik, saran dan tanggapan sangat dihargai. Maju terus adeniumania! Argy. Adeniumania-Indonesia. It is about doing, not about trying.. First Habit 1. Understanding the adenium character, needs, threats and the way it live. Before you intend to cultivate adenium, seek information and understanding about adenum charracteristics including their needs, threats (pest and diseases) and the way it live in its habitat. You have to know exactly everything about the plant you'll cultivate. 1. Memahami karakter, kebutuhan, ancaman dan cara hidup adenium. Sebelum anda berniat untuk membudidayakan adenium, carilah informasi dan pemahaman yang benar tentang berbagai hal menyangkut tanaman ini seperti kebutuhannya, ancaman (hama dan penyakit) dan cara hidup di habitatnya. Anda harus mangetahui dengan benar apa yg akan anda budidayakan. 2nd Habit: Seek for high quality hybrids only according to your appetite. There are thousands adenium hybrids. You do not have to have all kind of adenium hybrids brought into your back yard garden. Choose only high quality that suitable with your appetite and your financial condition. Do not push your self too much. Be cost effective! Carilah bibit yang berkualitas sesuai dengan selera anda. Ada banyak ribuan jenis adenium. Anda tidak perlu punya semua untuk ditanam di halaman anda. Pilihlah hanya yg berkualitas yg paling cocok dengan selera anda dan juga isi kocek anda tentunya. Jangan memaksakan diri dan jadilah orang yg cost effective (bijak dalam menangani biaya). 3rd Habit: Pay careful attention to growth media. Root is the vital part of a plant. Like pets, treat it with good and sufficient feeding, your plant will enjoy to be around with you. Perhatikan media tumbuh dengan seksama. Akar adalah bagian penting dari tanaman. Seperti hewan piaraan, berikan padanya makanan dan nutrisi yg baik dan cukup, maka dia akan tetap senang bersama anda. 4th Habit: Prune and shape as necessary. It is good to be natural, but with a little hand work and aestetics, your plant will look more natural in appearance. Pangkas dan bentuklah jika perlu. Memang baik jika terlihat alami, tapi dengan sedikit sentuhan estetika dan seni, tanaman anda akan terlihat jauh lebih alami. The 5th Habit: Know how to propagate and hybridize and do practices! This part could be the most interesting part of this hobby. You will explore and discover the amazing things in propagation. Beside, you will get more plants! More plants more funs! When you success in hybridization, you achieve your excellence. Cari tahu cara memperbanyak dan cara penyilangan dan praktekan! Mungkin dibagian ini adalah yg paling menarik dari hobi ini. Anda akan berekplorasi dan menemukan hal-hal yg mengagumkan pada proses perbanyakan tanaman ini. Lagipula, semakin banyak tanaman anda, semakin menyenangkan!. Kalau anda sudah menguasai dan berhasil dalam melakukan penyilangan berarti anda sudah mencapai keunggulan anda di hobi ini. Here's the 6th Monitor the growth development periodically. Take your time to watch your adenium grow. While you enjoy the beauty of adenium, you should oversee what happen to the plants. Your plant will not always free of any threats, at all the time. When you discover threats, resolve it immediately. Pantau perkembangan tanaman anda secara berkala. Sempatkan untuk memantau perkembangan adenium anda. Sambil anda menikmati indahnya adenium, anda juga harus memperhatikan adakah gejala2 yg menuntut perhatian dan tindakan anda. Tanaman anda tidak selalu bebas dari berbagai ancaman sepanjang waktu. Begitu anda melihat adanya ancaman, lakukan pencegahan dan penanganan sesegera mungkin. Last but not least...the 7th Habit: Learn from experiences continuously. Experience is the best teacher. You can learn more effectively from yours and/or others experinces. Text book or tips and tricks articles may help, although sometime it found confusing, but experince (especially yours) give you more real, accurate and timely feedback according to your condition and problems. A lot of big hobbysts even big hybridizers had made several trial and error, but ended with satisfactorily results. Belajarlah dari pengalaman. Pengalaman adalah guru yg terbaik. Anda bisa belajar dari pengalaman anda sendiri atau mengambil hikmah dari pengalaman orang lain. Tips-tips dari buku atau artikel memang membantu, walaupun kadang justru membingungkan, tapi pengalaman (terutama pengalaman pribadi) dapat memberikan contoh yg nyata, akurat dan umpan balik yg seketika berdasarkan keadaan dan permasalahan anda. Banyak hobbyst besar bahkan pemulia adenium yg melakukan 'trial and error' yg berakhir pada hasil yg memuaskan.

Mengenal: ADENIUM MULTIFLORUM


Famili: Apocynaceae Nama Umum: impala lily (Ing.); impalalelie (Afr.). Adenium multiflorum adalah jenis adenium yang dikenal luas di Afrika Selatan. Ia berbunga di musim dingin, di saat hampir semua vegetasi cenderung ‘merehatkan diri’, A. Multiflorum justru tampil brilian dengan warna-warna putih, pink, crimson, merah, dan dwiwarna yang memenuhi seluruh tajuknya saat sedang bermekaran.

Genus Adenium terdiri dari lima spesies sukulen dari daerah tropis Afrika, Arabia, dan Socotra. Formasinya yang menakjubkan sekaligus bunga indahnya yang kompak dan serempak serta mampu bertahan lama membuat genus ini dikenal sebagai tanaman hias.

Deskripsi Adenium multiflorum berprofil semak atau pohon kecil setinggi 0.5-3m, bentuknya seperti miniatur baobab. Percabangan rimbun mencuat sejak dari bonggol yang berukuran besar dan tersembunyi di bawah tanah. Warna batang utama dan percabangannya kelabu terang hingga coklat, dengan getah lengket dan mengandung zat racun. Sepanjang tahun tanaman ini tidak banyak berbunga ataupun berdaun lebat. Panjang daun mencapai 100 mm, hijau cerah di bagian atas dan memudar di bagian bawah, biasanya ke arah ujung daun lebih melebar, dan berkelompok di ujung tunas-tunas pada percabangannya. Daun akan rontok pada saat akan berbunga. Bunga tumbuh dan mekar dalam kelompok-kelompok dompolan, tiap bunga berdiameter 50-70mm. Warnanya amat cantik, biasanya berpetal lancip warna putih dan tepi merah bergelombang, serta pola garis merah pada leher terompet. Kadang dijumpai bunga adenium multiflorum berwarna putih polos. Bunganya mengeluarkan aroma halus. Musim bunga berkisar pada bulan Mei hingga September. Buah normal berupa sepasang tanduk sepanjang kurang lebih 240 mm. Biji berwarna coklat dengan bulu halus di kedua ujung biji. Dalam daftar yang disebut Red Data di Swaziland, Zambia, dan Zimbabwe, Adenium (impala lily) dinyatakan sebagai keragaman hayati yang dilindungi. Penyebarannya sebagian besar terjadi pada musim gugur di Afrika Selatan di kawasan Taman Nasional Kruger. Perlindungan diberikan kepada adenium multiflorum karena pemanfaatannya sebagai tanaman koleksi, bahan obat-obatan, pembudidayaan, dan menjadi pakan hewan liar seperti misalnya baboon yang menyukai bagian akar. Distributsi dan Habitat Distribusi alami Adenium multiflorum meliputi Zambia tenggara, berlanjut ke Malawi, Zimbabwe dan Mozambique, Limpopo, Mpumalanga dan ke utara di KwaZulu-Natal di Afrika Selatan, serta Swaziland. Habitatnya meliputi wilayah tanah berpasir atau kawasan alluvium berbatu cadas, padang tandus terbuka ataupun padang rumput. Dijumpai terutama di dataran rendah dengan sedikit hujan dan di bagian timur Afrika Selatan, di selatan Sungai Zambezi, dengan ketinggian 1-200 m dpl. Adenium multiflorum tumbuh hanya di wilayah tandus Afrika Selatan, dengan penyebaran luas di Afrika bagian tengah dan Timur. Penamaan dan aspek historis J.J. Roemer dan J.A. Schultes memberi nama genus Adenium pada tahun 1819; hingga kini telah ada 12 spesies yang masuk ke dalam genus ini. Pada revisi terbaru oleh Plazier, hanya ada lima spesies yang dikenal di kawasan Afrika bagian selatan. Nama genus ini diambil dari dialek yang dikenal oleh penduduk setempat untuk Adenium obesum, yakni Oddaeyn, atau dari Aden, di mana A. obesum pertama kali ditemukan. J.F. Klotzsch memberi nama A. multiflorum pada tahun 1861 dari berbagai material yang dikumpulkannya di Mozambique. Arti dari bahasa Latinnya merujuk banyaknya jumlah dan serempaknya bunga yang mekar berbarengan pada tanaman ini. Pada revisi sebelumnya, L.E. Codd menganggap A. multiflorum sebagai suatu varietas dan G.D. Rowley menganggapnya sebagai subspesies dari spesies di utara, yakni A. obesum. Pada revisi paling akhir, A. multiflorum kembali menempati posisi sebagai spesies. Tiga spesies Adenium lain di Afrika bagian selatan adalah A. boehmianum, A. oleifolium dan A. swazicum. A. boehmianum terdapat di bagian utara Namibia. A swazicum, berprofil lebih kecil dan berbunga di musim panas dengan warna bunga pink, dijumpai di Mpumalanga dan Swaziland. A. oleifolium tumbuh di Limpopo, Northern Cape, Namibia dan Botswana. Hingga tingkat tertentu ketiganya pun telah dibudidayakan. Ekologi Tanaman ini ditemukan di berbagai habitat. Dalam kelompok besar cenderung tumbuh kecil dan menyemak. Di kawasan yang dilindungi, tanaman ini bisa tumbuh menjadi pohon yang gagah. Tanaman ini memiliki batang utama yang tebal dan berumbi di dalam tanah, yang berfungsi sebagai cadangan makanan di saat kemarau panjang. Secara alami berbiak dari biji, yang beradaptasi untuk penyebaran melalui angin dengan memiliki bulu-bulu halus dan ringan. Manfaat Di Afrika dan Afrika bagian selatan dimanfaatkan untuk meracun ikan atau dioleskan ke ujung tajam anak panah. Racun ini berasal dari getah dan bagian batangnya, tapi akan berfungsi dengan kombinasi dengan bahan racun lain. Daun dan bunganya beracun bagi kambing dan lembu, tapi menjadi pakan bagi hewan lain dan racunnya dianggap tidak terlalu kuat. Terlepas dari kadar racunnya, tanaman ini berguna pula sebagai obat. Dari aspek hortikultura, bunganya cukup bernilai. Ukuran yang besar dengan bunga mekar penuh dan serempak menjadi pemandangan indah tersendiri di antara genus sukulen, dan sangat dikagumi di kebun-kebun alam terbuka beriklim yang cocok. Adenium multiflorum dikembangkan secara luas di pondok peristirahatan di dalam Kruger National Park, misalnya. Menanam Adenium multiflorum Adenium multiflorum tumbuh baik di iklim hangat dengan drainase yang berpasir dan porous. Tumbuh kurang baik di iklim dingin. Sangat ideal di wilayah kering berbatu untuk menghasilkan bunga yang semarak menyambut musim dingin. Sebagai tanaman pot dapat disimpan di tempat lebih sejuk, tapi dengan penyiraman yang jarang atau dihentikan di masa dormant. Selain perbanyakan melalui grafting, tanaman ini tumbuh amat vigor jika dikembangkan dari biji, tapi amat jarang berbunga hingga mencapai usia 4-5 tahun. Takson ini akan terlihat dalam kultivasi, tapi ketersediaannya tidak seperti A. obesum, disebabkan pertumbuhannya yang cenderung lambat dan musim berbunga yang pendek. Di Shingwedzi Camp di Kruger National park terdapat beberapa spesimen tumbuh amat mengagumkan. Siram dengan baik selama cuaca panas. Jaga media tetap basah pada suhu sekitar 30º C, cuaca panas sebaiknya diimbangi dengan kelembaban sedang hingga tinggi. Respon tanaman ini amat baik terhadap pemupukan imbang dan teratur. Tambahkan pupuk slow-release dan mikronutrien pada media tanam. Kekurangan air dan makanan akan menghambat pertumbuhan. Adenium sebaiknya ditanam dalam pot pada daerah beriklim dingin atau basah. Dormansi dapat diketahui saat konsumsi air menurun atau daun menguning: penyiraman secara drastis dikurangi dan hentikan pada saat tanaman dalam dormansi penuh. Munculnya daun-daun baru dan tunas-tunas baru menandakan berakhirnya masa dormant dan penyhiraman bisa ditingkatkan. Tanaman memerlukan ruang perakaran yang leluasa agar tumbuh cepat, dengan demikian diperlukan repotting untuk menyesuaikan perbesaran akar. Kelebihan air dan pupuk dibarengi kekurangan cahaya dan buruknya sirkulasi udara menyebabkan tanaman melemah dan pertumbuhannya melambat.

Bolpho Pyllom: Sanseviera Langka 30 Jutaan

Sanseviera atau biasa disebut lidah mertua ini bagi penggemar tanaman hias masih diminati. Wajar, karena bentuknya yang sensual dan khas. Belum lagi khasiatnya yang baik untuk kese­hatan, yaitu sebagai penyerap antioksidan.
Sebagai tanaman gurun, sansevieria memiliki bentuk yang terbilang mini­malis. Tanpa banyak variasi, tanpa batang, dengan daun berstruktur keras. Karena bentuk yang tak biasa inilah, hati kolektor biasanya mulai kesengsem dengan tanaman yang sering digunakan anak kecil untuk mainan 'pedang-pedangan' ini.
Bentuknya yang unik, serta khasiatnya yang baik untuk menyerap radikal bebas. sanse­vieria juga dikenal memiliki serat yang kuat. Beberapa negara sudah mengembangkan industri tekstilnya dengan berbahan dasar tanaman ini.
Selain sebagai bahan dasar produk tekstil, di Amerika, sansevieria akrab dengan tentara. Serat sansevieria yang kuat sering dimanfaatkan oleh tentara untuk menarik tank yang terjebak di lautan pasir. Menurut literatur yang pemah saya baca, tanaman ini sering dirangkai dan menjadi tali. Rangkaian sansevieria ini konon sangat kuat, bahkan bila dibandingkan dengan tali tambang sekalipun, kata Syaichul Anam, Kolektor yang juga pemilik Gallery Black Gold Sansevieria Collection di Sidoarjo, Jatim. Sebagai distributor sekaligus kolektor tana­man hias, Syaichul juga memiliki jenis san­sevieria andalan. Sansevieria andalan itu dari jenis Bolpho Pyllom asal Amerika. Jenis ini adalah salah satu jenis sansevieria silin­dris langka yang biasa hidup di gurun pasir. la mendapatkan sansevieria langka ini dari teman sesama kolektor sekitar tahun 2006 lalu. Begitu melihatnya, Syaichul langsung tertarik dengan tanaman ini. Meski tak mau menyebut berapa harga yang dikeluarkan pada saat itu, pria kelahiran Surabaya, 6 Oktober 1963, ini mengaku kagum dengan tanaman ini, karena bentuknya yang sudah bercabang tiga. Tak sia-sia, salah satu koleksi sansevieria langka yang kini berusia 10 tahun ini pun pernah juga dikagumi oleh kolektor yang lain. Pada setiap pameran saya selalu membawa tanaman ini. Dan sesekali orang bertanya untuk dapat membe­linya. Sampai sekarang, nilai yang per­nah diajukan pernah mencapai sekitar Rp 30 juta, terang Syaichul. Mengingat langka dan keunikan Bolpho Pyllom miliknya, Syaichul pun berusaha untuk memperbanyak dan membudi­dayakan koleksinya ini. Berbagai cara pun ia lakukan demi mendapat bibit tanaman ini. Antisipasi Hama dan Penyakit Pada dasarnya tidak terlalu banyak hama dan penyakit yang menyerang sansevieria. Namun demikian beberapa hama dan patogen penyebab penyakit sering mengganggu pertumbuhan tanaman ini. Hama pada sansevieria umumnya dari jenis serangga yang merusak tanaman. Sedangkan penyakit yang menyerang adalah jamur dan bakteri. Hama Siput Siput yang telanjang atau yang berumah akan menyerang bagian daun, bahkan akar tanaman. Gejalanya mudah dikenali, karena tampak adanya bekas gigitan pada daun dan kotoran yang berserakan di sekitar tanaman. Siput aktif menyerang sansevieria pada malam hari. Pada umumnya, pember­antasan hama ini bisa dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengambil dan membuang siput yang umumnya berada di bagian bawah daun. Akan tetapi, bila seran­gannya cukup hebat, dapat digunakan melusida Metaphar atau Moluskil dengan dosis sesuai anjuran, ujar Syaichul. Thrips Selain siput, hama jenis thrips juga sering menyebabkan kerusakan yang parah. Hama jenis ini menghisap cairan tanaman. sehing­ga mengganggu pertumbuhan tanaman. Di Indonesia, thrips yang menyerang biasanya dari jenis Herciotrips Feronalis. Hama ini biasanya akan menyerang pada musim kemarau. Thrips dapat diberantas dengan Kelthane, Tracer, atau Supracide dengan dosis sesuai anjuran. Penyakit Penyakit yang menyerang sansevieria umumnya merupakan gangguan yang diaki­batkan oleh adanya patogen atau jasad renik yang tidak terlihat oleh mata biasa. Busuk Lunak (Becterial Stem Rot) Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Envinia Carotovora yang menyerang daun atau akar tanaman, terutama menginfeksi melalui luka yang menganga. Daun atau akar yang terserang tampak berwarna kecoklat-cokla­tan dan terasa lunak bila dipegang, berlendir, serta berbau tidak enak, dan lama kelamaan akan berubah seperti bubur. Penyakit ini muncul apabila kondisi tanaman lembab akibat hujan yang terus menerus dan kurang cahaya. Patogen ini cepat menyebar melalui perantara air, serangga, tangan, alat pertanian, ataupun pakaian pekerja. Cara mengatasi serangan patogen ini adalah dengan memangkas bagian yang terkena serangan dan mengolesinya den­gan Na-hipoklorit (Clorox), serta membakar bagian yang terkena serangan. Sementara, untuk mencegah serangan bagian lainnya digunakan bakterisida Agrept sesuai dosis anjuran. Busuk Akar Busuk akar disebabkan oleh jamur Aspergillus Niger. Jamur ini muncul apabila kondisi media tumbuh terlalu basah. Apabila jamur ini telah menyerang, satu-satunya cara agar serangan tidak meluas adalah sebagai berikut: 1. Angkat tanaman dan potong akar yang busuk. Akan terlihat kumpulan spora jamur yang berwarna coklat kehitam-hita­man. 2. Cuci perakaran sampai bersih dan ren­dam sebentar dalam larutan fungisida (misalnya : Aliette dengan dosis sesuai anjuran dan labelnya). 3. Tanaman dalam media baru. 4. Bakar media yang lama, karena telah ter­cemar spora jamur. Bercak Daun Gejala serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium Moniliforme ini khas sekali, yaitu munculnya warna ungu kemer­ah-merahan pada daun yang terserang. Selanjutnya. bercak kemerah-merahan akan melebar dan membentuk luka. Pemupukan nitrogen yang terlalu tinggi akan memacu serangan fusarium ini. Untuk mencegah meluasnya serangan, lakukan langkah-langkah berikut : 1. Mula-mula, keluarkan tanaman dari pot dan buang bagian yang sakit. 2. Selanjutnya, tanam dalam media baru dan semprot dengan fungisida (misalnya : Benlate. Dithane, atau Antraco/ dengan dosis sesuai label). Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Sansevieria Terdapat empatjenis pengendalian yang sering saya gunakan sebagai tindakan pencegahan. Tindakan tersebut antara lain pengendalian mekanis, sanitasi, kultur tek­nis, dan pengendalian kimiawi, kata Syaichul. Pengendalian Mekanis Pengendalian secara mekanis dilakukan apabila serangan hama masih dalam jumlah terbatas. Misalnya, siput dapat diambil de­ngan tangan dan dibunuh. Demikian juga dengan kutu yang terdapat pada bagian daun dapat didorong dengan kuku dan dibunuh. Semut-semut yang tidak terlalu banyak pun dapat diambil secara manual dengan tangan. Sanitasi Menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah satu cara untuk menangkal serangan hama dan penyakit. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman merupakan tempat persem­bunyian yang disukai hama dan patogen penyebab penyakit. Dengan membersihkan kebun secara rutin, hama tidak mempunyai kesempatan untuk bersembunyi. Selain itu, kebun yang bersih akan sedap dipandang dan merupakan lingkungan kerja yang baik. Kultur Teknis Pemeliharaan tanaman yang baik dapat meningkatkan kesehatan tanaman. Penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penggantian media tumbuh dapat meningkatkan pertum­buhan tanaman. Secara tidak langsung, kul­tur teknis yang baik dapat memantau keber­adaan hama dan penyakit secara dini. Pengendalian Kimiawi Apabila serangan hama dan penyakit telah berada di ambang batas atau mencapai 10%, pengendalian secara kimiawi merupa­kan pilihan. Akan tetapi, pemakaian bahan kimia secara berlebihan akan membawa dampak negatif bagi lingkungan. Untuk itu­lah penggunaanya harus terkontrol.

Euphorbia Lactea disukai Kaum Hawa

Bunga Euphorbia lactea yang full color mengundang simpati tersendiri utamanya bagi para wanita. Selain itu Euphorbia lactea menyimpan keunikan tersendiri saat memandangnya apalagi tanaman ini mudah untuk dirawat.
Mochammad Thoifur penghobi euphorbia asal Gresik mengatakan bahwa Euphorbia lactea memang memiliki daya tarik bagi wanita. Guru matematika sekaligus pemilik Fiqh NM itu tidak memungkiri tanaman koleksinya banyak diburu teru tama wanita, namun dirinya masih saja menyediakannya bagi khala-yak ramai dengan dalih tiap indivi-du punya jalur rejeki sendiri-sendiri meski dengan barang yang sama. Benar tidak kalau saya ngomong begitu?

Walau istilahnya sudah umum dan termasuk bukan barang baru lagi, tapi saya percaya rejeki sudah ada yang mengatur termasuk bisnis Euphorbia lactea, ujar Mochammad Thoifur di Gresik belum lama ini. Buktinya, 50 Euphorbia lactea koleksinya bersama graftingan adenium, separuhnya sudah ada yang memesan. Diantaranya dari Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Mataram, Bali, Kalimantan, tentun-ya daerah Jawa Timur juga ada. Namun saya simpan biar sehat dulu, maklum baru saja datang tanggal 19 Desember kemarin, paparnya. Pria yang akrab dipanggil Ipung ini lebih menekankan penjualan terhadap jaringannya sendiri, sehingga tidak khawatir nggak laku atau sepi pembeli. Meski secara pribadi ia sudah tahu tanaman hias yang dijual merupakan stok lama di pasaran. Wajar saja saya begitu, karena teman-teman yang kebanyakan pemain lama sudah siap menampung. Yah, bisa dibilang mereka semuanya rata-rata adalah penjual bunga juga, sama seperti saya. Jadi kenapa harus ragu barang baru saya kurang dikenal orang, ya karena tadi itu, punya pasar sendiri, tandasnya. Namun untuk pemula atau penghobi yang baru menerjuni dunia tanaman hias ia memberikan sekelumit contoh perawatan yang diharapkan bermanfaat di saat memelihara tanaman terutama untuk jenis lactea ini. Untuk tanaman yang baru datang, seperti Euphorbia lactea misalnya, untuk proses pemindahan dari pot asal, sebelumnya sudah dipersiapkan air yang dicampur dengan superthrive dan vitamin B1, kemudian akar atau bagian bawahnya dicelup-celupkan ke dalam larutan tadi, kalau sudah kering bisa dipindahkan ke media yang baru. Sedangkan untuk tanah yang akan ditempati bisa disemprot terlebih dahulu memakai campuran tadi, Imbuhnya. Saat berkunjung di pondok pesantren asuhannya daerah Krian, terlihat tertata rapi pot-pot berisi lactea dengan berbagai macam warna. Yang baru datang ada warna new red, red, new green, green, yellow, new yellow, purple, orange, soft lift. Tanaman tersebut bisa untuk outdoor maupun indoor. Yang banyak dicari warna ungu dan kuning, paparnya. la juga menekankan segi perawatan, karena kalau intensitasnya kurang kemungkinan bunga bisa layu atau busuk, meninggalkan lubang kecil. Namun jika terlalu banyak menyiraminya tidak baik juga. Setidaknya seminggu sekali disemprot fungisida supaya tidak gampang terserang penyakit. Penyiraman air hendaknya dilakukan hanya pada waktu media tanah kering, jika tidak maka bunga cepat busuk. Untuk musim hujan seperti sekarang ini, jika diletakkan di luar bagian atasnya lebih baik ditutup memakai paranet, begitu juga sekelilingnya, jelasnya. Dari pengalaman menjual bunga, Ipung melihat keunikan tersendiri dari lactea yakni bunganya disukai wanita. Betul juga, saat pertama kali datang ke rumah rekan seprofesi (guru), terutama yang perempuan, banyak yang menyukainya karena bunganya warna-warni, terlihat unik dan anggun. Mungkin saja bunga ini cocoknya untuk wanita yang terkenal telaten dalam hal rawat-merawat.

Zamia Bahan Bonsai Paling Oke

Zamia adalah salah satu tanaman aneh. Bentuknya lucu dengan tunas bergerombol mirip Cycads. Dari jauh mirip dengan umbi-umbian. Untuk membonsainya cukup mudah. Malah lebih mudah dibandingkan Cycads karena tanaman ini mudah bertunas.
Namun bentuknya memang aneh untuk dibonsai. Bentuk batang daunnya juga hampir mirip dengan Cycads yaitu sehelai-sehelai menjuntai panjang (mirip kelapa).

Namun bentuk daunnya jauh dengan Cycads. Daun Zamia cuma sehelai demi sehelai. Meski begitu bentuk daunnya kaku dan masih telap tidak berkambium keras. Meski sepintas lebih jelek tampilan-nya dibandingkan Cycads, namun Zamia memiliki harga jauh lebih mahal yaitu Rp 3 juta per potnya. Mulyono hanya menjelaskan kemahalan harga ini berasal dari nilai eksotiknya dan kelangkaan di pasaran.

POINSETTIA-CHRISTMAS TREE: Merah Merona Usai Dipingit

Agar pucuk daunnya - sering dikira bunga, bisa berkelir merah menyala, poinsettia perlu perlakuan khusus. Christmas tree itu mesti dipingit dan disungkup.
Poinsettia tidak dipingit, kelir pucuk daunnya bakal tetap hijau. Kenapa bisa begitu? Warna merah pertanda kastuba sedang mengalami masa generatif. Padahal flora menawan asal Meksiko dan Amerika Tengah ini termasuk short day plant. Nah, tanaman macam ini butuh masa terang harian lebih pendek dari masa gelap untuk memasuki masa generatif. Sementara di Indonesia, masa gelap dan masa terang fifty-fifty. Supaya masa gelap menjadi panjang. masa terang harus dikurangi. Poinsettia lantas disungkup dengan plastik warna hitam. Tapi tidak disungkup sepanjang hari, karena tanaman tetap butuh sinar matahari agar bisa berfotosintesis, terang Budhi Hardjoko Oirektur Kebun Ciputri di Cipanas, Bogor. Pingit empat jam Cara penyungkupan sebenarnya sangat sederhana. Tinggal tutup mulai jam 4 sore dan dibuka lagi jam 8 pagi, ujar Budhi. Penyungkupan akan memotong 'siang hari' menjadi hanya delapan jam sehari. Masa terang itu cukup pendek untuk merangsang poinsettia menghasilkan bakal bunga sekaligus hormon pembentuk warna. Kelir pucuk yang muncul tak hanya merah. Ada juga yang berpucuk pink, lemon/kuning dan putih, tergantung varietasnya. Kebun Ciputri juga punya varietas berwarna marble star yang berpucuk pink, namun tepi daunnya putih kekuningan. Sebenarnya kami juga punya varian variegata berpucuk merah. Tetapi kalau , pucuknya me me rah, totol-tolol putih pad a semua daun semakin tidak kentara, papar alumnus Biologi Universitas Indonesia. Semakin lama dalam pingitan, daun yang berubah warna akan semakin banyak. Kemunculan kelir dimulai dari pucuk daun paling atas dan berangsur turun ke daun di bagian bawahnya. D Ciputri, penyungkupan berkisar antara satu setengah sampai dua bulan. Tergantung ukuran tanamannya, lanjut Budhi. Selain warna sip, penampilan juga ditunjang oleh bentuk tajuk. Agar tajuknya kompak, jarak antar ketiak daun harus cukup pendek. Kalau terlalu panjang akan membuat tajuk terlihat jangkung namun tidak proporsional. Bisa diatur dengan pemberian growth regulator, kami pakai merek cultar, ujarnya. Butuh matahari Menurut Budhi, warna pucuk daun bisa balik lagi ke warna aslinya Kalau rentang masa terang kembali ke normal. Namun proses membungIon itu tak terjadi serta merta. Kelir merah di pucuk daun bisa tahan antara dua sampai tiga bulan, ungkapnya. Yang justru sering dikeluhkan adalah daun cepat layu dan rontok. Banyak yang menduga akibat perpindahan tempat dari dataran tinggi ke dataran rendah. Namun hal itu ditamplk oleh Budhi Hardjoko Menurutnya, mexican flame leaf tetap bisa tampil bagus di dataran rendah Memang di dataran tinggi kelir pucuknya akan lebih tegas dan menyala. Rontok yang terjadi hanya akibat salah rawat. Kalau ditaruh dalam ruangan terus bagaimana enggak rontok. Saalnya tak mendapat cahaya matahari, makanya enggak bisa berfotasintesis, ujarnya. Kastuba memang bukan tipe tanaman yang tahan berada dalam ruangan pada periode lama. Dua minggu dalam ruangan terus-menerus akan membuatnya layu dan rantok Boleh menaruhnya sebagai penghias ruang tapi harus rajin mengeluarkannya. Sebaiknya dua hari sekali ditaruh teras untuk mandi matahari Cahaya matahari juga akan membuat warnanya tetap cerah. Tapi jangan ekstrim menaruhnya di terik matahari Sebaiknya taruh di teras yang terkena sinar matahari tidak langsung, sarannya. Selain tak mendapat pasokan matahari, kerontokan juga bisa terjadi karena terlalu ban yak air. Penyiraman terlalu sering akan membuat media lembap dan rentan busuk akar. Kalau akarnya sudah sakit, bagian tubuh lain pasti ikut merana. Siram kalau media sudah terlihat kering. Gunakan metode siram 'cuci kaki', siram media dan jangan kena tanamannya. Tanaman basah lebih mudah terserang hama dan penyakit, ungkap Budi. Nah, jangan salah lagi! TEKS: RUDI Flona, Edisi 46/III- Desember 2006 Tips: Merawat poinsettia . Jangan terlalu lama tak mendapat cahaya. . Hindari penempatan tepat di bawah AC. . Siram kalau media sudah kering. . Jangan memupuk tanaman yang pucuknya masih merah. . Lokasi yang ideal, 70% terkena sinar matahari.

Mengenal Bonsai Sentigi

Keindahan bonsai tak lepas dari syarat dasar tanamannya. Syarat dasar tanaman bonsai adalah memiliki batang yang keras dan berumur panjang untuk proses pembentukan. Bambang Hermanto dari Juanda Bonsai berbagi pengalaman tentang syarat dasar tanaman bonsai yang baik.

Keindahan bonsai tak lepas dari syarat dasar tanamannya. Syarat dasar tanaman bonsai adalah memiliki batang yang keras dan berumur panjang untuk proses pembentukan. Bambang Hermanto dari Juanda Bonsai berbagi pengalaman tentang syarat dasar tanaman bonsai yang baik. Ada beberapa favorit jenis tanaman yang biasa digunakan oleh pebonsai sebagai syarat dasar tanaman bonsai. Diantaranya adalah jeruk kikit, asem jawa, beringin, dan sentigi. Dari beberapa jenis yang digunakan, sentigi mempunyai daya tahan lebih baik untuk proses pembentukan bonsai dibandingkan jenis lainnya. Pasalnya, asal tumbuhan keras ini ada di pesisir pantai dengan kondisi yang ekstrim. Faktor daya tahan yang dimiliki jenis sentigi inilah, maka sentigi sering jadi pilihan penghobi, kolektor, dan pembibit. Ini dikatakan Bambang Hermanto, pemilik Juanda Bonsai di Surabaya, yang lebih menyukai tanaman sentigi untuk dikerjakan menjadi bonsai. Ia memilih sentigi sejak tahun 1987. Setelah merasa cocok dan berhasil mengembangkan bonsai dari sentigi, ia pun tak bisa ke lain hati. “Sentigi punya daya tahan yang baik dan gerakan yang bagus. Jadi, cocok dengan karakter saya,” imbuh Bambang. Dilihat dari asal tanaman ini, memang bisa dipastikan kalau sentigi bisa hidup dalam iklim apapun, baik panas maupun dingin. Apalagi untuk kondisi daerah yang panas, terutama di kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Selain mudah dalam perawatan, sentigi juga mempunyai pola gerakan yang bagus, tertutama dari kelenturan batang dan karakter daun yang kecil. Potensi dasar yang sudah dimiliki sangat memudahkan para pebonsai untuk melakukan pengerjaan sesuai dengan keinginan mereka. Dengan mengambil pilihan untuk bonsai sentigi, Bambang mengaku hasil yang didapatkan tidak lagi konvensional. Salah satunya di tunjukkan dari koleksi sentigi bunjin gascado atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai gerakan tarian ke atas dan terjun ke bawah. Dari koleksi tersebut terlihat bahwa karakter batang, dahan, dan ranting yang memanjang diolah, sehingga terlihat pohon sedang menari. Kemudian di salah satu dahan ada yang mengarah ke bawah dengan gerakan melingkar, sehingga disebut terjun. Koleksi lainnya yang diperkenalkan adalah bunjin slanting yang berarti tarian yang condong. Nama tersebut cocok, sebab dari karakter tarian yang khas diperkuat dengan munculnya dahan besar yang condong ke luar dari pot dan meliuk ke atas kembali lagi ke pusat. Dari beberapa koleksi yang dimiliki, terlihat bahwa pria yang baru mendapatkan putra keduanya awal Agustus ini menyukai gerakan tarian dalam pengolahan bonsainya. Selain itu juga didukung oleh jenis sentigi yang memperkuat karakter bonsai miliknya. Menurut Bambang, aliran di dunia bonsai sendiri terdiri dari beberapa karakter, tapi biasanya dipisahkan sebagai konvensional dan non konvensional. Untuk aliran konvensional biasanya menggunakan pohon beringin dengan bentuk mirip payung. Sedangkan untuk non konvensional akan mengambil beberapa teknik gerakan baru seperti tarian maupun patahan. “Semua teknik sebenarnya sama saja, asalkan hasil akhirnya proporsional dan bisa menimbulkan perasaan teduh bagi yang melihat,” tandasnya. Perawatan Mudah Sentigi berasal dari beberapa daerah kepulauan yang tersebar di hampir seluruh Indonesia dan beberapa kepulauan tropis di dunia, seperti Sulawesi Selatan dan negara Afrika. Dengan habitat awal yang berada di wilayah pesisir, menjadikannya sebagai tanaman yang bisa tumbuh dimana saja, meski dengan perawatan dan perlakuan biasa. Wajar apabila perawatan yang dilakukan tidak terlalu sulit, asalkan terpenuhi tiga unsur penting, yaitu air, angin, dan panas yang kuat. Ketiga unsur tersebut mutlak dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan yang maksimal. Bahkan, masih kata Bambang, sentigi bisa bertahan dengan siraman air yang mengandung unsur garam lebih. Itu bisa kita lihat di lokasi nurseri miliknya di kota Surabaya, dimana air tanahnya sedikit asin. Selain itu udara yang ada, banyak mengandung polusi dari banyaknya kendaraan yang melintas di dekat nurserinya. Namun itu menjadikan satu keuntungan tersendiri. “Sinar matahari dan hembusan angin yang kuat dibutuhkan oleh sentigi,” kata Bambang singkat. Untuk media tanam yang digunakan cukup sederhana, yaitu dengan komposisi dominasi pasir Malang dan pupuk kandang. Pemilihan pasir memang sengaja diambil, karena dilihat dari habitat asli tanaman ini yang berada di pesisir pantai, sehingga kandungan pasirnya cukup besar. Secara rutin media tanam harus disiram dan dijaga agar tetap basah. Ini dilakukan untuk menghindari tanaman kekurangan air. Yang perlu diingat adalah sinar matahari mutlak diperlukan, sehingga disarankan untuk meletakkan tanaman ini di luar ruangan. Penyakit jadi satu hal yang ditakutkan oleh penghobi tanaman hias, termasuk bonsai sentigi. Hama utama yang sering menyerang adalah kutu merah dan ulat yang bisa menghabiskan daun serta menyerang batang. Pada tingkat berat, bonsai yang Anda miliki bisa saja mati. Langkah awal yang dilakukan bila bonsai Anda terkena hama antara lain memisahkan bonsai dengan koleksi lainnya. Ini dilakukan untuk menghindari penularan. Bila hanya satu atau dua tanaman yang terserang sebaiknya dilakukan pembersihan tanpa bahan kimia. Caranya, tentu Anda harus melihat satu persatu bagian bonsai dan membuang kutu dan ulat. Namun bila serangan hama sudah parah dan menyebar pada koleksi bonsai lainnya, cara terakhir tentu dengan menggunkan pestisida. Jangan lupa untuk menggunakannya sesuai dosis, sebab bila berlebih bisa menyebabkan hama tersebut kebal dan lebih sulit untuk dibasmi. Biarkan Tumbuh Liar untuk Hasil Maksimal Untuk pembentukan bonsai sentigi, Bambang menggunakan cara meliarkan dulu tanamannya, supaya mempermudah proses pembentukan. Dari bahan mentah bonsai yang didapat, sebaiknya dibiarkan dulu tumbuh liar untuk melihat gerakannya. Langkah ini diambil menyesuaikan karakter tanaman yang mempunyai dahan memanjang. Setelah terlihat arah dan pembentukan bahan, selanjutnya dilakukan wiring dan purning (pemangkasan) beberapa dahan yang tidak diperlukan. Setelah pengkawatan pertama, tumbuhan diliarkan kembali supaya ketepatan proses pemotongan dan pengkawatannya terlihat. “Kalau kita salah memotong cabang, akibatnya bisa fatal dan pengerjaannya akan lebih sulit,” ujar Bambang. “Bahkan dari beberapa bahan yang dikerjakan ada beberapa yang dijual dengan harga murah, akibat salah potong dahan. Kesalahan tersebut dilakukan saat mulai belajar, tapi sekarang sudah bisa diantisipasi,” tambahnya. Setelah tumbuh liar dari wiring pertama, maka dilakukan purning kedua untuk dahan yang tidak dipakai. Dari proses wiring kedua, maka bonsai sudah memperlihatkan karakter dan selanjutnya perlakuan dilakukan menyesuaikan dengan pertumbuhan pohon. [wo2k] Pasar Andalkan Komunitas Pasar bonsai andalkan komunitasnya, sehingga ia masih laku terjual di pasar. Komunitas bonsai sendiri makin menunjukkan loyalitasnya dengan membuat wadah Perkumpulan Penggamar Bonsai Indonesia (PPBI). Kebetulan Bambang, pemilik Juanda Bonsai, ini menjabat sebagai wakil ketua PPBI Sidoarjo. Salah satu agenda yang sedang digarap adalah merekrut sebanyak mungkin penggemar bonsai, khususnya untuk kelas pemula. Selain itu juga dilakukan pertemuan rutin sebagai ajang tukar ide dan pendidikan bagi pemula. Dengan makin banyak penggemar bonsai, otomatis pasar bursa akan mengikutinya. Di beberapa wilayah yang dinilai memiliki sedikit penggemar bonsai, diusahakan untuk menggelar dan mengikuti pameran tanaman hias. Tujuannya untuk menunjukkan eksistensi bahwa bonsai, penggemar loyal, dan pasarnya masih ada. “Usaha bonsai saat ini memang agak berat, sebab meski pasar ada, tapi tidak besar,” tandas Bambang. Dilihat dari kondisi saat ini, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan oleh pengusaha bonsai, yaitu dengan menggarap semua segmen bonsai atau melengkapi koleksinya dengan tanaman hias yang jadi tren. Misalnya anthurium jenmanii atau adenium. Untuk menyasar semua segmen bonsai, mulai dari bakalan, setengah jadi, bonsai jadi, dan bonsai kolektor masih bisa dilakukan demi kelangsungan usaha. Namun bila menyasar segmen yang luas, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak serta jaringan yang luas. Pasalnya, untuk bakalan bonsai jenis sentigi saat ini banyak diburu, karena menjanjikan hasil yang baik. Bahan di beberapa lokasi yang biasa digunakan oleh pemburu bakalan bonsai sudah banyak berkurang, seperti di Madura, Jember, Sulawesi, dan Sumatera. Sedangkan untuk segmen kolektor, biasanya harus mendapatkan bonsai yang sempurna, yang tidak semua orang bisa melakukannya. [wo2k]

Yucca

Tanaman ini mempunyai bagian ujung berupa kumpulan daun yang berbentuk seperti mahkota, tinggi tanaman 3-5 kaki. Yucca yang dewasa dapat dipakai untuk tanaman hias dalam ruangan yang besar. Yucca membutuhkan pengairan yang baik. Bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih akan muncul setelah beberapa tahun.
Tipe: Yucca elephantipes lebih aman bila dibandingkan dengan Y. aloifolia (Spanish Bayonet) yang memiliki ujung daun tajam seperti pedang. Tips: Suhu minimal 45 F Sebaiknya terkena cahaya matahari cukup Pengairan secara teratur dilakukan untuk menjaga media tetap basah Tidak terlalu membutuhkan kondisi lembab Penggantian media 2 tahun sekali

Alocasia Suhirmaniana: Segera Beredar di Pasaran

Sekilas sosoknya mirip alokasi umumnya. Tapi bila dicermati, warna daunnya menarik dan batang seperti beludru. TANAMAN INI ASLI INDONESIA, BERASAL DARI SALAH SATU TEMPAT DU SULAWESI TENGGARA.

Saya enggak mau ngomong tepatnya dimana, karena takut banyak orang yang mengambilnya. Karena memang endemik disana, papar Dra. Yuzammi, M.Sc, pembudidaya Alocasia suhirmaniana dari Kebun Raya Bogor (KRB). Sudah hampir 7 tahun belakangan, Ami -penggilannya- membudidayakan alokasia ini bersama dengan beberapa rekannya di pembitan KRB. Rencananya, dalam waktu tak lama lagi ia akan merelease tanaman ini ke pasaran. Meskipun ada sebagian masyarakat yang sudah memilikinya. Ada 2 kemungkinan. Pertama, mereka mengambilnya langsung dari habitatnya. Kedua, mereka membeli Alocasia suhirmaniana hasil curian. Karena memang, beberapa waktu lalu kita kecurian tanaman ini di KRB, ucap Ami sambil tersenyum kecut. TANAMAN HIAS POTENSIAL Sebagai tanaman hias, alokasia ini sangat berpotensi. Dibanding dengan jenis alokasia lain yang lebih dulu diminati oleh pencinta tanaman hias, tanaman ini mempunyai beberapa kelebihan. Warna permukaan daun agak kehitam-hitaman, merah kehitamhitaman, hijau kehitaman, dan mengkilap. Sedangkan pada bagian bawah daun berwarna merah marun. Mempunyai urat berupa garis-garis keputihan menyerupai bentuk jaring 1aba-Iaba, di permukaan daunnya. Keistimewaan tanaman ini, batangnya berbulu, yang kalau diraba seperti beludru. Tidak banyak alokasia yang batangnya berbulu. Hanya alokasia puber dan itupun hanya ada di Pulau Jawa, bukan di Sulawesi, terang Ami. Di habitat aslinya, tanaman ini hidup pada batu-batuan karang, terutama di pinggir-pinggir jalan setapak. Di dataran rendah ketinggian 50-80 m dpl dan dekat dengan sumber air panas alam. Untuk menanamnya di pot, media tanamnya harus diperhatikan. Jangan terlalu basah atau terlalu kering, karena bisa mengakibatkan tanaman membusuk atau mati. Jadi cukup sajalah, terang Ami. Sebagai media tanam, Ami menyarankan menggunakan media empuk seperti kompos bambu. Agar tanaman bisa tumbuh maksimal, kokoh dan menghasilkan daun lebih banyak. Paling tidak bisa 5-6 daun, seperti di habitat aslinya. Sebelum menggunakan kompos bambu, saya sudah mencoba beberapa media lainnya. Tapi tanaman tidak tumbuh maksimal, paling hanya tumbuh 1-2 daun, tuturnya. Sebenarnya media tanam yang baik menyerupai habitat asli yang berkarang dan porus. Karena itu meski sudah menemukan media tanam yang pas untuk ditanam di pot, Ami masih mencoba-coba media tanam lainnya, hingga didapat hasil yang lebih maksimal. Ami yang tiap hari bertugas sebagai kepala sub bidang seleksi dan pembibitan juga mengingatkan kalau tanaman ini tidak membutuhkan banyak sinar matahari. Dia lebih menyukai tempat teduh, tapi tetap ada sinarnya. Karena kalau terlalu teduh akan busuk. Selain itu tanaman ini hanya membutuhkan curah hujan sedikit. jelasnya. Di habitat aslinya. ukuran daun alokasia ini dapat meneapai panjang 60 em, dan lebar 50 em. Tinggi tanaman, bisa melebihi tinggi orang dewasa. MUDAH DIBUDIDAYAKAN Tanaman ini sangat cocok dijadikan tanaman hias indoor. Penanamannya juga mudah. Untuk perbanyakan ada 2 cara yang sering saya gunakan. Secara konvensional, yaitu menggunakan rhizom dan lewat kultur jaringan, ucap Ami, yang juga ahli Araceae. Perbanyakan menggunakan rhizom paling mudah. Rhizom dipotong kurang dari 5 em, kemudian ditanam di media. Syaratnya. rhizom diambil dari alokasia yang memiliki banyak daun. Banyak daun pertanda rhizomnya panjang. Ukurannya antara 13-15 cm. Setelah ditanam, dalam jangka waktu sebulan akan muncul tunas baru di pot. Dengan catatan, media tanam baik dan tidak terlalu basah, tambah Ami lagi. Pembudidayaan yang aman tentu dengan cara kultur jaringan (tissue culture). Yaitu dengan mengambil tunas baru yang mau tumbuh, kemudian dicacah dan dimasukkan ke media agar, lalu diperbanyak. Setelah tanaman cukup besar, tinggal dipindahkan ke media tanam sesungguhnya. Hama yang sering menyerang adalah serangga (seperti belalang], ulat daun, bakteri, dan semaearn virus. Untuk mengatasinya gunakan obat antiserangga, antijamur atau antibakteri yang biasa digunakan pada tanaman keluarga Araeeae. * TEKS: BUDI, FOTO: ARMIN TIPS PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN 1. Siram tanaman sehari sekali. Jangan terlalu banyak air, cukup lembap saja. Kalau terlalu basah, tanaman akan busuk dan mati. 2. Berikan pupuk dekastar secukupnya, terutarna pada saat penanaman. 3. Hindari serangan hama serangga dengan menyemprotkan insektisida. 4. Pangkas daun yang menguning dan bersihkan gulma yang tumbuh di media tanam. Agar tak menqganggu pertumbuhan tanaman. Diambil dari Nama Orang Ami beserta Mr. A-Hai pertama kali mempublikasikan Alocasia suhirmaniana secara internasional di jurnal internasional Telopea, pada tahun 1998, sebagai new spesies. Nama Alocasia suhirmaniana diambil dari nama Dr. Ir. Suhirman yang kala itu menjadi kepala KRB. Nama itu diberikan sebagai penghargaan kepada Pak Suhirman. Karena beliaulah yang memberi support kepada saya untuk melakukan penelitian tumbuhan keluarga Araceae dan mempublikasikan temuan spesies alokasia baru asli Indonesia, papar Ami.

Torenia

T.fournieri, berbentuk semak padat 10-12 inchi, tanaman ini dapat digunakan untuk tanaman bedengan, bisa juga digunakan untuk tanaman gantung. Tanaman ini memiliki kecenderungan pertumbuhan vertikal yang cepat sehinggga untuk memeperoleh bentuk perdu dilakukan pemincingan pucuk tanaman.
Warna bunganya violet dengan bagian bibir ungu tua dan bagian dalamnya ada bintik kuning. Tanaman ini tidak memerlukan perlakuan khusus, pemberian air sebaiknya teratur untuk menjaga agar tidak sampai kekeringan. Tips: Suhu minimal 55-60 F Cahaya penuh, bukan matahari langsung Pengairan dilakukan untuk menjaga agar media tetap basah

Perbanyakan dengan biji Setelah tanaman berbunga tanman sebaiknya dicabut dan diganti dengan tanaman yang baru

Menikmati Anggrek dari Afrika: Eulophia petersii

Bagi penggemar anggrek di Indonesia, rasanya sudah cukup mengkoleksi anggrek spesies dari Indonesia. Selain jumlahnya terbanyak di dunia, koleksi Indonesia juga sangat indah. Tapi tidak ada salahnya menengok anggrek dari belahan dunia lain, yang tentunya dapat ditemukan di Indonesia.

Ini Anggrek Gurun. Nama spesiesnya Eulophia petersii. Sebenarnya keluarga eulophia ini punya banyak spesies dan tersebar sampai ke Indonesia juga. Eulophia petersii tersebar di daerah Afrika sampai ke daerah Arab. Nama spesies ini diambil dari nama kolektor tanaman dari Jerman yang bernama Peters'. Karena tempat berkembangnya di daerah Afrika (Kenya and Tanzania) sampai ke Arab, maka anggrek ini dikenal sebagai anggrek gurun. Anggrek Sukulen Karena lingkungannya yang ekstrim membuat anggrek ini punya sifat sukulen. Pseudo bulbnya berfungsi menyimpan air seperti halnya batang tanaman sukulen lain. Anggrek ini termasuk anggrek terestrial jadi tidak menempel pada pohon. Pasir dan tanah berbatuan jadi tempat pertumbuhannya. Pseudo Bulbnya berwarna hijau muda keabu2an. Kalau dipegang bulbnya keras, mungkin paling keras diantara semua bulb anggrek. Daunnya sangat tebal untuk ukuran anggrek dan permukaannya cukup kasar. Warnanya mendekati hijau tua. (gambar 1) Bunga anggrek ini tidak semenarik anggrek hutan. Tapi cukup eksotis mengingat tempat habitatnya. Tangkai bunganya bisa mencapai ukuran 2 meteran. Warna bunganya dominan hijau kecoklatan dan dipermanis warna merah. (gambar 2) Baik pseudo bulb, daun dan bunga menunjukkan bahwa anggrek ini sudah sangat baik beradaptasi di tempat yang ekstrim ini. Merawatnya Mudah Anggrek dikenal sulit perawatannya. Tiap spesies punya cara yang beda. Tapi kalau anggrek gurun ini cukup mudah. Tidak disiram 1 minggupun tidak masalah. Coba bandingkan dengan spesies lain. Bisa merana anggreknya. Ruang terbuka dan matahari penuh menjadi kesukaannya. Karena itulah medianya juga harus poros semisal pasir kasar dan pakis kering. Tambahkan juga pupuk kandang yang sudah masak secukupnya. Biasanya anggrek gurun diletakkan di dalam pot, tidak ditempel di pohon atau media pakis. Pot sebaiknya mempunyai dimensi yang cukup agar akar dapat bergerak bebas. Akar anggrek ini cukup tebal. Pemberian pupuk lengkap juga dapat dilakukan secukupnya. Tidak perlu sesering anggrek lainnya. Pupuk cair dosis berimbang dapat diberikan 1 bulan sekali. Urusan jamur? Wah rasanya tidak ada dalam kamus anggrek ini. Jamur sulit berkembang pada lingkungan yang panas. Tapi kalau mau berikan jangan sering2, cukup 1 bulan sekali juga hanya untuk perawatan saja. Rasanya kalau anda penggemar anggrek spesies, belum lengkap apabila tidak mempunyai spesies ini. Selain unik, anggrek ini juga mempunyai daya tahan yang sangat baik. Mungkin karena daerah asalnya seperti itu.

Gerbera: Teknologi Tepat Guna

Gerbera merupakan tanaman bunga hias berupa herba tidak berbatang. Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai gebras atau hebras.
1. SEJARAH SINGKAT Gerbera merupakan tanaman bunga hias berupa herba tidak berbatang. Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai gebras atau hebras. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias pendatang dari luar negri (introduksi) dan diduga berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara dan Rusia. Penemu tanaman gerbera adalah Traug Gerber, seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang melakukan ekspedisi ke Afrika Selatan. Selanjutnya diketemukan gerbera hibrida oleh Jamenson. Berawal dari kedua penemu tersebut, tanaman gerbera dikukuhkan dengan nama Gerbera jamessonii Bolus. Tanaman hias ini masuk ke Indonesia sekitar abad XIX bersamaan dengan lintas perdagangan komoditi pertanian.

2. JENIS TANAMAN Klasifikasi botani tanaman hias gerbera adalah sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Famili : Compositae/Asteraceae Genus : Gerbera. Spesies : Gerbera jamensonii Dari keragaman bentuk bunga, terutama struktur helai mahkota bunganya dikenal empat jenis gerbera yang telah dibudidayakan di Indonesia yaitu: Gerbara berbunga selapis: helai mahkota bunga tersusun selapis dan umumnya berwarna merah, kuning dan merah jambu. Gerbera berbunga dua: helai mahkota tersusun bervariasi lebih dari satu. Lapis helai mahkota bagian luar nampak sekali perbedaan susunannya. Contoh berbunga lapis dua yaitu Gerbera jamensonii Fantasi Double Purple yang berwarna merah. Gerbera berbunga tiga lapis: contoh dari bunga jenis ini adalah Gerbera jamensonii Fantasi Triple Red yang berbunga dominan merah, kemudian bervariasi kuning atau hijau kekuningan. Jenis gerbera yang dihasilkan oleh Holand Asia Flori Net di Belanda, dengan ukuran yang lebih besar dari ke tiga jenis di atas. Varitas yang ditanam adalah Gerbara yustika (pink merah), Orange Jaffa (oranye cerah), Ventury (oranye tua). 3. MANFAAT TANAMAN Selain sebagai bunga potong yang dapat tahan sampai 3 minggu, Tanaman hias gerbera merupakan salah satu penghasil minyak atsiri untuk bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik. 4. SENTRA PENANAMAN Sentra penanaman bunga potong tanaman gerbera di Indonesia yaitu di daerah Kaban Jahe, Barus Jahe, dan Simpang Empat (Sumatra Utara, Brastagi), Cipanas, Lembang dan Sukabumi (Jabar), Bandungan (Jateng), Batu dan Pujon (Malang Jatim). Sentra produksi tanaman gerbera di dunia adalah negara Belanda dan Thailand. 5. SYARAT PERTUMBUHAN 5.1. Iklim Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 1.900-2.800 mm/tahun. Daerah yang paling baik adalah daerah yang beriklim sejuk dengan suhu udara minimum 13,7-18 derajat C dan maksimum 19,5-30 derajat C. Suhu udara ideal di awal pertumbuhan 22 derajat C. Jika melebihi 35 derajat C, perkecambahan benih akan terganggu. 5.2. Media Tanam Tanah yang baik untuk tanaman hias gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya hebras berkisar 5,5-6,0. 5.3. Ketinggian Tempat Di Indonesia di tanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian tempat antara 560-1.400 m dpl. 6. PEDOMAN BUDIDAYA 6.1. Pembibitan Persyaratan Benih : Tanaman diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Benih diseleksi dari biji yang memiliki daya kecambah atau daya tumbuh yang tinggi dan berpenampilan bernas. Jika bibit dibeli dari toko, perhatikan tanggal kadaluarsanya. Perbanyakan vegetatif menggunakan cara kultur jaringan/anakan. Bahan kultur jaringan menggunakan mata tunas lateral dari pohon atau batang tanaman gerbera yang sehat dan dari jenis yang unggul. Bibit anakan didapatkan dari rumpun tanaman gerbera yang anakannya banyak, induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal, sehat dan berasal dari tanaman jenis unggul. Keperluan bibit anakan untuk ditanam di lahan terbuka 1 ha sekitar 80.000-90.000 bila jarak tanam 25 x 40 cm. Penyiapan Benih : Benih yang berasal dari biji disemaikan dahulu sebelum dipindahtanamkan ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan pada bak-bak penyemaian atau pot-pot kecil maupun pot yang berdiameter cukup besar. Sebaiknya media semai diberi sungkup plastik agar kelembaban dan suhu udara tetap stabil serta terlindung dari matahari langsung. Bibit yang didapat dari kultur jaringan yaitu mata tunas yang diambil dari jenis unggul segera dimasukan ke dalam wadah yang mengandung bahan sterilisasi yaitu Clorax 30 %. Lakukan sterilisasi selama 20 menit. Seusai sterilisasi dengan Clorax segera disterilisasi ulang dengan HgCL2 20 % selama 5 menit, kemudian bilas dengan air aquades steril 5 X. Bibit yang dari anakan dipisahkan dari rumpun gerbera yang sudah dibersihkan dari tanah, sebagian akar tangkai dan daun tua dibuang. Tiap bagian minimal satu anakan. Teknik Penyemaian Benih : Penyemaian di bak persemaian : Pilihlah lokasi tempat semai yang mendapat sinar matahari pagi atau di dalam suatu ruangan yang mendapat cahaya buatan 40 watt/m2. Siapkan media semai berupa campuran tanah yang subur halus, pasir dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1:1:1. Beri sungkup plastik putih tipis agar kelembaban mencapai 98%. Sebelum dimasukkan media semai masukkan selapis pecahan batu bata atau genting kira-kira 1/3 bak pesemaian. Lalu isikan media semai 90 %. Semaikan benih gerbera secara merata. Setelah 5-7 hari, sungkup dibuka selama 1 jam pada pagi hari. Dari 7-10 hari setelah semai sungkup dibuka selama 3 jam/hari, kemudain bagian atas sungkup dibuka sampai 20 cm dari puncak untuk mendapatkan kelembaban 90 %. Pada saat umur bibit mencapai 21 hari, di sore hari sungkup diangkat. Penyemaian secara kultur jaringan : Siapkan media dasar yaitu medium Murashige Skoog ditambah gula 30 gram/liter, Vitamin B dan zat pengatur tumbuh kinetin 5 mg ditambah IAA 0,5 mg/liter. PH sebelum dipanaskan diatur sekitar pH 5,7 dengan penambahan NaOH atau HCl 0,1 N. Medium dibuat padat dengan Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5 gram/liter. Tanamkan mata tunas lateral, pada umur 45 hari mata tunas majemuk mulai terbentuk. Bibit hasil kultur jaringan dipindahkan ke persemaian steril dan dipelihara sampai cukup besar. Selanjutnya bibit dipindahtanamkan ke persemaian biasa dengan komposisi media yang sama dengan persemaian benih. Penyemaian dengan anakan : Tanaman atau bibit anakan yang sudah dibersihkan dari tanah, akar-akar juga daun tua ditanamkan di lahan pembibitan dengan jarak 5 X 10 Cm. Pemeliharaan Pembibitan/Pesemaian : Siram setiap hari 1 atau 2 kali tergantung cuaca. Pemupukan dilakukan 3 minggu setelah semai. Larutan pupuk terdiri dari 5-10 gram NPK dalam larutan air 10 liter, sedangkan pupuk daun konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran. Penjarangan setelah umur 5-6 minggu. Pemindahan Bibit : Bibit yang berasal biji siap dipindahtanamkan setelah tanaman berdaun 3-5 helai. Bibit yang berasal dari kultur jaringan siap tanam apabila ukurannya cukup besar, sedangkan bibit yang dari anakan siap dipindahtanamkan setelah bibit cukup kuat. 6.2. Pengolahan Media Tanam Persiapan : Tentukan lahan yang strategis dan serasi, bersihkan dari gulma, kemudian olah tanah cukup dalam 30 cm hingga struktur tanah gembur. Biarkan tanah selama 10-15 hari. Pembukaan Lahan : Tanah diolah dengan teknik yang sama dengan persiapan di atas. Pasang tiang setinggi 100-150 cm di sisi timur dan 80-100 cm di sisi barat. Naungi dengan plastik bening. Pembentukan Bedengan : Bentuk bedengan selebar 60-80 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara bedengan 40- 60 cm. Buat parit keliling untuk saluran pembuangan kelebihan air dan sekaligus sebagai saluran irigasi waktu mengairi tanaman. Naungan juga dapat dibuat sekaligus untuk 2 bedengan dengan tinggi sisi timur dan barat yang sama dengan naungan 1 bedengan. Di antara bedengan dipasang tiang setinggi 150-200 m sehingga atap berbentuk segi tiga. Pengapuran : Pada tanah yang kemasaman tanahnya rendah (di bawah 5) perlu ditambahkan kapur pertanian seperti dolomit, kalsit, atau Zeagro. Dosis kapur pertanian berkisar 1-4 ton/ha tergantung pH dan jenis tanahnya. Pemupukan : Pada saat pembuatan bedengan tambahkan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha yang disebar merata, kemudian dicampur dengan tanah sambil dibalikkan. Pemberian pupuk kandang dapat pula dengan cara per lubang tanam rata-rata 200 gram per lubang atau 2-3 kg/m 2 luas lahan. Media pertumbuhan adalah campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang atau sekam padi (1:1:1). Siapkan polybag berdiameter 15, 20, 25 dan 30 cm untuk menanam bibit sesuai dengan ukuran dan umurnya. Isi dasar polybag dengan selapis pecahan bata merah/sekam, lalu diisi dengan media sampai 90 %. Pupuk dasar berupa NPK yang diberikan sebanyak 2-4 gram/tanaman pada saat tanam. 6.3. Teknik Penanaman Penentuan Pola Tanam : Lubang tanam selebar dan sedalam daun cangkul pada jarak tanam 20-25 Cm dalam barisan dan 35-40 cm antar barisan. Waktu yang terbaik di pagi hari antara jam 06.00-09.00 atau sore antara 15.00-17.00. Cara Penanaman : Basahi lubang tanam sampai lembab, tanamkan bibit secara tegak ditengah-tengah lubang tanam, sambil memadatkan tanah di sekitar pangkal tanaman. Siramlah bedengan sampai cukup basah. 6.4. Pemeliharaan Tanaman Penjarangan dan Penyulaman : Jika ada tanaman yang mati/rusak seawal mungkin segera disulam atau diganti dengan tanaman yang baik pada lubang yang sama. Periode penyulaman sebaiknya tidak melebihi umur 30 hari setelah tanam. Waktu penyulaman yang baik pagi/sore hari . Penyiangan : Ditujukan untuk membersihkan sekitar tanaman dari gulma dan sambil menggemburkan tanah. Penyiangan dilakukan pada 7-10 hari setelah tanam dan 30-35 hari setelah tanam. Perempalan : Perempalan dilakukan untuk membuang tunas/cabang yang sudah tua, mengering maupun yang terserang penyakit. Pemupukan : Dilakukan secara rutin sebulan sekali. Jenis pupuk yang dianjurkan NPK serta unsur mikro lainnya. Jumlah pupuk NPK diberikan 2-4 gram/tanaman dengan periode 1 kali dalam sebulan, sehingga untuk setiap hektarnya antara 200-400 kg. Cara pemberiannya dengan cara dibenamkan dalam larikan atau lubang diantara tanaman. Pupuk NPK dapat diberikan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 10 gram/10 liter air dan diberikan sebanyak 200-250 cc/tanaman dengan periode pemberian 10 hari sekali. Pupuk daun dapat diberikan sesuai anjuran. Pengairan dan Penyiraman. : Pada fase awal pertumbuhan tanaman gerbera penyiraman dilakukan 1-2 kali. Pemberian air selanjutnya berangsur-angsur berkurang. 7. HAMA DAN PENYAKIT 7.1. Hama Ulat daun dan belalang : Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida seperti Decis 2,5 EC atau Agrimec 18 EC pada konsentrasi yang dianjurkan. 7.2. Penyakit Bercak daun Penyebab: jamur Cercospora gerberae Chuup et Viegas). Gejala: timbul bercak-bercak berwarna coklat, terbentuk bulat/tidak beraturan. Pengendalian: memotong/memangkas bagian-bagian yang terkena penyakit, memelihara sanitasi kebun dan penyemprotan dengan fungisida seperti Dithane M-45, Antracol 70 WP dan Daconil 75 WP. Kapang kelabu/grey Mould Penyebab: jamur Botrytis cinere Pers ex Fr.). Gejala: timbul busuk bunga, hingga kusut dan diliputi kapang yang berwarna kelabu. Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun. Penyakit tepung Penyebab: jamur Erysiphe cichoracearum DC). Gejala: daun gerbera diliputi oleh lapisan tepung, daun mengering dan gugur. Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun. 8. PANEN Ciri dan Umur Panen : Bunga gerbera yang siap dipanen adalah kuntum bunganya telah mekar penuh atau ketika bunga setengah sampai ¾ mekar. Pemanenan sekitar umur 6-8 bulan setelah tanam bibit asal dari biji, atau 3-5 bulan bila bibitnya berasal dari anakan. Perkiraan Produksi : Pada pertanaman gerbera yang baik dan jenisnya unggul, tiap rumpun gerbera dapat menghasilkan 5-15 kuntum atau sekitar 140 kuntum bunga per meter luas lahan per tahun. 9. PASCAPANEN Pengumpulan : Setelah bunga gerbera dipanen, dimasukkan ke dalam ember berisi air. Kemudian disimpan di tempat yang teduh untuk melakukan sortasi. Penyortiran dan Penggolongan : Sortasi dilakukan pada tangkai bunga yang ukurannya abnormal dipisahkan secara sendiri. Ikat tangkai bunga dengan karet/tali lentur. Tiap ikatan 10-15 tangkai bunga atau menurut permintaan pasar maupun mempertimbangkan segi praktisnya dalam pengangkutan serta penyimpanan. Pengemasan dan Pengangkutan : Kemas ikatan bunga dalam wadah kotak karton ataupun keranjang plastik dan tutup luka bekas potongan dengan kapas untuk mempertahankan kesegaran. Simpan dikontainer dan siap untuk diangkut. 10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN 10.1. Analisis Usaha Budidaya Perkiraan budidaya bunga gerbera seluas 1.000 m 2 yang dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bandung. Biaya produksi Sewa lahan 1.000 m 2 selama 1 tahun Rp. 150.000,- Bangunan dengan naungan Rp. 3.000.000,- Bibit Bibit anakan 10.000 tanaman Rp. 2.500.000,- Pupuk Pupuk kandang 2.000 kg @ Rp. 100,- Rp. 200.000,- NPK 400 kg @ Rp. 2.000,- Rp. 800.000,- Pupuk daun dan bunga Rp. 400.000,- Tenaga kerja Pengolahan tanah dan pemupukan kandang 20 HKP Rp. 200.000,- Pembuatan bangunan naungan 20 HKP Rp. 200.000,- Penanaman 5 HKW Rp. 37.500,- Pemeliharan tanaman 1 tahun 50 HKW + 5 HKP Rp. 425.000,- Panen dan pasca panen 20 HKW + 5 HKP Rp. 200.000,- 6. Biaya cadangan Rp. 1.000.000,- Jumlah biaya produksi Rp. 9.112.500,- Pendapatan 8.000 tangkai, 10 bunga/th.x Rp.200,- Rp. 16.000.000,- Keuntungan per bulan Rp. 573.950,- Parameter kelayakan usaha : 1. Rasio output/input = 1,756 Keterangan: HKP Hari kerja pria, HKW Hari kerja wanita. 10.2. Gambaran Peluang Agribisnis Di Indonesia tanaman hias gerbera belum berkembang pesat sebagai komoditas komersial. Dalam program penelitian dan pengembangan hortikultura di Indonesia mengklasifikasikan tanaman hias gerbera adalah tanaman introduksi dari luar negri. Namun apabila tanaman hias gerbera berkembang baik di Indonesia pasti akan dapat menjadi komoditas potensial/komoditas utama. Prospek pengembangan budidaya tanaman gerbera dapat diandalkan karena peminatnya di dalam negeri semakin banyak. Hal ini dapat dilihat dengan dominannya bunga ini di dalam rangkaian bunga. Harga satu kuntum bunga gerbera termasuk mahal. 12 tangkai Gerbera berbunga dua lapis (introduksi luar negeri) yang sudah banyak dibudidayakan berharga Rp. 10.000,- di tingkat petani, sedangkan 10 tangkai gerbera ex Holland berharga Rp. 15.000,- di tingkat petani. Tanaman ini juga dapat menjadi komoditas ekspor, selain sebagai bunga potong, bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik. 11. STANDAR PRODUKSI 11.1. Ruang Lingkup Standar meliputi klasifikasi , syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan. 11.2. Deskripsi : …. 11.3. Klasifikasi dan Mutu Standar Mutu dan pengepakan bunga untuk ekspor ke pasaran Internasional sangat ditentukan oleh negara pengimpor. 11.4. Pengambilan Contoh Dari satu partai atau lot bunga gerbera yang terdiri atas maksimum 1.000 kemasan, contoh diambil secara acak sejumlah seperti tersebut dalam data di atas: Contoh yang diambil semua, jumlah kemasan bunga dalam partai 1–5. Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 5, jumlah kemasan bunga dalam partai 6–100. Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 7, jumlah kemasan bunga dalam partai 101–300. Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 9, jumlah kemasan bunga dalam partai 301–500. Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 10, jumlah kemasan bunga dalam partai 501–1001. Dari setiap kemasan contoh yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga tangkai bunga. Untuk kemasan contoh dengan isi kurang dari tiga tangkai, diambil satu tangkai. Dari sejumlah tangkai yang terkumpul kemudian diambil secara acak contoh yang berjumlah sekurang-kurang lima tangkai diuji. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut. 11.5. Pengemasan Ikatan bunga diselubungi dengan kertas khusus sleeves yang menutupi seluruh bagian bunga kecuali kuntum bunga bagian atas. Pangkal tangkai bunga diremdam dalam larutan pengawet misalnya larutan gula 6%. Tempat perendaman bersuhu udara dingin yaitu sekitar 14-25 derajat C selama 4 jam. Bunga yang telah diselubungi dikemas di dalam kardus karton/keranjang plastik dengan posisi tegak. Pengangkutan dilakukan dengan kendaraan berpendingin pada suhu udara 7-8 derajat C dengan kelembaban udara 60-65%.

Anthurium Reflexinervium

Exotic's, Rare & Unusual Plants. Tanaman ini sama dengan tanaman2 dari genus araceae. Tetapi yang menjadikan tanaman ini eksotis, langka dan tidak umum adalah cara perkembangbiakannya yang sangat2 jarang/lama.
IAS ( International Aroid Society ) mengelompokan tanaman ini tanaman yang langka.
Langka : karena tidak banyak yang bisa membiakkannya dan jarang yang mengoleksinya.
Eksotis : karena tampilan tekstur daunnya yang bergelombang, menggeliat dan bercahaya.
Tidak umum : jarang sekali tanaman tersebut terlihat di pameran2 di negeri ini.

Tantangan baru bagi pe-hobbies anthurium ... Ant. Reflexinervium memanjakan mata dan rasa.... Etymology : menunjuk kepada penarikan urat-urat yang tumbuh menyamping pada setiap helai daunnya. Pengelompokan : ANTHURIUM REFLEXINERVIUM ditempatkan pada kelompok PANCHYNEURIUM Deskripsi : Jenis ephilithic dengan tangkai pendek dan pangkal yang dekat, daun-daun kaku menjulang saat masih pendek; berujung agak meruncing &/ tumpul; susunan daun merumpun seperti sarang burung; setiap daunnya sangat bergelombang dan saling lapis-melapisi ( bergelombang sambung menyambung ); berbunga (tongkol) sepanjang daun, spandik ( serbuk sari ??? ) disekeliling tongkol, berurutan, berwarna hijau pudar, berwarna hijau lembayung menuju hitam coklat kemerahan. ANTHURIUM REFLEXINERVIUM mempunyai daun-daun yang sangat dramatis ( paling menonjol ) di kelompoknya. Jenis tersebut sudah berkembang sesuai lingkungannya dalam beberapa tahun terakhir ini. baru-baru ini Organisasi Aroid Internasional melelang 10 bibit sebagai keuntungan organisasi. Rumornya : tumbuhan tersebut sangat sulit berkembang, kami (organisasi) mencoba mencari informasi yang lebih banyak tentang tempat tumbuh tanaman yang indah tersebut. Menjaga daunnya tetap kering akan menunjukkan bahwa tanaman tersebut tumbuh diatas karang dengan intensitas cahaya matahari yang cukup, seperti pada habitat aslinya.

Kenanga: Berbunga Menggantung, Beraroma Harum

Hampir senada dengan wanita Thailand, wanita Malaysia (dan juga wanita Bali) pun memanfatkan bunga kenanga segar untuk mengharumkan rambut, pakaian dan tempat tidur mereka. Pun dalam tradisi Jawa, kenanga sering hadir pada berbagai upacara atau kebudayaan adat. Misalnya, bersama bunga melati dan mawar, disebut “bunga setaman�, yang dipakai sebagai bunga tabur pada waktu ziarah ke makam. Selain itu, masyarakat Jawa juga mengolah kenanga menjadi minyak rambut, yang lebih populer disebut leno cemceman. Caranya, kenanga dimasukkan ke dalam minyak kelapa dan dipanaskan. Ada juga yang memanfatkan kenanga sebagai bahan campuran tembakau, agar beraroma harum. Tak kalah menarik, orang-orang Banyumas (Jawa Tengah) terbiasa memanfaatkan ekstrak bunga kenanga untuk menyembuhkan serangan penyakit malaria. Caranya, keringkan 3 kuntum bunga kenanga, sedu dengan segelas air panas, dan tutup rapat. Saring dan minum teratur. Ya, sesungguhnya Indonesia sudah lama menjadi negara pengekspor minyak kenanga, yang lebih dikenal dengan sebutan Java Cananga Oil. Bunga kenanga dapat diambil minyak atsirinya dengan cara disuling dan dipakai dalam industri wewangian, kosmetika, parfum, sabun, dan sebagaimana. BERBUNGA MENGGANTUNG Tanaman kenagan (Canangium odoratum) termasuk keluarga Anonaceae (kenanga-kenangaan). Pada umumnya berbatang besar sampai diameter 70 cm dengan tinggi mencapai 25 meter lebih. Meski begitu, juga bisa diusahakan sebagai tanaman hias dalam pot, dengan ketinggian maksimal 3 meter dan bertajuk lebar. Daunnya tunggal setangkai, berbentuk bulat telur atau bulat telur memanjang, dengan pangkal daun mirip jantung dan ujung daun runcing. Panjang daun mencapai 10 - 23 cm, dan lebar 4,5 - 14 cm. Penampilannya memang menarik. Bunganya berbentuk ‘bintang� majemuk, pendek, menggantung dan berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi kuning setelah masak. Bunganya memancarkan aroma harum. Bunga itu muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon, dengan susunan yang khas. Mahkota bunga umumnya berjumlah 6, namun terkadang berjumlah 8 atau 9, berdaging, terlepas satu sama lainnya, dan tersusun dalam 2 lingkaran yang masing-masing biasanya berjumlah 3. Benang sarinya banyak, dan ruang tempat sari berhubungan terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup, berwarna cokelat muda. Jumlah bakal buah sekitar 7 - 15. Kepala putik berbentuk tombol. Buah berbentuk bulat telur terbalik, panjang dua cm, berdaging tebal, berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi hitam setelah tua. Lazimnya, buah mengelompok sekitar 6 - 10 buah pada satu tangkai utama. Biji kenanga sekitar 8 - 12 per buah tersusun dalam dua baris, berbentuk bundar, pipih, berkulit keras dan warnanya cokelat. DUA JENIS Tanaman kenanga bisa tumbuh dimana saja. Akan tetapi, ia akan rajin berbunga bila ditanam di tempat subur, beriklim panas, dan pada ketinggian sekitar 20 - 700 meter di atas permukaan laut. Di berbagai daerah Indonesia, ternyata kenanga memiliki bermacam-macam nama, antara lain: - Jawa: kananga (Sunda), kenanga, wangsa (Jawa), kananga (Madura). - Sumatera: kenanga, selanga (Aceh), selanga (Gayo), nuarai (Simalungun), ngana-ngana (Nias), ananga, kananga (Minangkabau) - Bali: sandat kanaga, sandat wanga - Nusa Tenggara: adat (Sasak), anga (Bima), tenanga (Sawu), bunga kaeik (Roti). - Sulawesi: lalingiran, amok, wungurer, kumpul, pum-pum, wal im puket, luit (Minahasa), kananga (Bugis) - Maluku:: sapalin, kupa apale, sukalone, kupa aitetui, kupa aiouno, sipaniune, kupaleuo (Seram), sapalen, walotol (Ulias), kumbang (Buru) kananga wangi (ambon) Sampai hari ini, di negara kita dikenal dua jenis kenanga, yakni Cananga latifolia, yang memiliki daun berbulu halus pada permukaan bawahnya, dan Cananga odorate yang umumnya memiliki daun yang tidak berbulu. Cananga odorate ini memiliki 2 forma, yakni forma macrophylla, dan forma genuina. 1. Cananga Latifolia Bentuk pohon bisa tinggi atau berbentuk perdu, tergantung kebutuhan. Berbunga musim, daunnya berbentuk bulat telur, pada pangkalnya bundar, tidak berbulu pada permukaan bawahnya. 2. Cananga odorata Kekhasan forma macrophylla antara lain daunnya agak membundar, ukuran 20 x 20 cm. Tajuk pohon berbentuk kerucut, cabang-cabangnya berdekatan, dan pada pangkal batang terdapat lekukan-lekukan. Kekhasan forma genuina antara lain daunnya agak meruncing, ukuran 15 x 7 cm. Tajuk pohon berbentuk kerucut langsing, cabang-cabang tidak berdekatan, dan pada pangkal batang justru tampak tonjolan-tonjolan. DALAM POT Sekalipun tanaman ini terkesan tinggi dan besar, tapi tetap bisa ditanam di dalam pot. Caranya: - Pot diisi dengan pecahan genting, arang kayu, lalu campuran tanah dan upuk kandang (2 : 1) sebanyak sepertiga bagian pot. - Tanaman bibit dengan posisi tegak di bagian tengah pot. - Tambahkan media tanam tadi, dan sisakan sekitar 5 cm dari permukaan pot. - Siramlah sampai air keluar dari bagian bawah pot. - Berikan ajir sebagai penguat sementara. - Lakukan pemupukan NPK. Pada umur tiga bulan, beri pupuk NPK yang unsur Nitrogennya tinggi sebanyak setengah sendok teh per pot. Ulangi lagi pada umur enam bulan, tapi dosisnya dinaikkan menjadi satu sendok teh per pot, dan ulangi setiap 2 - 3 bulan sekali. - Jika perawatannya baik, kenanga dalam pot akan rajin berbunga. BIBIT STEK DAN CANGKOK Cara sederhana dan gampang untuk mendapatkan bibit tanaman kenanga adalah dengan melakukan stek. Pilih cabang yang tidak terlalu tua, tapi juga jangan yang masih terlalu muda. Potong cabang, lalu potong-potong lagi sepanjang 10 cm untuk setiap batang stek. Pangkal batang diiris miring agar permukaannya lebih luas, sehingga akan banyak akar yang terbentuk. Nah, olesi permukaan yang miring dengan Rhizopon untuk mempercepat tumbuhnya akar. Sebagian daun pada batang dikurangi. Tancapkan dalam media tumbuh (campuran pasir dan tanah subur) sedalam 3 - 4 cm. Lakukan penyiraman pagi dan sore. Jika tampak daun sekitar 10 - 12 helai, itu artinya bibit stek siap ditanam. Sedangkan perbanyakan tanaman kenanga melalui cara mencangkok adalah sebagai berikut: pilih cabang yang sehat, lalu kerat melingkar sepanjang 3 cm. Setelah itu akan tampak bagian kayunya, hilangkan lapisan kambiumnya. Tutup bagian “terluka� itu dengan campuran tanah basah dan pupuk kandang. Balut dengan plastik transparan atau sabut kelapa. Setelah 1 - 2 bulan, tampak akar-akar mulai tumbuh. Itu berarti, bibit cangkokan siap dipisahkan dari induknya. Tanamlah. Berdasar pengalaman, jika pemisahan bibit cangkokan dilakukan ketika induknya sedang berbunga lebat, maka bibit tersebut juga akan cepat berbunga. SEHAT USAI MELAHIRKAN Kenanga ternyata juga punya khasiat untuk pengobatan. Salah satunya adalah agar tetap sehat usai melahirkan. Berkat ramuan kenanga plus, mereka merasa fit. Untuk membuatnya, sediakan bunga kenanga yang masih muda, kayu rapet, pegatsih, kunci pepet, kunyit, jongrahab, jalawe, dan jakeling. Cuci bersih semua bahan tadi, lalu tumbuk sampai halus, dan sedu dengan air panas. Setelah dingin, saring dan minum secara teratur. Daun dan bunga kenanga mengandung minyak terbang. Dan karena itu, bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan sesak nafas dan bronkhitis. Untuk pengobatan sesak nafas, sediakan setengah genggam bunga kenanga dan satu setengah sendok gula putih. Caranya, kenanga direbus dalam segelas air, dan biarkan mendidih hingga tersisa setengah gelas. Saring dan minum rutin pagi-sore. Untuk pengobatan bronkhitis, ambil dua kuntum bunga kenanga, rebus dengan segelas air sampai mendidih, hingga tinggal separuhnya. Saring dan minum teratur pagi dan sore.

Tapak Dara: Gampang ditanam dan Berkhasiat

Pokoknya, tumbuh liar, tanpa pemilik. Sungguh, kasihan si tapak dara itu. Suatu saat, saya berkunjung ke rumah sahabat saya. Begitu masuk ke halaman rumahnya, saya kaget. Betapa indah penampilan tapak dara. Ditata rapi dalam pot, lalu diletakkan pada tempat yang pas: ada yang berjajar, ada pula yang berselang-seling dengan tanaman hias lain. Saya semakin sadar, ketika saya perhatikan satu demi satu “harta karun� sekujur tubuh tapak dara. Bunganya muncul dari ketiak daun. Warna bunga ada yang putih, ada pula yang merah muda. Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga berbentuk terompet, dan ujungnya melebar. Tepi bunga datar, terdiri dari taju bunga berbentuk bulat telur, dan ujungnya runcing menutup ke kiri. Tapak dara memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Buahnya berbentuk silindris, ujung lancip, berbulu, panjang sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji. Kemudian batangnya berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang, dan berambut sangat lebat. Tinggi tanaman bisa mencapai 0,2 - 1 meter, dan mengandung getah. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Panjang daun sekitar 2 - 6 cm, lebar 1 - 3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek. Tampil Indah Tanaman tapak dara (Catharanthus roseus) termasuk familia Apocynaceae. Di Malaysia orang menyebutnya “keminting cina� atau “rumput jala�. Di Inggris diberi nama “perwinkle�. Di Cina diberi nama “chang chun hua�. Di Belanda dinamakan “soldaten bloem�. Sedangkan di Indonesia memiliki beberapa nama daerah. Orang Jawa menyebutnya “kembang tapakdoro�, orang Sunda “kembang tembaga�, orang Sulawesi memanggilnya “sindapor�. Sementara di Sumatera, ia di kenal dengan nama “kemunting cina� atau “tapak liman�. Tapak dara berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang sudah menyebar ke segala penjuru. Bisa tumbuh baik mulai daratan rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Pada dasarnya, ia menyukai tempat-tempat yang terbuka, tapi tak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung pula. Bagi penggemar tanaman hias, tapak dara sering dihadirkan pada sebuah taman. Bukan saja sekedar melengkapi koleksi tanaman hias di sana, namun juga sengaja ditampilkan untuk menambah estetika taman itu. Selain itu, ada juga yang menanamnya di tanah perkarangan, atau di pot. DITANAM DI MANA SAJA Tapak dara biasanya diperbanyak dengan bijinya yang lembut. Caranya, sediakan biji-biji yang tua, lalu semaikan pada suatu tempat persemaian. Masukkan biji ke dalam tanah, lalu tutup dengan lapisan tanah setipis tebal bijinya. Rajinlah menyiram. Bila biji-biji mulai tumbuh, dan tingginya sudah mencapai sekitar 15 - 20 cm, silahkan dipindahkan ke tempat yang diinginkan. Jika ingin ditanam dalam pot, tentu perlu disiapkan pot dan media tanamnya. Pot bisa dari tanah liat, semen, atau kaleng bekas. Media tanamnya berupa campuran tanah subur, kompos, dan pupuk kandang (2 : 1 : 1). Bibit langsung ditanam, dan setelah itu diletakkan di tempat teduh. Seminggu kemudian, ditempatkan di tempat terbuka. Jika ingin ditanam di kebun pekarangan, perlu dibuat lubang tanah berukuran 15 x 151 x 15 cm, dengan jarak di antara lubang 50 cm. Tiap lubang diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 1,5 kg. Masukkan bibit ke dalam lubang, lalu timbun dengan tanah, dan siram. Untuk perawatannya, tapak dara tidak menuntut perawatan khusus. Asal disiram dan diberi pupuk, sudah cukup. Pada awal pertumbuhan, gunakan pupuk yang kandungan nitrogennya tinggi, atau pupuk daun yang disemprotkan pada permukaan bawah daun di pagi hari. Kemudian, ketika tanaman mulai berbunga, untuk merangsang pembungaan, dapat digunakan pupuk yang memiliki kandungan fosfor tinggi. Nah, jika rajin merawat, tentulah dijamin tapak dara akan berbunga sepanjang tahun. MENUMPAS KANKER PAYUDARA Selain indah tampilannya, tapak dara juga menyimpan rahasia pengobatan alternatif. Hasil penelitian para pakar Kanada - Ely Lilly, Svoboda, dan Noble - serta laporan H. Sutarno dan Radjiman menunjukkan bahwa ada empat zat dalam tapak dara yang bisa dimanfaatkan: Vinblasine, ternyata bisa dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit leukemia. Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya. Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen. Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar. Adapun resepnya sebagai berikut: - Sediakan 22 helai daun tapak dara, kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti), dan buah adas (Foeniculum vulgare). - Cuci bersih, lalu rebus dalam air bersih sebanyak 3 gelas. - Tambahkan gula merah secukupnya, dan biarkan mendidih, hingga nantinya tinggal separuhnya. - Setelah dingin, saring, lalu diminum. Lakukan sehari 3 kali, setiap kali minum sebanyak setengah gelas. Minum ah selama sebulan. BANYAK KHASIATNYA Selain kanker payudara, beberapa khasiat tapak dara untuk pengobatan antara lain: - Anemia Ambil empat putik bunga tapak dara, cuci, lalu rendam dalam segelas air. Sebaiknya perendaman dilakukan di luar rumah selama semalam. Lalu esoknya, saring, dan minum. - Asma dan Bronkhitis Gunakan sepotong bonggol akar tapak dara, lantas rebus dalam lima gelas air. Biarkan mendidih hingga tinggal setengahnya. Setelah dingin, saring, dan minum dua kali sehari. - Batu ginjal Ambil segenggam daun tapak dara, cuci bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minumlah dua kali sehari. - Bisul Cuci segenggam daun tapak dara, lalu lumatkan. Sebelum ditempelkan pada bisul, sebaiknya permukaan bisul dibersihkan lebih dahulu. - Diabetes Kumpulkan 10 - 16 lembar daun tapak dara, lantas rebus dalam tiga gelas air. Biarkan mendidih, hingga sisanya segelas. Setelah dingin, saring dan minum. - Hipertensi Siapkan sekitar 15 - 20 gram daun tapak dara kering dan 10 gram bunga krisan. Rebus keduanya dalam 2 setengah gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, saring, lalu minum. Biasanya diminum menjelang tidur. - Leukemia Siapkan 20 - 25 gram daun tapak dara kering, dan juga buah adas. Rebus dalam seliter air, dan biarkan mendidih hingga sisanya tinggal separuh. Setelah dingin, saring. Minum dua kali sehari. - Tangan gemetar Ambil lima lembar daun tapak dara, lalu seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari.

Palem, Penghias Jalan Yang Tak Suka Genangan Air

Jika dulu hanya ditanam di sekitar halaman rumah atau tanaman hias dalam ruangan, sekarang juga banyak ditanam di pinggir-pinggir jalan. Jenis palemnya pun semakin beragam. Tanaman satu ini memang tidak menuntut syarat tumbuh yang aneh-aneh. Lebih suka ditanam di tanah yang mengandung pasir, tapi tidak suka tergenang air. Bisa ditanam di daratan rendah maupun daratan tinggi. Selama masa pembibitan, ‘alergi’ terhadap sinar matahari. Namun sebaliknya, di masa pertumbuhan justru butuh sinar matahari penuh. Meski begitu, tak berarti palem tak bisa ditanam di dalam ruangan. tetap bisa, asal setiap 3 hari sekali dikeluarkan agar mendapat sinar matahari. Ada beberapa jenis palem yang dapat dipakai sebagai tanaman indoor, seperti palem Kuning, palem Ekor Ikan, palem Kol, palem Kipas, dan palem Wregu. Sementara jenis palem untuk tanaman outdoor antara lain palem Botol, pelem Merah, palem Raja, dan palem Putri. PEMBIBITAN BIJI Pembibitan dengan biji dilakukan dalam tiga tahap, yakni perkecambahan, penumbuhan, dan pembesaran. - Perkecambahan Sediakan buah palem yang tua dengan kulit berwarna cokelat kehitaman atau merah. Rendam dalam air, lalu kulit dan dagingnya dikupas dengan cara digosok. Tiriskan biji dan jemur hingga kering. Lalu, rendam dalam air selama 12 - 21 jam. Masukkan biji basah ke dalam polibag (kantung palstik), semprot air, ikat, dan letakkan di tempat teduh. Setelah 3 - 4 minggu, biji berkecambah tersebut disimpan dalam wadah berisi media mos (gambut) lembap selama 2 - 3 hari hingga calon akar muncul. - Penumbuhan Sediakan media tanam berupa campuran sekam padi, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1), lalu masukkan ke dalam polibag. Tanam biji yang telah memiliki calon akar itu sepertiga bagian ke dalam polibag. Beri kerudung plastik bening untuk menutupi polibag, simpan di tempat teduh, dan setiap 2 - 3 hari sekali semprot dengan air. Setelah 1,5 - 3 bulan, biasanya muncul daun perdana. Tunggu sementara waktu hingga berdaun 3 - 4 helai, baru pindahkan. - Pembesaran Wadah pembesaran bibit dapat berupa pot atau polibag. Masukkan campuran sekam padi, tanah, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1). Pindahkan bibit dengan cara “dicabut�, lalu tanam di wadah yang telah disediakan. Setiap 1,5 bulan, beri pupuk sebanyak setengah sendok teh NPK. Rajinlah menyiram. Setelah 6 - 8 bulan, tanam bibit sesuai kebutuhan. Di samping perbanyakan dengan biji, tanaman palem juga dapat diperbanyak dengan cara memisahkan anakannya. Misalnya memisahkan anakan dari palem merah. Yang jelas, pemisahan anakan tidak dapat dilakukan langsung atau mendadak, tapi harus bertahap. Pilih anakan palem yang sehat, lalu iris seperempat bagian rimpang anakan. Biarkan sekitar 10 - 14 hari, setelah itu lanjutkan irisan terdahulu hingga mencapai setengah bagian, dan biarkan 10 - 14 hari. Iris lagi hingga tigaperempat bagian, dan tunggu sampai 14 hari. Baru setelah itu, pisahkan anakan sesuai kebutuhan. RAGAM PALEM Ada beragam jenis palem yang kita kenal. Beberapa di antaranya adalah: - Palem Kuning Memiliki nama latin Chrysalidocarpus lutescens, Hyophorbe commersoniana, Hyophorbe indica, Areca palm, atau areca lutescens. Tumbuhnya merumpun, setinggi 50-150 cm, batangnya bulat, beruas-ruas tertutup pelepah dan tangkai daun berwarna kuning keemasan (sedikit tercampur hijau). Daunnya majemuk melengkung dan tersusun dari helai-helai anak daun, serta terletak berpasang-pasangan pada ibu tangkai daun. - Palem Ekor Ikan Disebut palem ekor ikan (caryota plumos), karena bentuk daunnya mirip ekor ikan. Tepi daun beringgit seperti ekor ikan, kulit daun mengkilat dengan tulang-tulang daun yang menyirip. Warna daun hijau cerah, panjang 20 cm dan lebar 15 cm. Tinggi tanaman bisa mencapai 3 meter lebih. - Palem Kol Sesuai namanya, palem ini punya daun berbentuk kipas dengan lipatan-lipatan bergelombang seperti daun kol (kobis). Bila ditanam di halaman rumah, tingginya bisa mencapai 3 meter. Panjang daun 40-50 cm, dan lebar 60-70 cm. Warna daun di bagian bawah hijau muda, sedang di bagian atas hijau. - Palem Kipas Namanya (Livistona chinensis) tak lepas dari bentuk daunnya. Yang setengah lingkaran mirip kipas terbuka. Garis tengah daun sekitar 30-50 cm. Palem ini merupakan salah satu palem yang paling tahan lama berada di ruangan. Bisa mencapai ketinggian 10 meter. Tampil cantik saat tanaman masih berada pada ketinggian kurang dari 2 meter. - Palem Wregu Bentuk daun palem wregu (Rhapis excelsa, R.aspera, R.humilis) hampir mirip dengan palem kipas, tapi warna daunnya hijau tua mengkilap. Bentuk batang bulat kecil, beruas-ruas seperti bambu. Batang yang masih muda tertutup serabut cokelat seperti rambut. - Palem Raja Palem raja yang banyak ditanam berasal dari Kuba, yakni Roystone regia, R.buringuena, dan R.elata. Palem ini juga dikenal dengan nama Royal palm. Bentuk batangnya kokoh, dengan tinggi mencapai 25 meter lebih. Biasanya ditanam sebagai penghias pinggir jalan. - Palem Putri Seperti palem Raja, palem Putri sering ditanam di pinggir jalan. Bentuknya mirip palem Raja, namun warna daunnya lebih hijau dan lebih lebar. Palem ini didatangkan dari Madagaskar. - Palem merah Keistimewahannya terletak pada pelepah dan tulang yang berwarna merah. Untuk mempertahankan warna merah tersebut, sebaiknya ditanam di tempat terbuka di seputar halaman. Palem merah memang asli Indonesia, antara lain bisa diperoleh di Kalimantan, di hutan rawa dataran rendah sampai 500 meter di atas permukaan laut. - Palem botol Penampilannya cukup memikat, batang bawah menggelembung, sedang batang atas menyempit, sehingga mirip botol. Pertumbuhannya lambat dan tajuknya sempit. Di antara sekian banyak jenis palem, palem botol selalu diburu konsumen, bahkan sering dijadikan simbol status sosial-ekonomi. Selain ditanam di pinggir jalan atau di halaman, palem juga bisa ditanam di dalam pot. Bagaimana caranya? - Di dalam pot Beberapa jenis palem, seperti palem merah, palem botol, palem wregu, palem kol, ditanam dalam pot. Bagaimana caranya? Sediakan pot dari tanah liat atau drum bekas. Bagian bawah pot diberi pecahan bata merah, dan diatasnya diberi campuran sekam padi, sabut kelapa, dan pasir (1 : 2 : 1). Bibit palem ditanam ke dalam pot. Lakukan penyiraman. Jangan lupa beri pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh setiap 1 - 2 bulan sekali. - Langsung di tanah Bagaimana dengan palem yang langsung ditanam di pinggir jalan, seperti palem raja atau palem putri? Caranya, buat lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm, dan biarkan selama sekitar minggu. Setelah itu, masukkan bibit ke lubang, dan timbun sampai pangkal batang. Padatkan tanah di sekitar batang. Jika tinggi palem mencapai 3 meter lebih, pupuk dengan 3 kg NPK per tanaman. Jika tinggi kurang dari 3 meter, beri 1 kg NPK per tanaman. Pemupukan sebanyak 3 kali dalam setahun. Caranya, pupuk dibenam ke dalam tanah berjarak 10 - 15 cm dari batang pokok. MERAWAT PALEM Agar penampilan palem semakin menggoda, lakukan perawatan berikut ini: Penyiraman Lakukan sesuai kebutuhan. Hindari jangan sampai menimbulkan genangan air. Pemupukan Lakukan sebulan sekali selama musim penghujan. Di musim kemarau, pertumbuhan palem tidak aktif karena mengalami masa istirahat. Karena itu, tak perlu melakukan pemupukan. Berikan 0,5 - 1 kg NPK per tanaman jika tinggi tanaman kurang dari 2 meter; atau 1 - 2 kg NPK per tanaman jika tinggi mencapai 3 meter lebih. Pengepotan kembali Jika akar palem dalam pot sudah membentuk bola dan memenuhi seluruh volume pot, lakukan pengepotan kembali. Yang baik adalah di musim penghujan. Hama Yang sering adalah hama belalang (Valanga nigricans). Gejalanya, tampak gigitan tidak teratur di tepi daun, bahkan gigitan belalang bisa berkelanjutan hingga yang tersisa hanya tulang daun. Untuk mengatasinya, buang belalang yang ada di tanaman, bisa juga disemprot dengan 2 cc/liter Basudin 90 SC. Penyakit Yang sering adalah penyakit bercak daun. Penyebabnya cendawan Fusarium sp. atau gloesporium sp. Gejalanya, pada daun terdapat bercak kuning atau hijau. Lama-kelamaan, bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu, dan cokelat. Untuk mengatasinya, potong daun yang terserang. Tapi kalau serangan telanjur hebat, semprot dengan Difolatan 4F atau Dithane M45.

Kaca Piring, Si Pengharum Ruangan

Mungkin Anda punya koleksi tanaman hias yang cukup lengkap di kebun Anda. Namun, tak semua “berhenti�, lalu membayangkan: Bagaimana caranya dari halaman rumah ini bukan hanya tampil asri tetapi sekaligus bisa memancarkan semerbak wangi? Nah, kenapa Anda tak mencoba menanam kaca piring saja? Pasalnya, tanaman ini memiliki senyawa kandungan zat “minyak terbang.� Dan dalam minyak terbang itu antara lain terkandung unsur linalol dan styrolyl. Nah, unsur-unsur itulah yang mampu memancarkan aroma wangi. Maka jadilah, seputar halaman rumah beraroma wangi. TEMPAT TERBUKA Tanaman kaca piring (Gardenia augusta) diperkirakan berasal dari Cina atau Jepang, namun sudah lama tumbuh di Indonesia dan sudah ditanam di berbagai tempat. Misalnya, selain di halaman rumah, juga di halaman kantor, di taman-taman rekreasi, atau dipinggir-pinggir jalan sebagai tanaman hias. Kadang-kadang tumbuh secara liar di antara semak-semak dan tegalan. Tanaman ini termasuk familia Rubiaceae dan mempunyai beberapa nama asing maupun nama daerah, antara lain: - Belanda: Kaapse Jasmijn - Inggris: Cape Jasmine - Sansekerta: Gandharaj - Sumatera: Menlu Bruek, Raja Putih, Sang Klapa - Nusa Tengara: Jempiring - Jawa: Peciring, Cepiring, Ceplok Piring Kaca piring termasuk tanaman perdu tegak, tingginya sekitar 0,5 - 1,5 meter. Berbunga putih cerah, tunggal, tangkai pendek, dan berbau wangi. Tabung kelopak bunga kecil, pendek, dan berusuk. Mahkota bunga menyerupai terompet, leher bunga berambut, panjang daun mahkota bunga 6 - 9 cm. Pohon ini berdaun tunggal, duduk daun berhadapan atau berkarang tiga-tiga, serta bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk lonjong-bulat telur, bulat telur terbalik atau lanset memanjang. Pangkal daun runcing, berujung runcing, permukaan bagian atas berwarna hijau tua, dan dilapisi oleh “hars� yang mengkilat. Tanaman ini dapat tumbuh subur di tempat-tempat terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Juga cocok ditanam di daerah yang tingginya sekitar 400 - 600 meter di atas permukaan laut. Seandainya ditanam di tempat yang agak terlindung, kendati masih bisa hidup dan berbunga, namun hasilnya tidak sebaik di lokasi yang terbuka. SAMBUNG PUCUK Perbanyakan kaca piring lazimnya dilakukan dengan stek batang dan pencangkokan. Tapi, tidak tertutup kemungkinan perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara sambung pucuk. Apa maksudnya? Akhir-akhir ini para pecinta tanaman hias rela mengeluarkan uang untuk mengimpor beberapa jenis kaca piring hibrida dari Belanda. Ada yang memiliki bunga lebih besar dan lebih putih cerah. Ada pula yang tingkat kewangiannya mencolok, dan sebagainya. Nah, dengan cara sambung pucuk ini, dimaksudkan agar dalam satu pohon mempunyai beberapa jenis kaca piring. Dengan demikian, wanginya bisa bertambah dan nilai estetikanya makin cantik. Tata cara melakukan sambung pucuk tanaman kaca piring sebagai berikut: - Pilih cabang sehat, lurus, dan berdiameter 1 - 1,5 cm. - Potong cabang tersebut, lalu belah ujungnya pada bagian tengah sedalam 1,5 cm sehingga membentuk celah. - Potong sepanjang 15 cm, dan tajamkan kedua sisinya. - Tancapkan pucuk tersebut pada celah batang bawah, hingga kedua sisi kulitnya bersinggungan. - Ikat menggunakan tali plastik, lalu pucuk entres ditutup plastik bening selama 4 - 7 hari - Silakan diamati: bila batang pucuk tampak hijau berarti ada tanda-tanda kehidupan, tapi bila pucuknya mengering berarti gagal. - Plastik tutup dilepas, setelah ada tanda-tanad entres tumbuh. PENANANAMAN DAN PEMELIHARAAN Tanah halaman rumah diolah dan diberi pupuk kandang. Kemudian, buat lubang sedalam 30cm, dengan jarak antar-lubang 50 cm. Setelah itu, bibit yang telah siap pun bisa ditanam. Di tahap ini jangan lakukan penyiraman. Sebaiknya lakukan pemupukan, yakni berupa pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh per tanaman. Lakukan setiap 2 - 3 bulan sekali. Jika perlu, tambah dengan pupuk daun, misalnya Gandasil B dengan konsentrasi 2 gram per liter air. Yang menjengkelkan, adanya serangan hama thrips. Dia menghisap cairan dari permukaan daun, hingga muncul bercak putih. Bercak itu akan berubah menjadi cokelat, lalu daun mati dan gugur. Tindak pengendaliannya bisa disemprot dengan insektisida, misalnya Thiodan 2 cc/liter air, atau Decis 0,5 cc/liter air. KHASIAT DAUN Siapa sangka dari kaca piring, terutama daun-daunnya, bisa dipakai untuk pengobatan? Mau bukti, silakan coba: - Diabetes Ambil saja 12 lembar daun kaca piring, kemudian direbus dalam dua gelas air. Biarkan mendidih sampai tinggal setengahnya. Silakan diminum sekaligus, dan ulangi secara rutin setiap hari. - Demam Sediakan 7 lembar daun kaca piring dan satu potong gula batu. Daun itu diremas-remas dengan `segelas air, lalu saring. Tambahkan gula batu, diaduk-aduk sampai merata. Saringlah, kemudian minum hingga rasa demamnya amblas. - Sariawan Siapkan 7 lembar daun kaca piring, 2 sendok makan madu, dan 1 potong gula batu. Caranya, daun diremas-remas dan ditambah dengan 1 cangkir air, lalu disaring. Hasil saringan dicampur dengan madu dan gula batu, lalu diaduk sampai merata. Silakan diminum, dan dilakukan setiap 2 hari sekali.

Begonia: Bulu Daunnya Tebal bak Permadani

Namanya Begonia. Sekilas, beberapa jenis tanaman ini berbentuk agak oval dengan serat yang tegas. Jika melihatnya, kita jadi teringat oleh sosok lidah. Namun bulu daunnya menyerupai permadani yang halus dan tebal laiknya sutera. Maka tak jarang, beberapa penggemar tanaman hias menyebutnya tanaman lidah yang halusnya-sehalus permadani berbahan sutera. Jika tanaman anthurium dan aglaonema masih berharga tinggi, tak ada salahnya jika Anda mencoba tanaman yang satu ini. Bentuknya imut, namun tetap berkarakter, baik di warna maupun di struktur daunnya yang banyak ditumbuhi rambut halus. Daunnya agak oval, dengan ruas jari-jari yang tegas, dan corak warna yang khas, warna dasarnya di atas dan sebagian lagi merah (di bawah). Selain berambut, beberapa jenis Begonia yang lain juga terbentuk dengan permukaan daun yang berlilin dan lembut, ada juga yang kasar dan penuh kerutan. Hampir semua Begonia daunnya menghasilkan rizoma yang menjalar ataupun berada di dalam tanah. Pertumbuhan tanaman ini biasanya menyemak maupun menjalar, ada juga yang tumbuh vertikal. Begonia daun tidak menyukai air yang berlebihan dan sinar matahari langsung. Mereka membutuhkan kondisi yang hangat. Begonia kelompok ini hanya mampu bertahan selama 1-2 tahun. Namun tanaman ini sangat mudah dan cepat diperbanyak. Begonia merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia bisa tumbuh dengan baik di tempat-tempat lembab, tanah berhumus, dan di tempat yang sedikit ternaungi, mulai dari ketinggian 900 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Biasanya Begonia akan berbunga pada bulan Juni sampai bulan September. Waktu panen yang tepat adalah bulan September hingga bulan November. Seiring tren tanaman hias yang kian meningkat, begonia pun naik kasta. Sempat tak direspon karena keberadaanya yang tersebar di segala tempat umum sampai hutan, kini Begonia kian merias diri. Seiring penggunaan media tanam yang lebih esklusif, yaitu di dalam pot, Begonia pun mulai dilirik orang. Maka jangan heran, selain kian banyak menghias ruang di setiap rumah, beberapa tahun lagi tanaman ini siap diperlombakan. Tak percaya, tunggu saja… Perawatan Mudah & Beraneka Warna Dalam hal perawatan, tanaman ini hanya memerlukan panas dan air yang cukup. Namun jika ingin tanaman Begonia Anda tumbuh maksimal, tak ada salahnya diberi perawatan khusus tak ubahnya tanaman sekaliber anthurium yang harganya mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga milyaran rupiah. Pada dasarnya, tanaman yang bibitannya berasal dari kota Malang ini berhabitat asli di alam liar dan hutan belantara. Untuk itu, dalam hal perawatan, tanaman ini sudah biasa bila tidak mendapatkan perhatikan. Bahkan beberapa orang berani mengatakan, bahwa tak dirawat pun tanaman ini bisa tumbuh indah bak permadani. “Namun jika ingin tumbuh maksimal, sebaiknya pencahayaan dan pengairan diperhatikan, karena hal ini akan berpengaruh pada warna daun dan kelangsungan kehidupan tanaman itu sendiri,” kata Novi dari Dellon Collection Surabaya. Wanita yang paham menangani tanaman ini pun menyarankan, sebagai tanaman pembenci panas, maka sebaiknya jangan menaruh tanaman ini langsung pada terpaan sinar matahari. Jka hal itu terjadi, sebaiknya beri paranet untuk mengurangi efek dari sinar UV (Ultra Violet) yang masuk ke area tanaman Begonia. Selain itu, tanaman yang satu ini juga tergolong tanaman yang suka air, sehingga proses penyiraman yang dianjurkan pada tanaman Begonia biasanya bisa dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Sesudah proses penyiraman dan penyinaran diperhatikan, maka untuk lebih mempercantik tanaman, dipergunakan perawatan ala anthurium, yaitu dengan menggunakan beberapa bahan yang bisa mengkilapkan daun. “Kita biasanya dapat memanfaatkan beberapa variasi perawatan pada Begonia. Diantaranya dengan menggunakan susu segar, air sampai leaf shinner untuk performa daun yang lebih berkualitas,” ujar Novi. “Lap daunnya setiap kali daun terlihat kusam, namun jangan terlalu keseringan, karena pengelapan terlalu sering akan merusak struktur daun,” tambahnya. [adi] Enak dilihat dan Baik untuk Kesehatan Tak hanya bentuknya yang menarik, ternyata tanaman Begonia juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, sehingga membuat tanaman ini kian digemari. Konon, beberapa penyakit bisa teratasi dengan memanfaatkan tanaman hias ini. Tak hanya cantik dilihat, diam-diam tanaman yang tersebar di seantero wilayah Indonesia ini juga sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit, baik penyakit dalam sampai penyakit luar. Beberapa macam penyakit seperti sakit demam, pembersih darah, obat sakit haid, penekan batuk, dan obat luka baru bisa memanfaatkan tanaman ini sebagai obatnya. Anda ingin tahu cara memanfaatkan tanaman Begonia sebagai obat penyembuh sakit? Berikut cara pengolahannya : Untuk mengatasi panas, pengolahan dilakukan dengan cara memanfaatkan seluruh bagian tanaman Begonia dalam keadan segar sebanyak 30 gram. Setelah dicuci bersih, ramuan direbus dengan 200 ml air sampai mendidih hingga air tinggal setengahnya dan tiriskan. Saring dan setelah dingin, sebaiknya diminum sekaligus. Lakukan selama sehari sebanyak dua sampai tiga kali. Obat sakit haid. Untuk mengatasi hal ini manfaatkan seluruh bagian tanaman Begonia segar sebanyak 50 gram. Setelah dicuci, rebus dengan 40 ml air sampai mendidih kurang lebih selama 15 menit. Bahan disaring dan setelah dingin, ramuan siap dikonsumsi sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita yang sedang hamil. Obat baru. Untuk obat luka baru dipakai ± 15 gram daun segar Begonia Glabra. Setelah dicuci, tumbuk sampai lumat, lalu olahan dapat langsung dipakai dengan cara ditempel pada bagian yang luka. Selamat mencoba!