Pada kali ini aku akan bercerita mengenai awal perjalananku di Taiwan dalam meraih gelar M.Sc.Eng (Master of Science in Engineering). Sungguh merupakan sesuatu yang takkan pernah aku lupakan pada perjalanan hidupku kali ini dimana ternyata mimpi di siang bolong tahun-tahun sebelumnya dapat menjadi kenyataan, memang benar kata orang “If there’s a will, there’s must be a hope. If there’s a hope, there’s must be a way and If there’s a way, there’s must be a SUCCESS”. Begitulah moto yang sampai detik ini bergaung di dalam diriku. Pertanyaannya sekarang, “Mengapa aku mengambil jenjang S2 di Taiwan?”, saya tidak akan membahasnya di blog paper saya kali ini, karena ceritanya panjang dan tidak sinkron untuk saya ceritakan disini.
Tanggal 27 Feb 2010 jam 23.30 aku berangkat dari Surabaya-IND menuju Tao Yuan International Airport-Taiwan dengan menggunakan maskapai penerbangan Eva Air (Flight Number BR-232). Sebelum pesawat Flight Off seperti biasa yang kita ketahui bahwa kita harus melakukan Check-In lalu mengurus Immigration & Boarding Pass (Saya tidak membayar biaya viskal seperti yang orang tua katakan bahwa kita harus bayar, ternyata tidak hahaha) dan lain-lain. Namun sungguh merupakan kenangan tersendiri yang takkan pernah aku lupakan bahwa setelah melakukan Check-In, banyak sekali yang datang ke Bandara Juanda hanya untuk mengantar aku (Selain keluarga), sekitar hampir 20 orang yaitu dari anggota Tim Leong & Samsi Ksatria-Surabaya.
Gila tak kunjung reda, bahwa mereka ke bandara juanda setelah melakukan pementasan di Penthouse Central Point. Sungguh kabahagiaan tersendiri bahwa teman2 aku dari grup tarian singa dan naga masih saja meluangkan waktu dan pengorbanan lainnya demi mengantar aku ke Luar Negeri. Bersenda gurau, foto-foto dan konsumsi dari pementasan sebelumnya di bawa ke Bandara demi makan bersama dengan aku. Satu lagi yang kelewatan, waktu foto-foto masih saja job-desk saya sebagai pemain ekor barongsay harus digunakan, yaitu mengangkat pasangan saya (Kurang lebih 5 tahun bersama dengan pasangan saya, sebenarnya berat juga meninggalkannya terlebih meninggalkan “Tim Gila” ini) dan beberapa pasangan lain juga berpose sama untuk mendapatkan gambar foto yang aneh ditempat umum, sungguh sesuatu hal yang gila namun menajdi kenangan tersendiri buat aku. Tak lupa juga banyak sekali dukungan dari teman-temanku melalui SMS, Pemberian buku, Jaket, Mouse, Perlengkapan computer dan masih banyak lagi hal-hal yang tak dapat saya ucapkan (Thanks a lot for you all, thanks for accompanied me before and thank you for your trust, henceforth I can be your “International Independent Watch” for Ksatria Lion & Dragon Dance Troupe).
Sebenarnya masih banyak hal-hal yang membuat aku berat meninggalkan Indonesia, selain Negara yang Elok dan Damai, disitulah jg aku dilahirkan dan dibesarkan, selain itu banyak sekali cita-cita dan pengharapan dari orang tua, keluarga dan teman-teman yg membuat beban di-pundakku semakin berat dan berat saja. Namun kita tahu bahwa hidup adalah sandirawa dan pilihan, dari awal aku telah memilih untuk sekolah di LN (Kalau Tuhan mengijinkanku waktu itu, namun sekarang Dia memberi aku jalan), dan akhirnya tetap aku akan jalani perjalanan di lautan hidup penuh ombak cobaan ini. Berpelukan dengan keluarga dan melakukan TOS KSATRIA dengan teman-teman di Bandara sebelum masuk ke waiting room (Bandara Juanda dibikin heboh oleh kehadiran Tim Ksatria wakakakak I’d like it), yang pada akhirnya naik elevator dan dengan perasaan berat aku melihat semua orang terutama mata tiap orang, seolah2 waktu berjalan sangat cepat dan cepat sekali. Selesai-Itulah kata pertama yang aku dengungkan dihatiku dan setelahnya perjalananku ke Taiwan dimulai (Tentunya dengan ayahku berangkatnya, ia menginap sampai tanggal 2 March 2010 doank, coz he just want to make sure that everything will be all right in Taiwan)
1 komentar:
hallo,salam kenal sebelumnya..aq pengen skul bahasa d taiwan..apa kamu punya rekomen agen mana dari surabaya yg bs ngurusin ke taiwan ya? aq juga dari surabaya soale.thx before yah
Posting Komentar