Jumat, 16 Mei 2008

Euphorbia Lactea disukai Kaum Hawa

Bunga Euphorbia lactea yang full color mengundang simpati tersendiri utamanya bagi para wanita. Selain itu Euphorbia lactea menyimpan keunikan tersendiri saat memandangnya apalagi tanaman ini mudah untuk dirawat.
Mochammad Thoifur penghobi euphorbia asal Gresik mengatakan bahwa Euphorbia lactea memang memiliki daya tarik bagi wanita. Guru matematika sekaligus pemilik Fiqh NM itu tidak memungkiri tanaman koleksinya banyak diburu teru tama wanita, namun dirinya masih saja menyediakannya bagi khala-yak ramai dengan dalih tiap indivi-du punya jalur rejeki sendiri-sendiri meski dengan barang yang sama. Benar tidak kalau saya ngomong begitu?

Walau istilahnya sudah umum dan termasuk bukan barang baru lagi, tapi saya percaya rejeki sudah ada yang mengatur termasuk bisnis Euphorbia lactea, ujar Mochammad Thoifur di Gresik belum lama ini. Buktinya, 50 Euphorbia lactea koleksinya bersama graftingan adenium, separuhnya sudah ada yang memesan. Diantaranya dari Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Mataram, Bali, Kalimantan, tentun-ya daerah Jawa Timur juga ada. Namun saya simpan biar sehat dulu, maklum baru saja datang tanggal 19 Desember kemarin, paparnya. Pria yang akrab dipanggil Ipung ini lebih menekankan penjualan terhadap jaringannya sendiri, sehingga tidak khawatir nggak laku atau sepi pembeli. Meski secara pribadi ia sudah tahu tanaman hias yang dijual merupakan stok lama di pasaran. Wajar saja saya begitu, karena teman-teman yang kebanyakan pemain lama sudah siap menampung. Yah, bisa dibilang mereka semuanya rata-rata adalah penjual bunga juga, sama seperti saya. Jadi kenapa harus ragu barang baru saya kurang dikenal orang, ya karena tadi itu, punya pasar sendiri, tandasnya. Namun untuk pemula atau penghobi yang baru menerjuni dunia tanaman hias ia memberikan sekelumit contoh perawatan yang diharapkan bermanfaat di saat memelihara tanaman terutama untuk jenis lactea ini. Untuk tanaman yang baru datang, seperti Euphorbia lactea misalnya, untuk proses pemindahan dari pot asal, sebelumnya sudah dipersiapkan air yang dicampur dengan superthrive dan vitamin B1, kemudian akar atau bagian bawahnya dicelup-celupkan ke dalam larutan tadi, kalau sudah kering bisa dipindahkan ke media yang baru. Sedangkan untuk tanah yang akan ditempati bisa disemprot terlebih dahulu memakai campuran tadi, Imbuhnya. Saat berkunjung di pondok pesantren asuhannya daerah Krian, terlihat tertata rapi pot-pot berisi lactea dengan berbagai macam warna. Yang baru datang ada warna new red, red, new green, green, yellow, new yellow, purple, orange, soft lift. Tanaman tersebut bisa untuk outdoor maupun indoor. Yang banyak dicari warna ungu dan kuning, paparnya. la juga menekankan segi perawatan, karena kalau intensitasnya kurang kemungkinan bunga bisa layu atau busuk, meninggalkan lubang kecil. Namun jika terlalu banyak menyiraminya tidak baik juga. Setidaknya seminggu sekali disemprot fungisida supaya tidak gampang terserang penyakit. Penyiraman air hendaknya dilakukan hanya pada waktu media tanah kering, jika tidak maka bunga cepat busuk. Untuk musim hujan seperti sekarang ini, jika diletakkan di luar bagian atasnya lebih baik ditutup memakai paranet, begitu juga sekelilingnya, jelasnya. Dari pengalaman menjual bunga, Ipung melihat keunikan tersendiri dari lactea yakni bunganya disukai wanita. Betul juga, saat pertama kali datang ke rumah rekan seprofesi (guru), terutama yang perempuan, banyak yang menyukainya karena bunganya warna-warni, terlihat unik dan anggun. Mungkin saja bunga ini cocoknya untuk wanita yang terkenal telaten dalam hal rawat-merawat.

Tidak ada komentar: