God grant me the serenity to accept the things I cannot change; courage to change the things I can; and wisdom to know the difference.
Sabtu, 25 Juli 2009
Renungan Ekspedisi Tanah Papua
Jumat, 22 Mei 2009
Renungan Ekspedisi Bengawan Solo-Kompas
Sabtu, 18 April 2009
Akomodasi risiko dalam proposal tender
Menyusun penawaran tender adalah bagian pekerjaan yang penting dan juga kritis bagi kontraktor. Dalam jangka waktu yang relatif singkat, mereka harus me-review banyak hal dan mengambil berbagai keputusan beresiko untuk menentukan besarnya penawaran tender. Penawaran ini, bila menang, akan mengikat kontraktor untuk menyelesaikan lingkup pekerjaan sebagaimana dijabarkan dalam kontrak.
Sebagai gambaran, untuk menyusun proposal tender proyek konstruksi, kira – kira daftar pekerjaan kontraktor akan seperti ini :
- memahami scope of work dan kondisi kontrak
- membaca spesifikasi material / pekerjaan dari setiap bagian konstruksi
- melakukan site visit untuk memahami kondisi lokasi
- menghitung seluruh quantity pekerjaan dari gambar tender ( civil, steel structures, piping, mechanical, E/I, architectural, pipelines )
- meminta penawaran harga dari supplier / subkontraktor
- membuat review tentang metode konstruksi yang akan digunakan
- membuat review tentang resources yang diperlukan
- menganalisa harga satuan setiap pekerjaan
- menyusun schedule pekerjaan, untuk dibandingkan dengan jangka waktu penyelesaian proyek yang diminta oleh Client.
Dari kegiatan di atas akan didapat estimasi basic cost dan schedule dari proyek yang ditenderkan.
Pada saat yang bersamaan, kontraktor juga melakukan risk analysis :
- identifikasi resiko yang ada dalam draft terms & conditions of contract
- identifikasi resiko yang akan dihadapi selama pelaksanaan kerja
- menganalisa resiko yang bisa dihindari / ditransfer ke pihak lain.
- menganalisa resiko yang harus dikendalikan oleh kontraktor, bagaimana pengaruhnya terhadap schedule dan biaya proyek. Berapa besar contingency biaya / waktu yang harus ditambahkan ke basic cost / schedule untuk mengantisipasi resiko tersebut.
Bagi kontraktor yang telah menggunakan metode manajemen terkini, mereka menghitung contingency dengan bantuan program simulasi komputer - Monte Carlo. Menggunakan metode probabilitas yang ilmiah, simulasi ini akan mengolah berbagai variabel resiko
yang diberikan oleh tim ahli dari kontraktor. Sebagai hasilnya akan didapat grafik kurva S antara “% probabilitas vs biaya proyek” atau “% probabilitas vs waktu proyek”. Biaya proyek sebagai hasil dari simulasi Monte Carlo adalah perkiraan biaya yang sudah memperhitungkan input resiko pekerjaan.
Jika untuk penawaran tender, manajemen kontraktor ingin berpatokan pada biaya proyek dengan tingkat keyakinan / probabilitas sebesar 75% atau 80%, maka biaya yang dimaksud bisa di plot dari grafik. Perbedaan antara biaya proyek tersebut dengan basic cost, akan menjadi contingency biaya. Demikian juga untuk menghitung contingency waktu.
Kontraktor yang tidak menggunakan simulasi Monte Carlo, akan menentukan besaran contingency berdasarkan pengalaman di proyek – proyek sejenis yang telah sukses dilaksanakan sebelumnya.
Diluar analisa – analisa di atas, masih ada pertimbangan lain seperti : payment terms, perkiraan cash flow proyek, biaya bank / asuransi, fee kantor pusat di luar negeri, margin yang diharapkan, dst.
Setelah menganalisa semua masukan di atas, akhirnya manajemen kontraktor sampai pada satu keputusan krusial : “ajukan penawaran tender dengan nilai USD xxx juta, dengan kondisi bla bla bla”.
Dalam uraian dibawah ini, bahasan dibatasi pada langkah-langkah yang dilakukan oleh kontraktor untuk meng-antisipasi resiko pekerjaan.
Risk Response Strategy
Umumnya Kontraktor akan melakukan langkah berikut untuk mengantisipasi dan mengakomodasi resiko dalam proposal tender :
1. Identifikasi barricade risk
2. Identifikasi resiko yang dapat di-asuransi-kan
3. Identifikasi resiko yang dapat dialihkan ke pihak lain ( non insurance )
4. Identifikasi resiko yang akan ditanggung kontraktor
1. Identifikasi Barricade Risk
Yang dimaksud dengan barricade risk adalah resiko yang terlalu besar, bahkan bagi kontraktor berpengalaman sekalipun. Kontraktor perlu meneliti draft dokumen kontrak untuk melihat apakah ada contractual barricades di dalamnya.
Tergantung situasinya, terdapat berbagai barricade risks. Beberapa diantaranya adalah :
- unlimited liability
- full risk for unforeseen ground condition
- massive liquidated damages
1.1 Unlimited liability
Limit of Liability adalah klausul yang mengatur tentang besarnya tanggung jawab kontraktor terhadap hal-hal berikut :
- Jika ditemui defect terhadap lingkup pekerjaannya ( design, konstruksi, plant performance )
- Jika terjadi damage / loss terhadap existing plant ( bila ada )
- Jika terjadi damage / loss / injury terhadap pihak ketiga
Umumnya Client telah mengambil alih resiko tersebut di atas melalui mekanisme asuransi. Dengan adanya perlindungan asuransi ini, maka Kontraktor tidak akan dituntut untuk menanggung kerugian secara penuh.
Sebagai contoh, dengan konsep pengalokasian resiko seperti diatas, salah satu kontrak EPC menetapkan batasan tanggung jawab ( limit of liability ) kontraktor sebagai berikut :
- untuk pekerjaan design : tanggung jawab tidak terbatas / unlimited liability
- untuk works and installations : maksimum liability adalah 10% dari nilai kontrak
- overall limit of liability ditetapkan maksimum 15% dari nilai kontrak, batasan ini tidak berlaku untuk pekerjaan design.
Tentunya, besaran limit of liability akan berbeda dari satu kontrak dengan kontrak yang lain.
Seandainya klausul dalam draft kontrak menyatakan tanggung jawab kontraktor adalah tidak terbatas / unlimited liability, maka klausul ini tergolong barricade risk. Resikonya sangat besar, terutama bila proyek yang dikerjakan berupa perluasan dari fasilitas yang sudah beroperasi. Bayangkan bila terjadi accident fatal, yang merusak existing plant dan menyebabkan Client tidak bisa berproduksi. Bila tidak diberi batasan, nilai tuntutan ganti ruginya bisa lebih besar daripada nilai kontrak.
Bila menemui klausul seperti ini, biasanya para kontraktor peserta tender akan membuat “paduan suara” agar liability ini dibatasi. Bila Client tidak bersedia merubah kondisi ini, umumnya para kontraktor akan menyatakan mundur. Tapi kadang ada saja kontraktor yang tetap mengajukan penawaran. Bila menang tender, kontraktor tersebut harus siap menanggung resikonya bila something goes wrong.
1.2 Full Risk for Unforeseen Ground Condition
Dalam dokumen tender, biasanya Client melampirkan hasil penyelidikan tanah sebagai referensi bagi para kontraktor. Kontraktor biasanya juga diminta melakukan site visit untuk memahami kesulitan lokasi.
Jika draft kontrak mengatakan bahwa :
- Client menyediakan data tanah ; dan
- Kontraktor melakukan site survey
kemudian seluruh resiko berkenaan dengan pekerjaan tanah ditanggung oleh kontraktor, maka klausul seperti ini juga tergolong barricade risk.
Site survey mungkin hanya 3-4 hari, seberapa jauh investigasi yang bisa dilakukan oleh kontraktor dalam waktu sesingkat itu ?.
Kontraktor perlu bernegosiasi dengan Client agar contractual barricade ini dirubah. Misalnya, mengusulkan perubahan kondisi klausul yang kira-kira seperti ini : “Untuk keperluan pelaksanaan proyek, Kontraktor akan :
- memeriksa kondisi lokasi kerja dan lingkungannya
- sepenuhnya bersandar kepada akurasi data yang disediakan Client
- bertanggung jawab untuk meng-interpretasi dengan benar data yang diberikan oleh Client
- seandainya data yang disediakan Client tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan dan berdampak terhadap biaya / waktu pelaksanaan kerja, maka Kontraktor akan berhak untuk mengajukan variation works.”
Seberapa penting-kah proteksi terhadap unforeseen ground condition ini ?
Di salah satu proyek yang saya tahu, konsorsium kontraktor men-subkontrak pekerjaan shallow offshore pipelines, yang kebetulan porsinya kecil, kepada kontraktor spesialis. Nilai subkontrak adalah USD ( 100% ). Subkontraktor membuat method statement pekerjaan berdasarkan soil report yang disediakan Client, diantisipasi bahwa galian akan dilakukan dengan cutter suction dredger.
Dalam pelaksanaan kerja terjadi delay, karena ternyata mereka menemui hard soil. Berbeda dengan data kontrak, soil investigation baru yang dilakukan oleh pihak ketiga menunjukkan bahwa sebagian besar offshore pipeline trench berada di hard soil. Akibatnya Subkontraktor harus merubah metode kerja / peralatannya, floating backhoe dredger yang sedang beroperasi di negara lain mereka tarik untuk mengejar target waktu penyelesaian.
Sebagai akibat dari different site condition ini, biaya kerja subkontraktor berubah dari yang diantisipasi semula. Subkontraktor kemudian mengajukan claim sebesar USD (76%) dari nilai kontrak awal. Dalam usulan claim-nya, dijelaskan secara rinci mengenai kondisi kontrak, skenario awal, kondisi aktual yang ditemui, perubahan metode kerja, referensi klausul kontrak yang relevan, cost impact, dst.
Seandainya subkontraktor tidak melindungi dirinya dengan klausul different site condition, perbedaan data tanah ini bisa menjadi bencana catastrophic.
1.3 Massive Liquidated Damages
Liquidated Damages ( LD ) adalah denda yang harus dibayar oleh kontraktor jika mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pada waktunya.
Tergantung pada perjanjian kontraknya, umumnya besar LD dinyatakan dalam bentuk persentase dari nilai kontrak ( x % per week ) dan mempunyai batas maksimum ( y % dari nilai kontrak ). Besarnya denda keterlambatan ini sudah ditentukan sejak awal kontrak melalui klausul LD, sehingga nantinya Client tidak akan menuntut ganti rugi berdasar nilai aktual yang diderita. Dilihat dari sudut pandang ini, sebenarnya LD melindungi kontraktor dari resiko membayar ganti rugi yang terlalu besar.
Jika suatu kontrak menentukan LD sebesar 0.5% per minggu dengan batas maksimum 5% dari nilai kontrak, maka LD akan mencapai nilai maksimum setelah terjadi delay selama 10 minggu ( ~ 2.5 bulan ) atau lebih.
Batas LD maksimum 5% atau 10% dari nilai kontrak, sangat besar pengaruhnya bagi kontraktor. Biasanya kontraktor menambah persentase margin dalam penawaran tender sebagai proteksi terhadap resiko LD. Tapi seringkali dalam competitive bidding, kontraktor harus menekan rendah margin-nya agar tetap bisa bersaing.
Bagaimana jika draft kontrak menyebutkan nilai liquidated damages yang sangat besar ? Misalnya Client menghitung LD berdasar kehilangan potensi keuntungan produksi, sebesar USD 5 juta per hari, tanpa batas maksimum. Jika nilai kontraknya USD 300 juta dengan harapan margin proyek sebesar 10%, maka :
- dengan kelambatan 6 hari dari schedule, margin proyek akan habis untuk membayar LD ( kontraktor bekerja 2-3 tahun tanpa memperoleh laba ! ).
- dengan kelambatan 60 hari ( ~ 2 bulan ) dari schedule, kontraktor akan rugi besar karena income-nya habis untuk bayar LD.
Dalam pengaturan schedule, kadang ada kondisi dimana kontraktor akan tergantung pada pihak lain. Dalam proyek EPC misalnya, ada banyak equipment yang harus dipesan dari vendor . Kontraktor dapat mengendalikan sepenuhnya schedule dari pekerjaan Engineering - Procurement activities – Construction. Tapi untuk equipment delivery, kontraktor tidak mengendalikan secara langsung schedule kerja para vendor.
Massive liquidated damages adalah resiko yang terlalu besar.
2. Identifikasi Resiko yang Dapat Di-asuransi-kan
Asuransi adalah perlindungan terhadap resiko kerugian, yang ditanggung oleh perusahaan asuransi berdasarkan kondisi dan fee tertentu. Dalam dunia konstruksi, asuransi merupakan metode risk transfer yang paling sering digunakan. Banyak yang menganggap bahwa manajemen resiko identik dengan manajemen asuransi.
Perusahaan asuransi sendiri bekerja dengan mengumpulkan resiko dari banyak pelanggan. Dari sekian banyak resiko yang ditanggung, berdasar teori probabilitas, diharapkan hanya sebagian kecil dari resiko yang menjadi kenyataan.
Dalam kontrak, biasanya sudah diatur dengan jelas alokasi tanggung jawab asuransi antara Client dan Kontraktor. Umumnya Client akan mengasuransikan existing plant,
mengasuransikan pekerjaan proyek dan resiko terhadap pihak ketiga. Sedangkan kontraktor bertanggung jawab untuk mengasuransikan pekerja, kendaraan / penumpang serta equipment-nya.
3. Identifikasi Resiko yang Dapat Dialihkan ke Pihak Lain ( Non Insurance )
3.1 Transfer resiko ke Subkontraktor
Jika kontraktor tidak punya inhouse capability untuk melaksanakan pekerjaan tertentu, misalnya kontraktor M&E/I harus melaksanakan pekerjaan sipil, maka kondisi ini akan mengarah kepada
- resiko produktivitas tenaga kerja
- resiko kualitas pekerjaan
- resiko waktu penyelesaian, dst.
yang akhirnya akan berpengaruh pada biaya proyek.
Jalan keluar yang banyak ditempuh adalah dengan mentransfer pekerjaan beresiko tersebut kepada ahlinya, para kontraktor sipil, melalui mekanisme subkontrak.
3.2 Klausul antisipasi dalam kontrak
Dalam kontrak, ada klausul yang dicantumkan sebagai antisipasi jika resiko-resiko tertentu menjadi kenyataan. Resiko ini, walaupun telah teridentifikasi pada saat melakukan risk analysis, tidak diperhitungkan dalam penawaran tender karena uncertainty-nya sangat besar atau karena dampaknya tidak dapat diperkirakan.
Sebagai perlindungan, dalam kontrak dicantumkan klausul-klausul antisipasi, seperti :
- Klausul unforeseen ground condition / different site condition, untuk mengantisipasi jika kondisi tanah tidak sesuai data kontrak
- Klausul changes in the works, untuk mengantisipasi resiko perubahan scope kerja
- Klausul change in law, untuk mengantisipasi resiko perubahan kebijaksanaan pemerintah setelah penandatanganan kontrak.
Kontraktor disarankan untuk memastikan bahwa klausul-klausul antisipasi ini dicantumkan secara tertulis dalam kontrak. Kelak klausul-klausul ini akan menjadi dasar bagi Kontraktor untuk mengajukan proposal variation atau claim, jika resiko tersebut menjadi kenyataan.
Klausul Change in law
Pekerjaan proyek mengenal 2 peraturan / hukum :
�� perjanjian kontrak itu sendiri, dan
�� hukum negara ( law of the land ).
Hukum negara akan mengintervensi proyek dalam keadaan berikut :
1. Bila terjadi pelanggaran terhadap kontrak
dalam hal ini hukum negara akan mengenali perjanjian kontrak sebagai suatu hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua pihak.
2. Dalam kasus tort / civil wrong doing
misalnya dalam kasus kecelakaan kerja atau kasus tuntutan dari pihak ketiga terhadap pelaksana proyek.
3. Jika negara atau badan negara yang berwenang, membuat keputusan / peraturan yang harus diterapkan ( dan mempengaruhi pelaksanaan proyek ).
Klausul kontrak mengenai perubahan kebijaksanaan pemerintah ( change in law ) mengacu pada kondisi item no. 3 di atas. Misalnya, setelah penandatanganan kontrak :
- Dept. PU mengeluarkan peraturan baru tentang tatacara perhitungan design konstruksi, dimana safety factor yang digunakan lebih tinggi dari yang berlaku sebelumnya. Sebagai akibatnya, profil konstruksi jadi lebih besar, biaya material, biaya fabrikasi dan biaya konstruksi bertambah, dsb.
- Pemerintah mencabut subsidi BBM, sehingga harga BBM naik drastis diluar estimasi kenaikan harga berdasar angka inflasi.
Berikut contoh typical klausul kontrak tentang perubahan kebijakan pemerintah :
“Any changes in the laws, rules and regulations introduced by the Goverment of xxx after the effective date of this contract shall, where applicable, be implemented by Contractor.
Should these changes affect the execution and / or cost of the works in any way, the affected party shall be entitled to initiate a Variation Order in accordance with provisions of article xxx ( Changes in the Works )”
4. Identifikasi Resiko yang Akan Ditanggung oleh Kontraktor
Setelah meng-identifikasi dan meng-alokasikan berbagai resiko ( risk avoidance & risk transfer ), maka kontraktor akan sampai pada resiko-resiko yang harus mereka tanggung selama pelaksanaan proyek.
Berdasarkan tingkat pengendaliannya, dikenal dua kategori resiko :
a. Resiko yang sepenuhnya dibawah kendali Kontraktor, contoh :
- estimasi quantity pekerjaan dan harga penawaran tender
- pekerjaan design
- produktivitas tenaga kerja
- pekerjaan konstruksi
- planning dan pelaksanaan kerja
- dst.
b. Resiko yang tidak sepenuhnya dibawah kendali Kontraktor, contoh :
- keterlambatan pengiriman equipment dari vendor
- kegagalan alat / sistem
- kelangkaan sumber daya ( material, tenaga kerja )
- masalah ekonomi ( inflasi, perubahan kurs mata uang asing, kenaikan harga )
- dst.
Berdasar keahlian dan pengalamannya, Kontraktor akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi & pengendalian agar dampak dari resiko-resiko tersebut dapat ditekan serendah mungkin. Penerapan dari rencana pengendalian ini akan menjadi tanggung jawab dari project management team selama pelaksanaan proyek.
Penutup
Dalam menyusun proposal tender, Kontraktor akan :
- membuat estimasi biaya / waktu pekerjaan berdasarkan pada scope of work, time schedule dan contract conditions sebagaimana diatur dalam dokumen tender.
- melakukan analisa resiko yang berkaitan dengan kondisi kontrak dan kegiatan proyek.
- memasukkan contingency biaya / waktu dalam penawaran tender, sebagai perlindungan terhadap resiko-resiko pekerjaan
- mempersiapkan rencana penanggulangan, monitoring dan kontrol untuk meminimalkan dampak dari resiko pekerjaan.
Uraian diatas memberi gambaran tentang pola kerja dan kehati-hatian kontraktor dalam menyusun proposal tender. Dengan pengaturan yang baik mengenai pembagian tanggung jawab, alokasi resiko dan alokasi asuransi antara Client - Kontraktor, diharapkan akan didapat kondisi kontrak yang fair bagi kedua pihak.
Reference :
- Project Management Institute : “Project Management Body of Knowledge - 2004 ; Chapter 11 - Project Risk Management”
- Mark Tiggeman : “Tender Preparation Strategies, The Contractor’s Perspective”
- Jamal F. Bahar : “EPC Contract Administration“
- Parsons E&C Group, “Presentation : Management of Thermoelectric Project, EPC-LSTK Risks”
Kamis, 09 April 2009
Refleksi (9-4-2009)
Malamnya saya ke toko buku toga mas sekedar melihat-lihat buku dan mengantar adik saya yang memang ada keperluan mau membeli buku. Melihat-lihat akhirnya saya jadi membeli buku John C.Maxwell mengenai pengembangan diri. Nah pulang rumah saya melanjutkan membaca buku yang tadi siang (Buku berjudul pikiran yang terkorupsi by Kwik Kian Gie.........nilai 100 utk dia!!!Benar-benar membuka mata). Waktu saya membacanya saya melihat adik saya membuka bungkusan plastik buku baru tersebut, tiba-tiba pikiran saya nyeletuk begini "Nah kalau 1 orang membuang plastik tersebut sebagai pembungkus, bagaimana dengan ribuan pembungkus yang ada di toko buku tersebut setelah tidak digunakan?Dimana berakhirnya pembuangan tersebut?Apakah bisa didaur ulang? Seraya pikiran saya juga bergejolak "Y ampun hidup saya ini sudah enak!!!!, masih bisa makan dengan lauk yg lebih dari cukup, masih bisa jalan-jalan dan beli buku dan lain-lain, sedangkan masih banyak masyarakat yang tidak bisa seperti saya entah karena berbagai masalah yang ada............." Saya kira permasalahannya sangat rumit sekali dengan penyelesaian yang tidak mudah mengenai kemiskinan dan kurangnya pendidikan (Hal yang paling penting sebagai pondasi awal) di negara kita ini, padahal persentase APBN untuk pendidikan dinegara kita telah paling besar diantara yang lain yaitu 20% dari nominal total. Semoga perbaikan di berbagai sektor akan terwujud melalui pemilihan legislatif kali ini yang tentunya tidak akan mengecewakan rakyat yang mana telah banyak yang golput sebagai bentuk ketidakpercayaannya pada badan pemerintahan dan kekecewaannya...................................
Minggu, 05 April 2009
John Pantau Edisi tanggal 5-4-2009
Pertama: Dalam edisi tersebut ditayangkan segerombolan pemuda yang berumur sekitar 16th (Masih SMA) lebih memilih membolos sekolah dengan mengikuti kampanye salah satu partai dengan menggunakan atribut partai (Kaos, Bendera, Topi, Dll)tersebut.
Kedua: Para ibu-ibu mengikuti kampanye salah satu partai dengan menggunakan atribut-atribut partai tersebut serta membawa anak kecil.
Ketiga: Para simpatisan mengikuti kampanye karena dibayar dengan sejumlah uang, yang pada dasarnya mereka tidak mengerti/memahami alih-alih partai yang mereka elu-elukan.
Ok mari kita berbicara mengenai yang pertama. Segerombolan pemuda tersebut saya kira masihlah amat muda dengan rata-rata umur 15 tahun dimana mereka sedang mengikuti kampanye dengan menggunakan atribut yang ada pada diri mereka. Ketika di tanya mereka secara malu-malu dan mengaku bahwa mereka membolos sekolah untuk mengikuti kampanye partai tersebut, lucunya tiba-tiba salah satu anak yang di wawancara secara spontan nyletuk "kaosnya bagus mas warnanya ngejreng"...................
Yang kedua banyak ibu-ibu dengan dalih tidak ada yang merawat anaknya dirumah jadi dibawa mengikuti kampanye juga.
Saya kira dari ke3 cuplikan permasalah yang terjadi dapat bersama-sama kita simpulkan bahwa masih adanya partai poltik yg masih menggunakan kampanye dengan sistem money politic, kurangnya pendidikan pada warga negara kita, kurangnya kesadaran dalam berdemokrasi dalam ajang perpolitikan,kurangnya kesadaran bertaat hukum perpolitikan dari masing-masing partai, dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa dimasa depan partai politiklah yang akan berpengaruh besar terhadap negara kita ini yang mana seharusnya partai-partai tersebut menjadi "public figure" terhadap masyarakat luas. Yang mana sebagai "public figure" mereka dapat mentaati hukum, menjadi teladan dan contoh yang baik, dapat mendengar aspirasi dari masyarakat, dan merealisasikan janji-janji mereka bukan malah menggunakan segala tipu daya sebagai ajang komersial terhadap rakyat.
Akhir kata, bagaimana mau memimpin bangsa jikalau tidak dapat mempimpin sebagai pribadi yang unggul dan sebagai public figure yang mentaati hukum yang ada
Kamis, 26 Maret 2009
Pemanasan Global
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Lebih lengkap buka: http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
Rabu, 25 Maret 2009
Penerapan Struktur Shell dalam bangunan
Pendahuluan
Definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah (Scodek,1998). Terdapat lima golongan bentuk struktur (Sutrisno, 1983), yaitu struktur massa, struktur rangka, struktur permukaan bidang ( struktur lipatan dan cangkang), struktur kabel dan boimorfik.
Bentuk struktur permukaan bidang yang merupakan struktur cangkang atau shell, di alam dapat ditemukan pada bentuk perisai dari tumbuh-tumbuthan maupun binatang, meskipun bentuknya tipis, tapi kuat dan kokoh. Seperti kulit labu yang kering, kulit telur, kulit kerang dan tempurung kepala kita. Ciri-ciri dari perisai yang kokoh adalah bentuknya yang lengkung dan berbahan keras dan padat.
Pengertian ini oleh manusia diwujudkan sebagai struktur cangkang. Pernyataan dari pengertian alam tersebut menjadi suatu struktur buatan manusia. Meskipun terdapat ikatan-ikatan yang membatasinya, abad demi abad manusia akhirnya mampu melonggarkan batasan tersebut seiring dengan kemajuan teknologi. Karenanya pada masa kini bentuk yang dihasilkan dalam struktur cangkang masih harus berbentuk geometrik yang dapat dimengerti dan diterjemahkan dalam kemampuan matematis untuk dapat dilaksanakan. Pada dasarnya bentuk-bentuk struktur adalah persamaan antara fungsi, material, dan hukum-hukum statis.
Cangkang pada umumnya menerima beban merata yang dan dapat menutup ruangan besar dibandingkan denga tipisnya pelat cangkang tadi. Oleh karena itu struktur cangkang paling baik digunakan pada bangunan dengan bentang besar tanpa pembagian pada interior seperti stadion, stasiun, pasar, masjid exibition hall, dang bangunan bentang besar lainnya.
Bangunan dengan struktur cangkang yang akan dibahas adalah sydney Opera House, dibangun pada tahun 1957 di Benellong point. Dibuka pertama kali oleh Ratu Elizabeth II pada tahun 1973. Bangunan ini digunakan untuk pertunjukan teater , musik, opera, tarian modern , ballet, pameran dan film. Sydney Opera House merupakan bangunan dengan struktur cangkang berbentuk spherical geometry dengan bentang kurang lebih 185 m dan 120 m yang terdiri dari ruang-ruang sebagai berikut:
Concert Hall
Opera Theatre
Drama Theatre
Playhouse, studio, reception hall, foyer
Studio latihan
Restoran
Sydney Opera House
Dibangun di kawasan Benellong Point diatas teluk Sydney yang dulunya difungsikan sebagai gudang penyimpanan kereta trem. oleh Jorn Utzon diubah menjadi suatu mahakarya yang indah dan dikenang sepanjang masa pada tahun 1957 untuk memenuhi ambisi pemerintah setempat.
Karena pada waktu itu Sydney tidak memiliki gedung pertunjukan yang memadai. Sydney Opera House berdiri di atas tanah seluas 2,2 Ha dan luas bangunan 1,8 Ha dengan bentang bangunan 185 m x 120 m dan ketinggian atap mencapai 67 meter di atas permukaan laut. Atap terbuat dari 2194 bagian beton precast yang masing-masing seberat 15,5 ton. Kesemuanya disatukan dengan kabel baja sepanjang 350 km. Berat atap keseluruhan mencapai 27.230 ton yang dilapisi 1. 656. 056 keramik Swedia.
Berat bangunan 161.000 ton ditopang oleh 580 kostruksi baja yang ditanam pada kedalaman 25 m di bawah permukaan laut. Penyangga atap terdiri dari 32 kolom beton yang masing-masing 2,5 meter persegi dengan struktur dinding curtain wall. Sydney Opera House memiliki lebih dari 1000 ruang yang diantaranya adalah:
1. Concert Hall, merupakan ruang utama terbesar denga kapasitas 2679 orang.
2. Opera Theatre, terdiri dari 1547 kursi.
3. Drama Theatre, dengan kapasitas 544 orang.
4. Playhouse, Studio, Reception Hall, Foyer, digunakan untuk seminar, kuliah, denga kapasitas 398 orang.
5. Lima Auditorium, lima studio, empat restaurant, enam bar theatre, 60 ruang ganti,perpustakaan, kantor administrasi dan ruang utilitas.
Sydney Opera House Ditinjau Dari Struktur Shell
Atap pada merupakan bentuk metafora dengan menerapkan system shell free form. Dimana bentuk shell yang ada tidak mengikuti pola geometri tetapi terikat secara structural yang dalam hal ini bentuk geometri tetap ada tetapi bukan merupakan factor utama..
Shell pada Sydney opera house terbentuk dari proses rotasional kearah vertical dengan lengkung dua arah (vertical dan horizontal)/ double curved shell dengan permukaan lengkung sinklastik.
Gaya- gaya yang bekerja pada pada tap shell Sydney opera house antara lain adalah:
1. Gaya meredional,
Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal dari berat itu sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan melalui tulangan baja
kekolom penyangga atap. Gaya meredional yang bekerja pada atap diatasi dengan mempertebal permukaan dan membentuk permukaannya menyerupai sirip- sirip dengan tujuan agar permukaan lebih kaku
2. Gaya rotasional,
Gaya rotasional bekerja kearah vertical mengikuti lengkung atap kemudian beban disalurkan ketanah melaui tiga kolom yang ada. Beban tekan dan tarik disalurkan melalui tulangan atap.
3. Beban lentur
Pertemuan atap dan dinding dibuat lebih tebal agar dapat menyokong gaya yang bekerja pada arah vertical dan horizontal dari gaya meredional, yang
juga agar dapat menahan gaya dorong keluar yang terjadi
4. Kondisi tumpuan
Kondisi tumpuan pada atap Sydney opera house sudah memenuhi syarat tumpuan layak yang diizinkan untuk shell struktur, yaitu :
tumpuan yang disalurkan kekolom mampu mengerahkan reaksi dari membrane baik itu reaksi tekan maupun tarik. Perpindahan gaya tekan tarik yang bekerja pada permukaan cangkang.
Perpindahan- perpindahan membrane pada perbatasan kulit kerang yang timbul akibat tegangan dan regangan membrane diatasai dengan memperkaku sudut- sudut pertemuan permukaan shell
Kesimpulan
Tegangan- tegangan membrane adalah sedemikian kecil sehingga dalam kasus Sydney Opera House, ketebalan kulit kerang ditentukan oleh gangguan- gangguan lentur perbatasan, meskipun demikian tegangan- tegangan yang ada harus tetap dievaluasi dalam usaha untuk:
1. tegangan- tegangan tarik yang mungkin terjadi dan menyediakan tulangan tarik yang cukup kuat disepanjang lengkungan atap
2. tegangan tekan tertinggi terjadi pada puncak atap yang diselesaikan dengan membuat perkuatan. Sedangkan untuk tekanan tekuk terjadi pada sudut pertemuan atap
3.2 Market Hall Royan, Prancis
Bangunan ini dibangun pada tahun 1955 sampai tahun 1956 dan dirancang oleh Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger, sebagai sebuah sarana umum di Royan, Charante – Maritime, Poitou – charente, Perancis. Sebagai sarana umum yang banyak dikunjungi orang dan menjadi perhatian, maka market hall ini dirancang dengan bentuk yang unik dan bisa menampung banyak orang dengan kegiatannya di dalam dan barang, tanpa terganggu oleh kolom kolom di dalam bangunan. Oleh karena itu perancangnya memilih struktur shell, karena dapat menghasilkan bentang yang luas, dan juga bentuk yang fleksibel.
Bentuk dari market hall ini unik, karena bentuk bangunannya tidak sederhana. Bidang dasar dari bangunannya sendiri adalah lingkaran, dengan diameter 52.40 meter dan penutup shell yang seolah olah bergelombang. Bentuk shell yang bergelombang ini dihasilkan dari penggabungan segmen segmen shell menjadi satu.
Bangunan ini tidak sepenuhnya tertutup, tetapi pada bagian atap bangunan ini terdapat beberapa lubang yang memungkinkan masuknya cahaya sebagai usaha untuk mendapatkan pencahayaan alami.
Bagian tengah dari gedung ini, yang merupakan titik tertinggi (crown) merupakan tempat bertemunya segmen segmen shell.
Ketebalan dari shellnya sendiri adalah kurang lebih 3 inchi, yang ditopang oleh 13 titik struktur yang saling berhubungan oleh tie member, sehingga masing masing segmen shell terhubung dengan kaku.
ANALISA
Pembentukan permukaan atap
Pada Royan Market Hall, Perancis pembentukan permukaan atapnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jika titik perpotongan dari parabola “P” dengan garis kosinus “C” digeserkan sepanjang garis C, dengan parabola “P” yang diatur dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga selalu melewati secara horisontal melalui titik asal o, bagian dari parabola diantara o dan M tertutup sempurna dan oleh karena itu menghasilkan permukaan atap dari Royan Market Hall. Parabola “P” disebut sebagai generator permukaan dan garis kosinus “C” sebagai direktrik.
Atap dari Royan Market Hall secara keseluruhan dibentuk dari 13 bagian lengkung yang sama. Ketigabelas bagian tersebut disusun secara melingkar sehinggga membentuk suatu struktur atap yang menyerupai ombak-ombak. Ketigabelas bagian tersebut disatukan oleh adanya penebalan pada masing-masing tepi lengkung atap tersebut (pada bagian cekung atap/valley). Penebalan tersebut dteruskan ke bawah membentuk titik-titik dukung yang menyokong struktur atap. Titik dukung tersebut berjumlah 13 buah yang dihubungkan satu sama lain dengan sebuah tie member.
Alur pembebanan
Beban atap disalurkan melalui bagian tepi tiap-tiap lengkung yang mengalami penebalan (bagian cekung atap/valley) yang kemudian disalurkan ke tiap-tiap titik dukung. Bagian yang mengalami penebalan ini menyalurkan beban dari setengah bagian lengkung atap yang ada di kiri dan kanannya.
Semua beban yang menimpa bangunan ini akan disalurkan ke tanah melalui penebalan penebalan
Beban yang terbesar adalah pada bagian tengah, yaitu diantara crown dan perbatasan tiap segmen, untuk itulah pada bagian ini mengalami penebalan. Beban tersebut semakin berkurang ke arah titik dukung. Hal ini berarti bahwa gaya-gaya yang diakibatkan oleh tiap-tiap segmen disalurkan ke pondasai tanpa mengalami momen lentur.
Berdasarkan analisa dari Jodicke dalam bukunya Shell Architecture, tentang kurva dasar pembentuk. Menganalisa kurva dasar pembentuk permukaan shell Royan Market Hall ini, mendapati bahwa kurva dasarnya bukanlah sebuah parabola dan mengisinya dengan ukuran ukuran dasar yang didapati dalam rancangan Royan market hall ini. Dari hasil analisa ini dapat dijelaskan bahwa dalam merancnag Royan market hall ini, sang arsitek tidak menggunakan bentuk bentuk geometris tertentu yang menganut rumus rumus paten.
Hal ini dapat menegaskan pendapat Siegel yang mengkalrifikasikan shell jenis ini, adalah shell jenis “free form” shell. Free form sendiri tidak berarti mengabaikan begitu saja disiplin bentuk geometris. Bentukan geometris ini dapat dijumpai dimanapun, bahkan bentuk bentuk alami di alam, misalnya bentuk kerang.
Atap Royan market hall ini berbentuk seperti kerang laut dengan tepinya yang beromabk, diklarifikasikan ke dalam “free form”, karena penggambaran umumnya merupakan penemuan atau penciptaan yang bebas, yang hanya dipandu oleh dalil dalil mekanik. Disini bentuk geometris memiliki sebuah panduan, lebih daripada sebuah penonjolan fungsi.
Dari cara pembentukan permukaan atap shellnya Royan Market Hall dapat dikategorikan dalam anticlastic shell. Bentuk permukaan shell tidak hanya mengacu pada desain geometris memiliki sebuah meninggalkan aturan aturan geometris tersebut. Sehingga dengan shell memungkinken untuk mendesain bentuk apapun. Bentuk permukaan shell tidak hanya mengacu pada prinsip prinsip desain geometris yang kaku, tapi dapat lebih fleksibel tanpa harus meninggalkan aturan aturan geometris tersebut.
Dikutip dari: http://strukons6.blogspot.com/2008/04/penerapan-struktur-shell-dalam-bangunan.html
Struktur Kabel (Bagi-1)
• Adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan. (Makowski, 1988)
• Struktur kabel dan jaringan dapat juga dinamakan struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya dilimpahkan gaya tekan. (Sutrisno, 1983)
Prinsip konstruksi kabel sudah dikenal sejak zaman dahulu pada jembatan gantung, di mana gaya-gaya tarik digunakan tali. Contoh lainnya adalah tenda-tenda yang dipakai para musafir yang menempuh perjalanan jarak jauh lewat padang pasir.
Setelah orang mengenal baja, maka baja digunakan sebagai gantungan pada jembatan. Pada taraf permulaan baja itu dapat berkarat. Pada zaman setengah abad sebelum sekarang, ditemukanlah baja dengan tegangan tinggi yang tahan terhadap karat.
Pada jembatan gantung, kabel-kabel letak dalam bidang datar (dua dimensi), sedangkan pada struktur kabel dan jaringan rangkaian kabel yang berjumlah banyak, disusun ortogonal dalam bidang lengkung, masing-masing kearah yang berkebalikan untuk kepentingan bersama, sehingga menghasilkan sistem yang stabil dalam tiga dimensi.
Pemakaian struktur tersebut berkembang menjadi struktur atap gantung ruang, memakai bahan yang ringan, kuat dan tahan cuaca, di antaranya adalah fiberglass dan acrylic yang dipasang di antara jala-jala dari kabel baja mutu tinggi. Jaringan laba-laba adalah suatu contoh di alam yang merupakan jaringan dalam bidang (dua dimensi) dan mempunyai perubahan bentuk (deformasi) yang elastis.
Pada zaman sekarang sesuai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, struktur kabel juga berkembang. Pemakaian struktur tersebut tidak terbatas pada bangunan untuk pameran atau pertunjukan, tetapi telah digunakan untuk stadion dengan bentangan ruang yang besar.
Sejarah Struktur Kabel
A. Sejarah Perkembangan Struktur Kabel
Asal mula struktur kabel
Struktur kabel merupakan salah satu struktur tradisional yang awalnya berupa jembatan dan tenda. Jembatan dengan sistem kabel tarik awalnya diterapkan pada daerah pegunungan seperti Himalaya atau di daerah hutan hujan seperti Peru. Kemudian berkembang hingga Eropa
yang diprakarsai oleh Faustus Verantinus pada tahun 1616 yang menggunakan rantai sebagai pengganti kabel yang dingkurkan pada menara. Pada saat itu hingga menjelang abad ke-20, kabel hanya menjadi sistem yang membantu perkuatan karena belum dapat mengatasi factor beban angin.
Bentuk tenda sering digunakan oleh suku nomaden di Eropa Utara, Asia dan Timur Tengah. Tenda-tenda tersebut dapat dikelompokkan atas tiga jenis, yaitu :
1. Bentuk kerucut dengan penutup dari kulit
Merupakan bentuk yang paling sederhana dengan satu atau lebih tiang utama di dalam dan beberapa tiang pembentuk yang menyatu di puncak tiang utama
2. Bentuk silinder dengan atap perpaduan bentuk kubah dan kerucut
Dinding silinder dibentuk dengan batang-batang yang saling menyilang dengan batang pembentuk atap menyatu ditengah dan diperkuat dengan cincin
3. Bentuk black tent
Bentuk ini hanya menggunakan kabel tarik yang ditutupi terpal tanpa batang pengaku. Fungsi utamanya adalah sebagai perlindungan terhadap matahari dan temperature yang rendah pada malam hari.
C. Struktur kabel pada abad ke 19
Prinsip struktur kabel mengadaptasi bentuk tenda dan jembatan, hanya saja diterapkan pada bentang yang lebih luas. Dipicu oleh revolusi industri dimana terjadi pertambahan penduduk yang cepat dan pertumbuhan di bidang industri, mengakibatkan munculnya kebutuhan akan bangunan dengan bentang lebar untuk pabrik, stasiun kereta api dan fasilitas umum lainnya. Sistem struktur yang sering digunakan adalah struktur rangka sedangkan struktur kabel jarang digunakan. Namun terdapat beberapa contoh yang dapat diklasifikasikan menjadi :
• Perpaduan struktur kabel dengan elemen jembatan
Bangunan pertama adalah sebuah pabrik di pelabuhan Perancis yang dibangun tahun 1839. Terdiri atas dua gedung memanjang dengan ruang diantaranya sepanjang 40 m yang tertutup atap tanpa dinding. Atap didikat oleh sistem kabel catenary yang diangkurkan pada tower bangunan.
• Atap dengan rantai dan kabel tarik
Jaringan rantai besi atau kabel digunakan sebagai penutup atap, sebagai alternatif atap yang tahan api.
• Jaringan kabel dua arah pada lantai
Jaringan kabel dan batang besi digabung membentuk suatu plat lantai yang pre-tension
• Masted Structure
Diilhami oleh tuntutan bangunan berbentang lebar yang ringan, biaya rendah dan konstruksi yang tahan api, maka digunakan prinsip jembatan dengan mengikat rantai atau kabel (sebagai rangka atap) pada kolom yang diteruska ke atas
Dasar-Dasar Struktur Kabel
Daya Tarik yang tinggi dari baja dengan efisiensi tarik murni memungkinkan kabel baja sebagai elemen struktur yang dapat membentangi jarak besar. Kabel adalah fleksibel karena ukurannya dari sisi kecil dibandingkan dengan panjangnya. Fleksibel menunjukan daya lengkung yang terbatas.
Karena tegangan-tegangan lengkung tidak sama, dapat diatasi oleh fleksibelnya kabel. Beban-beban yang dipikul oleh batang-batang tarik terbagi di antara kabel-kabel. Masing-masing kabel memikul beban dengan tegangan yang sama dan di bawah tegangan yang diperkenankan.
Untuk mendapat gambaran mengenai mekanisme kabel yang memikul beban vertikal, dapat dilihat pada gambar dibawah ini, terlihat suatu kabel yang ujung-ujungnya dipegang kuat oleh angkur pada tembok dan dibebani beban P ditengahnya. Karena beban P, kedua bagian kabel tertarik dan membentuk segitiga, tiap bagian kabel memikul ½ p
Bentuk segitiga yang terbentuk oleh kabel memilki ciri khas lenturan,
yaitu jarak vertikal antara landasan gantung sampai dengan titik terendah pada kabel. Kabel tanpa lenturan tak dapat memikul beban karena gaya tarik yang terdapat dalam kabel yang mendatar tidak dapat mengadakan keseimbangan dengan gaya atau beban vertikal. Gaya tarik arah kedalam pada kedua landasan akibat melenturnya kabel dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama karena pembebanan simetri. Bilamana landasan perletakan tidak cukup kuat, maka kedua bagian kabel akan berimpit menjadi satu. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dipasang batang penunjang mendatar antara kedua landasan. Mekanisme kabel
• Makin panjang kabel
- lenturan makin besar
- tetapi tegangan menjadi lebih rendah
- dapat dipakai kabel dengan potongan lintang yang kecil.
• Makin pendek kabel,
- lenturan pun makin kecil
- tegangan menjadi lebih tinggi
- diperlukan kabel dengan potongan lintang yang lebih besar.
Yang paling ekonomis adalah dengan mengambil lenturan dengan sudut 45 º. Apabila beban diperbanyak, maka kabel-kabel dengan garis lurus yang disebabkan karena tegang, membentuk segi banyak. Bentuk segi banyak itu disebut juga Funicular Polygon dari bahasa Latin : Funis = tali dan dari bahasa Greek : Poly = banyak, dan Gonia = sudut. Lenturan maksimal pada Funicular Polygon yaitu 3/10 dari bentangan.
Terdapat pula Polygon Catenari, dari bahasa Latin : Catena = lengkungan yang teratur, dimana beban-beban yang sama besarnya disusun dengan jarak-jarak yang sama di atas kabel utama dan lebih baik, maka batang-batang segi banyak gaya membentuk lengkungan yang agak lain dari bentuk parabola tatepi tidak banyak selisih. Lenturan maksimal pada Katenari yaitu 3/10 dari bentangan dan dengan lenturan itu lengkungan katenari hampir berimpit dengan parabola. Kabel yang memikul berat sendiri dan beban terbagi rata yang didistribusikan mendatar mendapat bentuk pertengahan antara katenari dan parabola.
Perbedaan antara bentuk lengkung Katenari dengan bentuk lengkung Parabola
2. Klasifikasi Struktur Kabel
Secara Garis Besar, Struktur kabel dapat dibedakan menjadi:
1. Struktur Kabel Tunggal Sistem Roda Sepeda ( Single Layer Sistem)
Pada sistem ini dipakai satu susunan kabel yang menghubungkan cincin dinding luar dari beton sebagai penahan tiang yang silindris ke cincin dalam di titik pusat lingkaran dari baja. Dinding tepi melingkar dibuat dari beton tulang yang tipis.
Penutup atap terdiri dari pelat beton prefabrikasi berbentuk baja yang didukung oleh kabel-kabel radial. Ujungnya ditekuk ke atas pada tulangan pelat. Agar stabil, pelat-pelat dibebani bata atau kantong-kantong berisi pasir sementara untuk memberi tarik tambahan pada kabel.
Lubang-lubang diantara dua pelat sebagai cetakan diisi adukan beron. Bilamana beton mongering, atap menjadi pelat yang monolit dan merupakan bundaran. Kabel akan memendek tetapi ditahan oleh beton tepi yang merupakan silinder yang telah membantu.
Jadi atap beton yang melengkung ke bawah itu mendapat prategang dari kabel-kabel, sehingga cukup kaku untuk menahan flutter effect (mengepak seperti sayap). Drainase air hujan dilakukan dengan memompa air yang ada di atas atap melalui pipa-pipa.
2. Struktur Kabel Ganda Sistem Roda Sepeda (Double Layer Sistem)
Sistem kabel ganda terdiri atas dua susunan kabel yang letaknya tidak sebidang, tidak berpotongan tetapi bersilang. Kedua susunan kabel ini merupakan struktur utama dari atap, susunan yang satu melengkung ke atas dan susunan yang lainnya melendut ke bawah. Kedua susunan kabel dijaga supaya tetap pada tempatnya oleh penunjang-penunjang tekan dengan berbagai panjang yang masing-masing dapat disetel.
Bahan atap terdiri dari pelat metal prefabrikasi. Atap bebas dari bahaya flutter effect karena gaya tarik dalam kabel yang cukup besar membuat susunan keseluruhan lebih kaku daripada kabel-kabel yang digantungkan.
2.3.5 Penerapan Struktur Kabel dalam Arsitektur
Struktur kabel merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. Struktur kabel merupakan struktur funicular dimana beban pada struktur diteruskan dalam bentuk gaya tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan momen.
A. Deformasi Struktur Kabel
Beban merata pada struktur kabel menyebabkan terbentuknya 2 macam kurva, yaitu :
• Kurva parabola, terjadi akibat beban horizontal yang merata
• Kurva katenari, terjadi akibat beban merata searah kabel
B. Sistem Stabilisasi
Beberapa sistem stabilisasi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi deformasi pada struktur kabel antara lain :
1. Peningkatan beban mati
Stabilisasi ini dilakukan dengan penerapan material dengan berat yang memadai dan merupakan material yang homogen sehingga diperoleh beban yang terdistribusi merata.
2. Pengaku busur dengan arah berlawanan (inverted arch)
Stabilisasi dengan pengaku bususr atau kabel ini berusaha mencapai bentuk yang kaku dengan menambah jumlah kabel sehingga kemudian menghasilkan suatu jaring-jaring (cable net structure).
3. Penggunaan batang-batang pembentang (spreader)
Stabilisasi ini menggunakan batang-batang tekan sebagai pemisah antara dua kabel sehingga menambah tarikan internal didalam kabel.
4. Penambatan/pengangkuran ke pondasi (ground anchorage)
Sistem ini hanya berlaku bagi kabel karena adanya gaya-gaya taik yang dinetralisir oleh pondasi sehingga menghasilkan stabilisasi.Pada pondasi terjadi tumpuan tarik akibat perlawanan gaya tarik kabel.
5. Metoda prategang searah kabel (masted structure)
Ciri utamanya adalah tiang-tiang dan kabel yang secara keseluruhan membentuk suatu struktur kaku. Kabel ditempatkan pada keadaan tertegang dengan jalan memberikan beban yang dialirkan searah kabel.
2.3.6 Gaya-Gaya Pada Kabel
Untuk menghitung gaya-gaya kabel, dapat ditempuh dengan memanfaatkan keseimbangan titik-titik hubung struktur.
Kabel adalah struktur, dimana besar gaya-gaya pada kabel tersebut tidak konstan, ini berarti setiap segmen pada konstruksi kabel akan menerima gaya yang berbeda.
Tiupan angin diatas permukaan atap yang melendut menyebabkan terjadinya gaya isapan. Gaya isapan menyebabkan atap fleksibel mengarah cembung ke atas
Pada saat atap berubah bentuk sebagai akibat gaya isapan, pengaruh angin terhadap bentuk yang berubah tadi menyebabkan gaya tekan. Gaya tekan menyebabkan atap bergerak ke bawah
Pada saat bergerak ke bawah dan ke atas, efek angin secara bergantian tekan-isap yang mengakibatkan atap mengalami getar secara konstan
2.3.7 Keuntungan dan Kelemahan Struktur Kabel
• Keuntungan struktur kabel :
1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk menutup permukaan yang luas
2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi
3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan meter mengungguli semua sistem lain
4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar
5. Memiliki faktor keamanan terhadap api lebih baik dibandingkan struktur tradisonal yang sering runtuh oleh pembengkokan elemen tekan di bawah temperatur tinggi. Kabel baja lebih dapat menjaga konstruksi dari temperatur tinggi dalam jangka waktu lebih panjang, sehingga mengurangi resiko kehancuran
6. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya perubahan yang berarti dari tegangan
7. Cocok untuk bangunan bersifat permanen.
• Kelemahan struktur kabel :
Pembebanan yang berbahaya untuk struktur kabel adalah getaran. Struktur ini dapat bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Dikutip: http://strukons6.blogspot.com/2008/04/struktur-kabel-bag-1.html
Senin, 23 Maret 2009
Rig pengeboran
Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.
Rig pengeboran dapat berukuran:
- Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineral
- Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.
Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir pantai.
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=2840569797020536397
Sabtu, 21 Maret 2009
Pentingnya Konstruksi Asuransi
Konstruksi asuransi adalah penting jika ada kebijakan untuk Anda sendiri, menjalankan atau mengelola sebuah situs konstruksi.
Konstruksi memberikan perlindungan asuransi bagi anda sebagai majikan Anda terhadap pekerja konstruksi yang terluka di lokasi. Konstruksi asuransi tidak membebaskan anda dari menjaga kerja yang aman. Biasanya, konstruksi kebijakan asuransi hanya membayar jika sebuah ketat set pedoman keselamatan dan kesehatan yang diikuti.
Konstruksi asuransi juga mencakup bahan dan mesin konstruksi pada situs dalam hal terjadi kecelakaan, kebakaran atau pencurian. Karena tingginya biaya bahan bangunan di iklim ekonomi saat ini, maka pencurian bahan bangunan yang semakin biasa dan memberikan alasan mengapa harus memilih untuk konstruksi asuransi.
Konstruksi yang memerlukan asuransi?
Konstruksi asuransi adalah penting untuk setiap pembelian pembina, kontraktor, dan perusahaan konstruksi konstruksi atau manajer. Plin-plan mengingat sifat dari industri konstruksi, asuransi dapat komprehensif dan mencakup banyak kemungkinan masalah. Biaya untuk memecahkan masalah ini biasanya banyak kali biaya premi asuransi. Ini sebabnya asuransi konstruksi merupakan bagian penting dari suatu konstruksi anggaran.
Apa yang biasanya tidak menutup polis asuransi konstruksi?
Bahkan pada tingkat yang sangat dasar, konstruksi asuransi semua peralatan konstruksi dan properti dalam kasus kebetulan kerusakan, pencurian dan cuaca. Untuk pekerja konstruksi pada situs, penuh tanggung jawab meliputi biaya medis dan hukum dan kemudian kompensasi pekerja juga dibahas. Apapun ukuran proyek Anda dan jumlah orang di tim Anda, Anda dapat memiliki bagian dari pikiran oleh memiliki konstruksi asuransi paket lengkap.
Apa yang biasanya tidak konstruksi tidak menutup polis asuransi?
Transportasi dari bahan bangunan dari gudang ke situs bangunan biasanya tidak tercakup tetapi sebagian lebih insurers sekarang ini meliputi sebagai standar. Konstruksi asuransi tidak menutupi tambahan biaya apapun yang timbul akibat keterlambatan penyelesaian proyek berapapun alasan penundaan.
Tambahan produk asuransi
Konstruksi insures asuransi properti sampai dibangun tetapi tidak menutup setelah masalah bangunan mungkin mengalami akibat kesalahan dalam pembuatan. Jika anda ingin total keamanan sekitar setiap konstruksi Anda bertanggung jawab atas, maka Anda harus mengambil jaminan asuransi profesional dalam acara yang Anda butuhkan untuk memperbaiki properti atau masalah dengan properti telah menyebabkan cedera apapun.
Cakupan tambahan untuk konstruksi polis asuransi
Dalam konstruksi, ada sejumlah kontraktor yang akan Anda masukkan situs konstruksi. Bagaimana Anda tahu berapa banyak yang di situs ini kapan saja dan mereka yang bekerja sama kontraktor dari hari ke hari? J standar kebijakan hanya dapat menutupi segera tenaga kerja dan kontraktor tertentu. Memastikan kebijakan mencakup semua orang-orang yang potensial masukkan situs konstruksi.
Berapa banyak biaya konstruksi biasanya asuransi?
Konstruksi asuransi biasanya persentase dari total anggaran pembangunan. Besarnya persentase adalah sepenuhnya tergantung kepada ruang lingkup dari proyek ini. Anda mungkin menemukan bahwa rumah kecil mungkin sekitar 1% dari total yang tinggi sedangkan penutup blok Mei naik di atas 5%. Persentase yang tepat kemudian ditentukan oleh tingkat cakupan diperlukan asuransi dan Anda memilih untuk pergi.
http://constructionenglish.net/id/construction-insurance-products/
My Diary (21/03/09)
Tapi sebelum kuliah itu akhire aku jalan2 dan iseng mampir ke toko persewaan komik buku2 gt deh akhire kulihat BRISINGR!!!!WAAAA lgs tak comot wae tak pinjem cuman byr 8000 utk satu minggu!!!wakakak seri ke 3 dari Tetralogy Eragon neh akhirnya yg terakhir muncul y udah baca di kelas g merhatik ne pelajaran wakakak. sep lah!!!!!weekend mlm2 g tau mau kemana boring jg di rumah ajdi y udah ketik padangan saya thd hari ini saja wakakak!!!!
Konstruksi Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Konstruksi profesional harus mengetahui bagaimana menyeimbangkan Kontinjensi risiko spesifik dengan kontrak, keuangan, operasional dan persyaratan organisasi. Untuk mencapai keseimbangan ini, benar risiko identifikasi dan analisis risiko yang diperlukan. Risiko manajemen proses konstruksi entails mengidentifikasi risiko dan eksposur, dan merumuskan suatu strategi manajemen risiko yang efektif untuk mengurangi potensi kerugian.
Banyak konstruksi profesional melihat risiko individual dengan lensa lamur dan tidak menyadari potensi dampak yang lain mungkin memiliki risiko yang terkait dengan operasi bisnis. Menggunakan pendekatan holistik manajemen risiko yang akan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi semua organisasi bisnis risiko. Ini akan meningkatkan kemungkinan mitigasi risiko, dengan tujuan akhir dari total risiko penghapusan.
Transfer Risiko & Kerugian
Dua daerah yang paling bermasalah untuk konstruksi profesional untuk secara efektif mengelola risiko yang kontrak dan insurability proyek. Kontrak asuransi dan ulasan fasilitasi adalah komponen penting pada mitigasi risiko yang efektif dan manajemen program. Asuransi fasilitasi menganggap kemungkinan yang akan terjadi kecelakaan dan mencari jalan yang efisien mendistribusikan dan / atau mentransfer risiko.
Dalam kasus yang paling banyak kerugian yang sudah ditransfer ke asuransi, menggunakan asuransi konvensional sebagai metode transfer risiko. Dalam kasus lainnya, penggunaan metode transfer risiko kontrak, memanfaatkan rugi ketentuan, yang akan digunakan. Namun, dalam banyak kasus, kombinasi asuransi, risiko pembiayaan, dan ketentuan kontrak rugi digunakan.
Rugi dapat dilihat dari perspektif pekerja keselamatan dan mencegah terjadinya kecelakaan, dengan penekanan pada aspek membuktikan kebenarannya rugi. Namun, kadang-kadang keluar dan kewajiban yang dapat membuat konsekuensi yang terkait dengan masalah penyalahgunaan ketentuan rugi. Khususnya, dengan berbagai bentuk atau intermediate formulir, yang dapat membuktikan kebenaran yang indemnitee dari sendiri kesalahan atau kelalaian.
Masalah dengan rugi yang dapat terjadi, misalnya, jika kontraktor utama menghapus rugi dari semua ketentuan dari perjanjian kontrak tambahan. Ini minimizes utama tanggung jawab kontraktor, dan dapat mengurangi insentif bagi kontraktor utama untuk proyek benar kontrol operasi. Hal ini bisa juga meningkatkan potensi kecelakaan bagi pekerja di proyek jobsite.
Konstruksi dan Obligasi Asuransi
Ketika berencana untuk membangun, banyak konsumen yang bingung untuk perlindungan apa yang tersedia bagi mereka, apa yang dibutuhkan atau apa yang dianjurkan dan obligasi dan asuransi yang benar-benar melindungi Anda terhadap.
Dengan memperhatikan hal, kami telah mengumpulkan beberapa yang paling umum perlindungan dengan penjelasan singkat:
Asuransi All Risk
Sebagai pembeli, Anda harus memastikan bahwa Anda akan membawa keluar seorang kontraktor Semua Resiko-Resiko atau Builder's-kebijakan di mana dia nama Anda sebagai salah satu penerima bantuan. Jenis polis asuransi adalah proyek tertentu - yang berarti bahwa kebijakan ini untuk konstruksi bangunan saja. Kebijakan ini akan selain kontraktor dari bisnis asuransi umum dan tanggung jawab kebijakan. (Anda dapat - dan harus - meminta bukti dua kebijakan terakhir ini.) All-Risk asuransi biaya didasarkan pada biaya proyek, panjang konstruksi, kontraktor dll dari pengalaman yang biasanya meliputi kebijakan di tempat kerja, bahan dan peralatan pada situs ini, dalam perjalanan, bahkan dalam beberapa kasus yang disimpan di luar situs. Biaya asuransi ini kebijakan sering download ke konsumen baik secara langsung atau di-langsung.
Tawaran Obligasi
Pada saat pembujukan tawaran proyek konstruksi fro Anda, Anda dapat meminta bidders memberikan tawaran obligasi. Ini adalah bentuk prequalification bagi pembeli. Untuk mendapatkan bonding, kontraktor yang sangat hati-hati scrutinized bonding oleh perusahaan asuransi atau broker. Tawaran obligasi menjamin bahwa siapapun mengajukan kutip untuk proyek sebenarnya akan menandatangani kontrak - meskipun tawaran mereka sangat rendah. Jika mereka tidak menandatangani kontrak, maka perusahaan akan membayar bonding perbedaan agar penawar terendah berikutnya menyelesaikan proyek. Dalam hal ini, kontraktor yang tidak menandatangani kontrak mungkin tidak akan pernah bisa mendapatkan obligasi lain.
Performance Bond
Bila tawaran obligasi atau jenis lainnya tawaran deposito yang digunakan, dan Tenaga Kinerja & Bahan obligasi seringkali diperlukan. Kinerja obligasi melindungi pembeli dari kontraktor tidak menyelesaikan proyek. Jika kontraktor mundur dari proyek yang mondar-mandir dia disimpan dlm gudang dengan kinerja obligasi, perusahaan yang bonding langkah dan menyediakan dana yang diperlukan untuk menyelesaikan kontrak asli. Sekali lagi, kontraktor yang tidak akan mungkin mendapatkan bonding di masa mendatang.
Perburuhan & Bahan Obligasi
Perburuhan & Bahan obligasi yang paling sering digunakan secara erat dengan kinerja obligasi. Mereka juga melindungi pembeli dari amoral kontraktor. Jika kontraktor tidak membayar kepada pemasok atau subtrades, banyak yang dapat mengikuti proses pengadilan, termasuk terhadap properti liens ditempatkan oleh hukum-sesuai. Jika hal ini terjadi dengan bahan & tenaga kerja di tempat obligasi, perusahaan yang bonding mengambil beban dari pembeli dan bekerja untuk membereskan masalah.
Tentu saja setelah konstruksi selesai, Anda akan mendapatkan asuransi bangunan selesai di tempat dan menambahkan isi asuransi seperti yang diperlukan.
Shotcrete
Pengenalan shotcrete atau beton kecipratan
Shotcrete atau gunite telah invented oleh Bapak Carl Ethan Akeley (1864-1926) pada 1910. Untuk sebuah taman wisata, Arsitek Amerika ini telah diamanatkan dalam mewujudkan reproduksi yang nyata dari dinosaur. Mengingat ukuran struktur, ia mempunyai ide untuk mengembangkan "semen gun" mesin memungkinkan penyemprotan dari cementitious mortir. Shotcrete telah dibuat!
Simbolis mungkin kebetulan, tapi tahun yang sama, Bapak Kaspar Winkler didirikan sika. Sejak saat itu sangat sika telah memberikan kontribusi kepada pembangunan shotcrete teknologi. Shotcrete oleh teknologi, berarti kita yang berkesinambungan dari kimia tambahan dan admixtures untuk shotcrete dan juga pengembangan penyemprotan peralatan.
Bidang shotcrete aplikasi
Shotcrete terutama digunakan dalam proyek konstruksi bawah tanah sebagai awal atau permanen dukungan struktural. Oleh konstruksi bawah tanah, kami berarti pembangunan struktur seperti jalan-terowongan kereta api, hydropower pabrik, tambang, parkir, kereta bawah tanah, metro, dll tempat penyimpanan
Namun shotcrete adalah juga sebagai alat untuk mewujudkan ekonomi stabilisasi kerja (lereng), kolam renang, waterways, perbaikan beton, inner lining arsitektur dan struktur. Kira-kira 90% dari shotcrete akan diterapkan ke dalam proyek-proyek konstruksi bawah tanah. Total volume shotcrete tahunan diterapkan di seluruh dunia adalah lebih dari 12 juta meter kubik
Apakah shotcrete?
As per the American Concrete Institute (ACI), shotcrete dapat didefinisikan sebagai mortir atau beton, pneumatically diproyeksikan pada kecepatan tinggi melalui tekanan tahan menyampaikan sebuah baris ke permukaan, di mana pada dampak yang kompak.
Semen, pasir, agregat, air, dan tambahan admixtures komponen yang masuk dalam produksi dari shotcrete campuran.
Dibandingkan dengan beton normal, terutama shotcrete berbeda dari tiga poin:
- Yang maksimal ukuran agregat yang digunakan.
- Jalan ke tempat itu.
- Campuran dari shotcrete bisa kering atau basah.
Mengenai terminologi kita dapat menjelaskan Gunite sebagai kecipratan mortir sementara Shotcrete sebagai kecipratan beton.
Oleh gunite kami adalah cementitious campuran partikel ukuran yang dibatasi sampai 8 mm.
Shotcrete kita untuk mempertimbangkan penggunaan aggregates dari mana ukuran maksimal adalah 16 mm. Namun, dalam 10 tahun terakhir ada kecenderungan untuk membatasi maksimal ukuran agregat sampai 12 mm.
Shotcrete pembangunan dapat diringkas dari mulai saat ini sebagai berikut:
Kering proses -> proses kering dengan bedak penderas -> dengan proses basah Alkali cair penderas -> dengan proses basah Alkali penderas gratis.
Construction Planning
The development of a construction plan is very much analogous to the development of a good facility design. The planner must weigh the costs and reliability of different options while at the same time insuring technical feasibility. Construction planning is more difficult in some ways since the building process is dynamic as the site and the physical facility change over time as construction proceeds. On the other hand, construction operations tend to be fairly standard from one project to another, whereas structural or foundation details might differ considerably from one facility to another.
Forming a good construction plan is an exceptionally challenging problem. There are numerous possible plans available for any given project. While past experience is a good guide to construction planning, each project is likely to have special problems or opportunities that may require considerable ingenuity and creativity to overcome or exploit. Unfortunately, it is quite difficult to provide direct guidance concerning general procedures or strategies to form good plans in all circumstances. There are some recommendations or issues that can be addressed to describe the characteristics of good plans, but this does not necessarily tell a planner how to discover a good plan. However, as in the design process, strategies of decomposition in which planning is divided into subproblems and hierarchical planning in which general activities are repeatably subdivided into more specific tasks can be readily adopted in many cases.
From the standpoint of construction contractors or the construction divisions of large firms, the planning process for construction projects consists of three stages that take place between the moment in which a planner starts the plan for the construction of a facility to the moment in which the evaluation of the final output of the construction process is finished.
The estimate stage involves the development of a cost and duration estimate for the construction of a facility as part of the proposal of a contractor to an owner. It is the stage in which assumptions of resource commitment to the necessary activities to build the facility are made by a planner. A careful and thorough analysis of different conditions imposed by the construction project design and by site characteristics are taken into consideration to determine the best estimate. The success of a contractor depends upon this estimate, not only to obtain a job but also to construct the facility with the highest profit. The planner has to look for the time-cost combination that will allow the contractor to be successful in his commitment. The result of a high estimate would be to lose the job, and the result of a low estimate could be to win the job, but to lose money in the construction process. When changes are done, they should improve the estimate, taking into account not only present effects, but also future outcomes of succeeding activities. It is very seldom the case in which the output of the construction process exactly echoes the estimate offered to the owner.
In the monitoring and control stage of the construction process, the construction manager has to keep constant track of both activities’ durations and ongoing costs. It is misleading to think that if the construction of the facility is on schedule or ahead of schedule, the cost will also be on the estimate or below the estimate, especially if several changes are made. Constant evaluation is necessary until the construction of the facility is complete. When work is finished in the construction process, and information about it is provided to the planner, the third stage of the planning process can begin.
The evaluation stage is the one in which results of the construction process are matched against the estimate. A planner deals with this uncertainty during the estimate stage. Only when the outcome of the construction process is known is he/she able to evaluate the validity of the estimate. It is in this last stage of the planning process that he or she determines if the assumptions were correct. If they were not or if new constraints emerge, he/she should introduce corresponding adjustments in future planning.
http://civilengineerblog.com/construction-planning/
Konstruksi rumah Pinjaman
Sebuah rumah konstruksi pinjaman adalah pinjaman dimana pemberi pinjaman telah mengetahui cerita di balik pembangunan rumah sebelum sanctioning pinjaman. Dengan kata lain, pinjaman rumah konstruksi dapat disebut cerita pinjaman, yang harus dipahami sebelum keputusan dibuat.
J konstruksi rumah pinjaman adalah salah satu yang memerlukan pinjaman hanya pembayaran bunga selama konstruksi. Pembayaran pokok dilakukan hanya setelah selesai. Sebuah rumah dianggap selesai ketika menerima sertifikat occupancy-nya. Bunga pinjaman ini biasanya variabel. Kontraktor dan pinjaman membuat jadwal berdasarkan tahapan pembangunan rumah, dan bunga yang dikenakan juga. Point lain yang harus diperhatikan dalam pembangunan rumah adalah pinjaman berapa biaya proyek yang bersedia memberi pinjaman untuk meminjamkan. Tanah yang Anda miliki untuk pembangunan rumah dapat dianggap sebagai keadilan pada konstruksi pinjaman.
Dengan konstruksi rumah pinjaman, Anda punya pilihan untuk konstruksi opting-ke-permanen di mana pembiayaan program pinjaman yang dikonversi menjadi pinjaman hipotek setelah sertifikat yang dikeluarkan occupancy. Dengan cara ini, tidak perlu membuat dua pinjaman, hanya ada satu aplikasi dengan satu penutup. Jika suara ini layak, yang terbaik adalah menilai kunci dari pinjaman. Penting untuk dicatat bahwa konstruksi rumah pinjaman tidak dimaksudkan menjadi sekitar untuk waktu yang lama. Mengambil pinjaman sampai selesai di rumah dan melakukan pembayaran yang diperlukan.
Bila memilih di rumah pinjaman konstruksi, yang terbaik adalah membandingkan harga dari berbagai lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman ini. Biasanya, semakin rendah harga, semakin baik menangani ini, namun penting untuk membaca baik cetak dan mengetahui rincian yang berbeda menawarkan.
http://constructionenglish.net/id/home-construction-loan/
Shotcrete vs Gunite
Gunite-kering pemburuan bersenjata
"Gunite" adalah nama dagang untuk "kering gunned" beton, dan paten invented North Carolina oleh seorang manusia. Istilah "gunite" telah digunakan begitu banyak itu, untuk kebanyakan orang, itu berarti diterapkan spray beton. Orang sering berbicara tentang renang gunite - artinya kongkrit renang dimana beton adalah pneumatically diterapkan di tempat kecipratan atau menggunakan tekanan udara. Banyak dari kita dalam usaha beton penyemprotan sudah mulai menggunakan istilah "kering gun" untuk menggambarkan proses ini."Dry gun" adalah semen dan pasir yang disuntikkan ke dalam aliran udara menyampaikan ke mulut. Corat operator yang kemudian menambahkan air di mulut dan memiliki kontrol total air-semen rasio. Penyampaian ularan dari campuran umumnya cukup ringan, karena banyak menyirami diisi dengan udara yang berisi campuran semen dan pasir.
Pemburuan bersenjata beton kering memungkinkan untuk ditempatkan kering dari paling "basah pemburuan bersenjata," tetapi yang tidak selalu plus untuk sebuah kubah bangunan. Seringkali beton yang ditumpuk di ketebalan yang sangat berat. Ini bisa menjadi bencana untuk Airformed struktur. Operator pelatihan sangat penting dan dapat berarti perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan aplikasi. Bahaya pemburuan bersenjata yang kering beton pada monolithic Dome meningkat karena besarnya kubah meningkat.
Shotcrete - Basah pemburuan bersenjata
"Basah gun" berarti basah (sudah dicampur) beton yang dipompa ke mulut. Air yang ditambahkan pada mulut untuk membawa campuran beton untuk target - pneumatically lagi diterapkan. Kami menyebutnya sistem "pemburuan bersenjata basah." Disini operator pelatihan terlalu penting, namun tidak cukup sebagai teknis untuk basah artileri. Kesalahan dalam aplikasi biasanya jauh kurang penting dibandingkan dengan kering pemburuan bersenjata di monolithic Dome konstruksi. Melambung, atau sampah yang dibuat oleh kecipratan beton jatuh ke lantai, biasanya untuk setengah sebanyak shotcrete dibandingkan dengan gunite.
Peralatan
Kering gun peralatan yang berbeda dari senapan basah. Udara yang diperlukan untuk transportasi beton adalah sekurang-kurangnya empat sampai enam kali lebih besar dari yang diperlukan untuk sistem basah gun. Basah untuk pemburuan bersenjata, yang pea batu atau grout pump biasanya dimanfaatkan. Monolithic telah diperbaharui dan meningkatkan peristaltik pompa kecil dalam upaya menyediakan lebih terjangkau peralatan untuk pemburuan bersenjata basah.
Untuk ukuran rumah domes baik sistem akan bekerja. Tetapi, untuk bibit, yang basah gun saya rekomendasi.
Kering gun tidak memiliki kapasitas besar domes - 50 feet in diameter dan lebih besar. Teknologi kubah sekali memiliki lima orang awak shotcrete 238 kubik pekarangan yang konkret dalam satu hari! Mereka dapat diterapkan secara rutin plus 100 kubik pekarangan. Hal ini juga melebihi kapasitas yang kering gun sistem.
Dikutip dari: http://constructionenglish.net/id/shotcrete-gunite/Asuransi Kredit Konstruksi
Anda telah memutuskan untuk membangun rumah impian Anda sendiri. Anda telah memilih satu petak tanah, ditemukan sebuah rumah desain yang Anda inginkan, dan mendapat kredit bank Anda. Tahukah Anda bahwa Anda juga memerlukan tiga jenis asuransi untuk memulainya?
Jangan takut, bank Anda memerlukan dua jenis orang-orang sebelum proses pembangunan dimulai! Ketiga jenis asuransi yang akan anda butuhkan adalah:
• Kursus Konstruksi
• Kewajiban Lain-lain
• Pekerja 'Kompensasi
Dua jenis asuransi yang diperlukan oleh bank, sementara tiga jenis, pekerja kompensasi, diperlukan hanya jika pembina telah karyawan. Mari kita pergi melalui dua jenis asuransi di sedikit lebih detail, sehingga Anda akan benar-benar memahami bagaimana Anda dilindungi.
Konstruksi saja. Course Konstruksi merupakan semua risiko yang meliputi kebijakan api, perluasan cakupan, pembina risiko, penggantian biaya, vandalisme, kerusakan dan berbahaya. Jika Anda bertanya-tanya apa builder risiko mencakup, ketentuan ini semua bangunan dan struktur serta semua peralatan yang digunakan dalam pembangunan rumah, apakah itu pekerjaan di situs ini, pada rute, atau dalam penyimpanan.
Kewajiban umum. Jenis asuransi dapat diberikan baik oleh Anda atau pembina. Adalah suatu kebijakan umum atau bentuk tanggung jawab dukungan luas. Jika Anda memberikan kebijakan ada minimal $ 300.000 untuk setiap kejadian diperlukan. Jika ia memberikan builder, kebijakan umum sebesar $ 1000000 atau bentuk tanggung jawab luas dukungan yang diperlukan.
Anda biasanya dapat roll biaya untuk asuransi ke dalam konstruksi pinjaman. Asuransi lunak dianggap sebagai biaya, yang berarti ia adalah sesuatu yang non-fisik di alam. Keras biaya, dengan perbandingan, akan mencakup hal-hal seperti bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun rumah. Jenis asuransi ini dapat diberikan baik oleh Anda atau pembina.
Berbagai risiko konstruksi berarti memilih kebijakan yang tepat merupakan hal yang paling penting. Mencari seorang agen asuransi yang terkenal dengan industri konstruksi akan membantu memastikan bahwa Anda benar dibahas.
Anda biasanya dapat roll biaya untuk asuransi ke dalam konstruksi pinjaman. Asuransi lunak dianggap sebagai biaya, yang berarti ia adalah sesuatu yang non-fisik di alam. Keras biaya, dengan perbandingan, akan mencakup hal-hal seperti bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun rumah.
Mutu dan Keamanan Kekhawatiran dalam Konstruksi
Kualitas dan Konstruksi Safety mewakili kekhawatiran semakin penting bagi manajer proyek.
Lemahnya kontrol kualitas mengarah ke cacat atau kegagalan dalam membangun fasilitas, sehingga menghasilkan biaya yang sangat besar. Bahkan dengan cacat kecil, pembangunan kembali mungkin diperlukan dan fasilitas operasi impaired. Peningkatan biaya dan penundaan yang hasilnya. Pada kasus terburuk, kegagalan dapat menyebabkan cedera pribadi atau fatalities. Kecelakaan selama proses konstruksi dapat juga menyebabkan cedera pribadi dan biaya besar. Langsung biaya asuransi, inspeksi dan peraturan yang meningkat pesat ini disebabkan oleh peningkatan biaya langsung. Bagus manajer proyek mencoba untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan tepat waktu dan yang pertama bahwa tidak ada kecelakaan besar terjadi pada proyek.
Seperti biaya, yang paling penting keputusan yang berkaitan dengan kualitas yang dilengkapi fasilitas yang dibuat selama tahap desain dan perencanaan daripada selama konstruksi. Hal ini selama ini tahap awal yang konfigurasi komponen, spesifikasi bahan fungsional dan kinerja yang memutuskan. Pengawasan mutu selama konstruksi terdiri dari sebagian besar insuring conformance ini asli desain dan perencanaan keputusan.
Conformance untuk sementara yang ada desain keputusan adalah fokus utama dari kualitas kontrol, ada pengecualian untuk aturan ini. Pertama, keadaan tdk terduga, salah desain keputusan atau perubahan yang diinginkan oleh pemilik di fasilitas fungsi mungkin memerlukan re-evaluasi desain keputusan selama pelaksanaan konstruksi. Meskipun perubahan mungkin didorong oleh keprihatinan yang berkualitas, merupakan kesempatan mereka untuk kembali desain hadir dengan semua tujuan dan kendala. Sebagai kedua kasus ini, beberapa desain bergantung pada informasi dan sesuai keputusan selama proses pembangunan itu sendiri. Misalnya, beberapa metode tunneling membuat keputusan tentang jumlah shoring diperlukan di lokasi yang berbeda berdasarkan pengamatan kondisi tanah selama proses tunneling. Sejak seperti keputusan berdasarkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi sebenarnya situs, fasilitas desain mungkin lebih hemat biaya sebagai hasil.
Dengan memperhatikan conformance sebagai mengukur mutu selama proses konstruksi, spesifikasi persyaratan mutu dalam perancangan dan kontrak dokumentasi menjadi sangat penting. Kualitas persyaratan harus jelas dan dpt, sehingga semua pihak dalam proyek dapat memahami persyaratan untuk conformance. Sebagian besar diskusi di bab ini berkaitan dengan pengembangan dan implikasi dari berbagai persyaratan untuk kualitas konstruksi serta isu-isu yang terkait dengan insuring conformance.
Keselamatan selama proyek konstruksi juga dipengaruhi oleh bagian besar dalam keputusan yang dibuat selama proses perencanaan dan desain. Beberapa desain atau rencana pembangunan yang inherently sulit dan berbahaya untuk melaksanakan, sedangkan lainnya, dibandingkan rencana Mei sangat mengurangi kemungkinan kecelakaan. Misalnya, jelas pemisahan lalu lintas dari jalan raya selama konstruksi zona rehabilitasi dapat sangat mengurangi kemungkinan kebetulan collisions. Melebihi desain keputusan ini, keamanan sangat tergantung pada pendidikan, kewaspadaan dan kerjasama selama proses konstruksi. Pekerja harus selalu waspada terhadap kemungkinan kecelakaan dan menghindari resiko yang tidak perlu diambil.
Dikutip dari: http://constructionenglish.net/id/quality-control-safety-concerns-construction/
Kontrak konstruksi
Definisi tentang kontrak konstruksi
Istilah yang digunakan dalam Kontrak Konstruksi manajemen dapat didefinisikan sebagai: "Sebuah perjanjian yang dimasukkan ke dalam dua pihak menurut ketentuan yang satu pihak setuju untuk melakukan pekerjaan tertentu yang akan digunakan pihak lain setuju untuk membayar. Kontrak dokumen yang dilampirkan dan / atau dinyatakan dalam bentuk perjanjian bagian integral dari kontrak.
Penting Bagi yang berlaku Kontrak
* The pihak kontrak harus kompeten, dan hukum mampu bermain mereka ditujukan bagian. Hukum tidak dapat melaksanakan perjanjian seseorang yang tidak memiliki kapasitas hukum untuk masuk dalam kesepakatan. Hal ini dapat disebabkan masa kanak-kanak, kegilaan, kemabukan, atau dibatasi seperti itu masuk ke dalam perjanjian oleh sebelum tanggal perjanjian atau dalam lingkup kewenangan.
* Subjek soal kontrak harus halal dan pasti mengenai persyaratan dan kewajiban masing-masing pihak. Misalnya kontrak kota melanggar peraturan yang tidak mengikat dan tidak berlaku di pengadilan. Juga dalam ketidakpastian sehubungan dengan apa yang ingin dapat menyebabkan kontrak tidak dilaksanakan oleh undang-undang.
* Proposal dan penerimaan: Harus ada proposal yang baik oleh salah satu pihak dan absolut dan lengkap penerimaan oleh pihak lain. Proposal tidak mengikat tanpa persetujuan yang jelas dan tidak mengikat melebihi tanggal yang berlaku.
* Gratis persetujuan dari pihak-pihak dalam kontrak: Consent dikatakan bebas jika tidak disebabkan oleh kekerasan, atau tdk pantas mempengaruhi atau penipuan atau yg keliru.
Pelanggaran Kontrak
Pelanggaran Kontrak adalah kegagalan untuk melakukan itu. Namun, tidak setiap kegagalan untuk melakukan kewajiban untuk jumlah pelanggaran yang benar, karena ada beberapa alasan untuk tidak kinerja. Bila kontrak telah rusak tanpa alasan yang memadai atau justifikasi, pihak yang menderita oleh pelanggaran seperti itu berhak untuk menerima dari pihak dalam standar, kompensasi untuk kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh pelanggaran seperti itu.
Mempersiapkan data yang disyaratkan untuk sebuah Perkiraan:
J Kontrak dapat dihentikan atau dibawa ke diakhiri dengan salah satu cara berikut:
* Penuh kinerja dan memuaskan oleh kedua belah pihak dengan kewajiban di bawah kontrak.
* Breach dari kontrak, ketika salah satu pihak default rilis pihak lain dari kewajiban kontrak.
* Reksa kesepakatan dari pihak-pihak untuk mengakhiri kontrak.
* Tak keadaan di luar kontrol yang menyebabkan salah satu pihak tidak mungkin untuk melakukan tugas atau kewajiban yang dinyatakan dalam kontrak.
* Operasi hukum untuk sebuah void kontrak.
Jenis kontrak yang umum digunakan dalam konstruksi
* Kontrak Lump sum
* Jenis menilai atau unit harga kontrak
* Persentase nilai kontrak
* Biaya plus persentase menilai kontrak
* Biaya tetap ditambah biaya kontrak
* Biaya berfluktuasi plus biaya kontrak
* Target contrac biaya.